Home » » ~Sebuah Interview Tentang Perceraian (Based on True Event)~

~Sebuah Interview Tentang Perceraian (Based on True Event)~

Written By Regina Kim on Jumat, 22 Juli 2011 | 00.41

"Pemirsa, dua pekan sudah perceraian yang menimpa pasangan artis dan model terkenal Doni Sulistyawan dan istrinya yang juga seorang aktris papan atas, Arini Hadyaschin. Publik pun dibuat TER.CE.NGANG.. -Penekanan pada tiap suku kata- , bagaimana tidak, pasangan yang terkenal sangat serasi ini tiba-tiba BER.CE.RAI -penekanan pada suku kata- tanpa kita tahu penyebab pastinya. Semua orang srentak kaget, terkejut, terkesima, bahkan ada yang sampai melongo dan kejang-kejang hingga mulutnya berbusa, ketika mendengar kabar yang sangat mengagetkan ini. Setelah dua minggu mereka kabur tiap bertemu wartawan, akhirnya tim SULIT berhasil menemui Doni, dan menggali lebih dalam dan personal,tentang mengapa mereka bercerai. Bersama Saya Fena Rosi, akan kita kupas walaupun tak mudah atau susah, sesusah.... SULIT..!!"

Fena (Fe) : "Mas Doni, sulit sekali ya menemui anda belakangan ini, namun akhirnya kami bisa bertemu anda di sini, sebuah kesempatan yang istimewa.."

Doni (Do): "Saya memang sengaja menghilang, karena ini sekaligus mengenang masa lalu saya ketika kecil,kebetulan saya hobi main petak umpet"

Fe : "Anda lucu juga ya"

Do : "Tapi tidak selucu baju yang anda pakai siang ini, maksud saya,lucu dalam arti sebenarnya"

Fe : -dalam hati : Ngehe juga ni orang- "Hahaha...terimakasih atas pujiannya mas Doni, baik langsung saja, kita semua terkejut, tentang berita perceraian anda dengan mbak Arini, kita semua tahu, Mei nanti kalian akan merayakan ulang tahun pernikahan yang ke 30, tapi tiba-tiba publik dibuat terhenyak atas kabar perceraian kalian berdua, bagaimana awalnya mas..?"

Do : "Awal Apa nih?"

Fe : "Anda bercerai maksud saya, anda memutuskan berpisah, karena kita tahu, anda berdua adem ayem saja kelihatannya"

Do : "Baik..Jadi begini ceritanya.."

Fe : "Ada yg lebih seram..?"

Do : "Ini KISMIS atau SULIT nih..?? Serius dong mbak.."

Fe : "Maaf..baik silakan"

Do : "Masalahnya sangat sepele, menurut saya namun sangat prinsip menurutnya, dia mengetahui saya membuka Twitter via Hape saya... Padahal sudah ada komitmen bahwa saya dilarang membuka internet via hape"

Fe : "Namun tidakkah itu terlalu berlebihan? Tapi spertinya ada alasan khusus kenapa anda dilarang kan?

Do : "Iya Mbak, sebelumnya saya sempat kepergok menyimpan gambar bokep di hape saya, namun masalah itu sudah clear, saya memang sempat berjanji atas nama Tuhan dan orang-orang terkasih, tidak akan internetan via hape juga tidak akan membuka situs bokep lagi, and I Did it.."

Fe : "Lalu kenapa anda membuka Twitter via handphone?"

Do : "Waktu itu malam Valentine, karena ada masalah dengan sutradara, terpaksa saya tidak bisa menghabiskan malam berdua, dia pun meminta ijin untuk Dansa dengan kawan-awannya, kebetulan dia hobinya Salsa dn Tango, saya ijinkan.. Dirumah saya hanya gelisah, nonton TV saya tidak suka, ada pesaing saya sedang main sinetron,tidur pun belum ngantuk, padahal saya sebenarnya bosen sekali, capek setelah seharian syuting, cari duit. Saya pun memutuskan Nge-Tweet yang isinya begini "Ditinggal Istri Main Dansa, tapi tetep #LoveMyBaby..." seperti itu.. sekedar menghibur diri..."

Fe : "Owhhh...so sweet..."

Do : "Ga usah sok imut gitu deh mbak, alay bgt si... jadi begini ya,perlu saya tekankan, saya tidak main mata di twitter atau facebook, saya sudah capek, saya hanya ingin baik-baik saja dengan istri saya. Meskipun jujur, mungkin ketidakpercayaan dia kepada saya dimulai ketika saya dulu pernah berselingkuh.."

Fe : "Apaaa..??!! Benarkah?" -ngomongnya sampe muncrat jigongnya-

Do : -lap muka pakai tissu- "bis makan bangke ya mbak? Baik saya lanjutkan, iya saya memang selingkuh, tapi semua ada sebabnya. Di awal hubungan, saya merasa tidak dihargai, sikapnya dulu yang sangat keras, pencemburu namun kini sudah tidak lagi. Ya dulu dia begitu, sebelum saya jadi artis, bahkan saya rela melakukan hal yang mungkin bagi sebagian orang tidak mungkin dilakukan, saya pernah mencari paku bekas di halaman rumah teman saya, menjual pagar rumah yang sudah karatan dan usang, hanya untuk bisa bertemu dengan dia, boleh dikatakan, saya lebih baik tidak makan asal dia bahagia..bahkan saya pernah menyayat tangan kiri saya dengan jarum hanya untuk meredakan marahnya"

Fe : "Lalu..??"

