Home » » ~HUKUM TENTANG SIFAT TIDAK EGOIS~

~HUKUM TENTANG SIFAT TIDAK EGOIS~

Written By Regina Kim on Jumat, 15 Juli 2011 | 02.40

Seorang pria bernama Bill Wilkins, seorang pialang saham Wall Street,suatu pagi bangun di rumah sakit khusus bagi para pemabuk. Denganputus asa, dia memicingkan mata melihat dokter rumah sakit sambil mengerang, "Dok, sudah berapa kali aku berada di sini?” ”Lima puluh kali! Sekarang kau adalah tanaman kami yang umumnya sudah setengah abad."
”]adi, minuman keras bisa berakibat fatal pada diriku?” ”Bill,” sahut si dokter dengan takzim, ”waktunya tidak akan lama
lagi sekarang." ”Nah,” kata Bill, ”bagaimana kalau aku minta sedikit minuman keras lagi?"
”Kurasa boleh saja,” kata si dokter setuju. ”Tapi, aku akan tawar menawar dulu denganmu. Ada seorang pemuda di kamar sebelah yang keadaannya parah. Dia di sini untuk yang pertama kalinya. Mungkin kalau kau menunjukkan dirimu sebagai contoh yang buruk, kau akan bisa membuatnya takut sehingga dia bisa jera dan tidak mabuk-mabukan lagi seumur hidupnya." Bukannya tersinggung, Bill malah tampak tcrtarik. "Oke," katanya. "Tapi, jangan lupa menyediakan minuman itu kalau aku kembali nanti." Pemuda itu yakin bahwa nasibnya memang jelek, dan Bill, yang menganggap dirinya seorang agnostik (tidak peduli pada keberadaan Tuhan), seakan tidak percaya mcndengar dirinya membujuk pemuda itu untuk berpaling kepada kekuatan yang maha agung. ”Minuman keras adalah kekuatan di luar dirimu yang telah menguasai dirimu," begitu bujuknya. "Hanya kekuatan luar yang lainlah yang akan dapat mcnyelamatkanmu. Kalau kamu tidak ingin menyebutnya sebagai Tuhan, sebutlah kekuatan itu sebagai kebenaran. Sebutannya tidak penting.”
Apa pun pengaruh ucapannya pada pemuda itu, Bill ternyata telah mengesankan dirinya sendiri. Setelah kembali ke kamamya, dia lupa tawar menawarnya dengan dokter. Dia tidak pernah mendapatkan minuman keras yang dijanjikan itu. Dengan akhirnya memikirkan orang lain, dia telah membiarkan dirinya sendiri dipengaruhi oleh hukum tentang sifat
tidak egois. Pengaruh kejadian ini begitu hebatnya sehingga dia hidup terus dan menjadi pendiri gcrakan yang paling efektif dalam memulih kan keyakinan—Alcoholics Anonymous (lembaga di AS yang memulihkan para pecandu minuman keras).

William Griffith Wilson adalah nama asli Bill, walaupun sesuai dengan tradisi Alcoholics Anonymous, kebanyakan
orang mengenalnya sebagai Bill W. saja. Bagaimana mungkin waktu itu dia dapat membayangkan bahwa pada akhirnya kebaikan di seluruh dunia terwujud sebagai hasil dari saat itu, ketika dia menggeser fokusnya dari yang semula seorang egois menjadi tidak egois? Dengan melupakan diri sendirilah dan berinvestasi pada orang lainlah yang sering kali membuat kita meraup dividen yang terbesar. Yang menjadi inti prinsip kemurahan hati adalah prinsip pengorbanan. Pengorbanan antara lain berarti meninggalkan sesuatu yang memiliki nilai pribadi untuk ditukar dengan sesuatu yang berguna bagi orang lain.
Share this article :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Kisah Motivasi Hidup | Kisah Motivasi Hidup
Copyright © 2011. Kisah Motivasi Hidup - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Kisah Motivasi Hidup
Proudly powered by Blogger