Home »
kisah Bijak
» KISAH DOA ANAK TENTANG UCAPAN SELAMAT TINGGAL
KISAH DOA ANAK TENTANG UCAPAN SELAMAT TINGGAL
Written By Regina Kim on Kamis, 27 Desember 2012 | 21.48
Suatu hari, seorang ayah melewati selasar kamar tidur anak perempuannya. Ia melihat putrinya yang baru berumur enam tahun tengah berdoa di sisi ranjang. Pemandangan itu terlihat begitu mengharukan. Jadi si ayah menguping diam-diam.
Anak itu berdoa, "Tuhan berkati Ibu. Tuhan berkati Ayah. Tuhan berkati Nenek. Selamat tinggal Kakek ....’’
"Apa?! Selamat tinggal kakek? Apa maksudnya?" pikir si ayah. Namun ia akhirnya pergi tidur juga dan esok paginya, ia tidak bisa memercayainya: kakek meninggal, Kakek meninggal dalam tidurnya. Kejadian ini agak menyeramkan, namun ia pikir ini hanya kebetulan.
Beberapa minggu kemudian, ia Lewat di depan kamar putrinya lagi. Dan putrinya sedang berdoa lagi, "Tuhan berkati Ibu.Tuhan berkati Ayah. Selamat tinggal Nenek...!’
Anda bisa bayangkan bagaimana perasaan si ayah saat keesokan paginya ia menemukan nenek telah meninggal di pembaringannya. Ini benar benar fenomena gaib, namun ia masih mengesampingkannya sebagai kebetulan belaka.
Beberapa minggu kemudian, ia kembali melintasi kamar putrinya, dan putrinya tengah berdoa, "Tuhan berkati Ibu. Selamat tinggal Ayah...!’
Anda bisa bayangkan bagaimana perasaan si Ayah. Semalaman ia tidak bisa tidur dan keesokan paginya ia bangun pagi-pagi sekali, untuk berjaga-jaga. Di luar, hari masih gelap, ia mengambil mobiinya,lalu mengemudi ke kantornya untuk melarikan diri dari kematian. Lalu, ia mengurung diri di kantornya, menunggu
kematian datang. Dalam batinnya ia melihat putrinya berdoa "Selamat tinggal Ayah" berulang—ulang. Ia begitu gelisah sampai tidak bisa bekerja—begitu tegang.
Hari pun akhirnya menunjukkan pukul empat sore, lalu pukul lima. Saat itu ia berpikir, "Aku telah lolos dari maut, karena aku keluar dari rumah tepat waktu. Aku tidak mati seperti kakek dan nenek." Jadi ia pulang ke rumah, merasa sangat lega. Ketika ia kembali ke rumah, ia berkata kepada istrinya, "Sayang, kamu tidak akan percaya apa yang kualami hari ini! Kenapa aku pergi ke kantor pagi-pagi sekali .... ’ ’
Istrinya berkata/'Harimu buruk, apalagi hariku! Waktu aku bangun pagi tadi dan pergi ke depan pintu, ada tukang susu meninggal di depan pintu!"
RENUNGAN :
Kadang asumsilah yang membuat kita masuk ke dalam begitu banyak masalah dan kesulitan. Dalam separuh kasus, asumsi kita bisa keiiru. Seperti hainya orang yang menyukai hal takhayul dan fenomena gaib.
Asumsi ayahnya! Kisah mengenai asumsi bisa lucu untuk dibaca karena kita membacanya dengan asumsi satu hal, namun hasilnya bisa lain lagi. Namun orang juga sangat teguh dengan asumsi mereka sendiri.
Intinya, ketika kita mengasumsikan sesuatu, kita selalu berusaha begitu keras untuk mengepaskan realita dengan asumsi kita.
Label:
kisah Bijak
Diberdayakan oleh Blogger.
Posting Komentar