Do : "Puncaknya adalah ketika saya sudah mulai menjadi artis dan syuting, dia menemukan hobi baru, dansa, dan itu sungguh merubah semuanya, waktunya tersita hanya untuk dansa.. ketika saya ingatkan, dia tak mau tahu, bahkan kami sempat bertengkar hebat karena saya sudah tidak dianggap, dansa lebih penting dari cinta kami. Disaat bimbang itu, saya melakukan kesalahan yang bodoh, saya berselingkuh, untuk pertama kalinya, meskipun akhirnya saya akhiri perselingkuhan itu, dan belakangan baru tahu, ternyata selingkuhan saya seorang yang memang memuakkan. Saya menyesal,dan saya benar-benar menyesal..."

Fe : "Dia tahu Mas.. Maksudnya Mbak Arini tahu anda selingkuh?"

Do : "Awalnya tidak, karena saya memang sembunyikan hal itu, ketakutan pada kejujuran saya memang sudah dialamai sejak awal hubungan, jujur salah, tidak jujur pun disalahkan, dalam tiap kasus. Akhirnya dia tahu,dan bisa dibayangkan reaksinya, dia marah besar, apalagi sebelumnya dia sempat cemburu pada teman saya, sekali lagi T.E.M.A.N, tidak lebih, yang seorang dokter namun dia Masinis juga, saya berniat belajar masinis padanya. Akhirnya, dia marah dan hubungan kami kandas, kami bercerai.."

Fe : "Anda dulu sempat bercerai..???"

Do : "iya mbak, namun akhirnya kami rujuk lagi, menikah lagi. Dulu, Disaat terpuruk itu, saat saya masih terus mengenangnya, dan saya hanya menghabiskan waktu untuk lembur di studio saya, dia tiba-tiba datang, waktu itu kami sudah berpisah cukup lama, rupanya dia ada masalah dengan calon suami barunya yang juga seorang model, dalam tangisnya, saya peluk dia.. kami pun memutuskan rujuk, namun ujian kembali datang, meskipun dia benci perselingkuhan, rupanya dia, ditengah hubungan kami yang mulai membaik, dia membalas perselingkuhan saya. Memang waktu itu saya mengijinkan, andai dia mau menjalin hubungan dengan orang lain, sebagai wujud permintaan maaf saya, namun saya tidak menyangka dia ternyata melakukannya.."

Fe : "I'm Speechless.... Lanjutkan mas..."

Do : "Yang lebih membuat saya sakit, disaat dulu kita bercerai, saat saya masih mengenangnya, dia pun sempat tidur siang dengan... ah...sudahlah, lupakan saja, saya toh tetap mencintainya hingga detik ini.. Saya hanya berandai-andai kala itu, andai saya yang melakukan, bagaimana tanggapannya.. Selanjutnya masalah pun terselesaikan, kami hidup dalam damai rujuk pernikahan kami, hingga kasus gambar bokep itu,dan Twitter di hape saya..."

Fe : "Baik Mas Doni, apa harapan anda, mungkin Arini saat ini ikut menyaksikan acara ini.."

Do : "Ariniku sayang, My Princess, My Love, My Life... Saat menyaksikan pengakuanku ini, ada dua hal yang aku harus terima, kamu akan makin marah, atau kamu akan melunak. Idealisme memang kadang penting, sangat penting, namun kekakuan dalam menjalankan idelisme tadi yang patut diubah, memang aku pernah beberapa kali ingkar, janji, sebenarnya mungkin untuk hal-hal yang orang umum, dianggap sepele, namun sayangnya, baby bukan bagian dari masyarakat umum itu, baby unik, sekaligus membuatku bisa mati lebih cepat karena jantungan... Apakah dosaku melanggar janji dan Twitteran melebihi dosa perselingkuhan? Apakah pengorbananku selama ini tidak ada artinya? Aku hanya ingin tetap bersama, mendampingimu menyelesaikan disertasi gelar Doktormu, menjadi penyemangatmu.. Aku tahu aku salah, namun apakah itu sebuah dosa tak termaafkan? Memang aku berdosa pada Tuhan karena telah berbohong, namun lihat bohongku sayang, aku Twitteran, hanya twitteran dan Tweet ku pun untuk kamu sayangku... perlunak idealismemu.. kembalilah..dalam pelukku..kembalilah.. jangan terlalu kaku cintaku.. kembalilah dan kita masih bisa bahagia.. aku yakin itu.. karena Demi Tuhan dan orang-orang tercinta.. Hanya Ada kamu dalam hatiku, jiwaku..hidupku..hanya kamu Ariniku.."

Fe : "Baik Mas Doni, terimakasih sudah mau berbagi, kita semua berharap Mas Doni akan kembali bersama Mbak Arini.. Nah..pemirsa, hidup memang perlu idealisme dan Prinsip, namun dibutakan oleh idealisme dan Prinsip tanpa melihat permasalahan dengan lebih objektif, maka, semua akan menjadi sia-sia.. Sampai bertemu lagi di SULIT episode mendatang,bersama saya yang akan mengupas semua kasus secara Susah, sesusah S.U.L.I.T.. sampai jumpa " -mringis kuda-
Share this article :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Kisah Motivasi Hidup | Kisah Motivasi Hidup
Copyright © 2011. Kisah Motivasi Hidup - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Kisah Motivasi Hidup
Proudly powered by Blogger