Home » » 1000 kelereng/1000 marbles

1000 kelereng/1000 marbles

Written By Regina Kim on Jumat, 06 Mei 2011 | 01.47

Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin juga karena tak terkira gembiraku sebab tak usah masuk kerja. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan.

Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawa secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya. Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang tak terlupakan dalam hidup ini. Begini kisahnya.
Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara Bincang-bincang Sabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng kepada seseorang di telpon yang dipanggil “Tom”.

Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa obrolannya. “Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakin mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk menonton pertunjukan tarian putrimu pun kau tak sempat”.
Ia melanjutkan : “Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam hidupku”. Lalu mulailah ia menerangkan teori “seribu kelereng” nya.” Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai menghiitung-hitung. Kan umumnya orang rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang selama hidupnya.

Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang lebih penting”. “Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua detail ini”, sambungnya, “dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2800 hari Sabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisa kunikmati”. “Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya”. “Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku.
Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di dunia ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan segala prioritas hidupmu”. “Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku berfikir, kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Allah telah meberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan dengan orang-orang yang kusayangi”. “Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!”

Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa terdengar ! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu. Mungkin ia mau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan segalanya. Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah kecupan. “Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan”. “Lho, ada apa ini…?”, tanyanya tersenyum. “Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial”, jawabku, “Kan sudah cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak ? Oh ya, nanti kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng.”

Dari setiap satu kelereng yang telah terbuang, apakah yang telah anda dapatkan ? Apakah ……..
kesedihan
keraguan
kebosanan
rasa marah
putus asa
hambatan
permusuhan
pesimis
kegagalan ? ataukah …….
kebahagiaan
kepercayaan
antusias
cinta kasih
motivasi
peluang
persahabatan
optimis
kesuksesan ?

Waktu akan berlalu dengan cepat. Tidak banyak kelereng yang tersisa dalam kantong anda saat ini. Gunakan secara bijak untuk memberikan kebahagiaan yang lebih baik bagi anda sendiri, keluarga, dan lingkungan anda.
Sukses untuk anda

Get older, the more I enjoy Saturday mornings. Perhaps because of the quiet stillness of the first because I got up early, or perhaps also because Happying immeasurably since there is no need to come to work. Whatever the reason, the first few hours very enjoyable Saturday morning. 

A few weeks ago, I kinda forced myself into the kitchen with a cup of warm coffee in one hand and the morning paper in the other. What I usually do on Saturday morning, turned into an unforgettable moment in life. Here's her story. 

I harden my radio voice to listen to a talk show Saturday morning. I heard someone a bit older with her golden voice. He was talking about a thousand marbles to someone on the phone that was called "Tom". 

I was intrigued and sat down to listen to what the chat. "Look Tom, sounds like you're busy with your work. I'm sure they pay you well but it's a shame you have to leave home and family too often. Hard to believe a young child who had to work 60 or 70 hours a week to meet daily needs. To watch a dance show your daughter you do not even have time ". 

He continued: "Let me tell you this, Tom, something that helped me keep what priority should I do in my life." Then he began to explain the theory of "a thousand marbles". "Look Tom, one day I sat down and began to count. Most people live on average 75 years. Yes I know, there are more and some less, but on average, folks live about 75 years. Then, I multiplied 75 times by 52 and get the 3900 which is the number of Saturdays that the average person has in his entire life. 

Now stick with me Tom, I'm getting to more important things. " "You know, when I was 55 years old to think about all these details", he added, "and at that time I've spent 2800 on Saturday. I got to thinking, if I lived to 75 years, so I only had about 1000 on Saturday that left to enjoy. " "Then I went to a toy store and bought every existing grain marbles. I need to visit three toy stores to roundup 1000 marbles. I brought home, I put in a large clear plastic box that I put in my place, next to the radio. Every Saturday since then, I have taken one marble out and throw it away. " "I found that by watching the marbles diminish, I focused more on things that are truly important in my life. 

Really, nothing is more valuable than your time watching the world disappear and reduced, for help in correcting and straightening all your life priorities. " "Now I want to give the last message before I sign-off and take my lovely wife out for breakfast. This morning, I took the last marble, I took out of the box. I think, if I survive until next Saturday, then God has meberi me with a little extra time to be spent with people I love. " "It was nice talking to you, Tom. I hope you spend more time with people you love, and I hope someday to meet you. Good morning! " 

When he stopped, so quiet quiet, falling one jarumpun could be heard! For a moment, even the show's moderator did nothing. Maybe he wanted to give his audience, a chance to think about everything. Actually I had planned to do work that morning, but I change events, I went upstairs and woke my wife with a kiss. "Come on honey, I'm taking you and the kids out, go have breakfast." "Why, what's this ...?", He asked, smiling. "Ah, no nothing, nothing special", I replied, "It has just been a long time since we spent a Saturday with the kids? Oh yes, we'll stop at a toy store? I need to buy some marbles. " 

From every single marble that has been lost, what have you got? Is ... ... .. 

sadness 

doubt 

boredom 

anger 

despair 

obstacle 

hostility 

pessimist 

failure? or ... .... 

happiness 

trust 

enthusiastic 

love 

motivation 

chance 

friendship 

optimistic 

success? 
  

Time will pass quickly. Not many marbles are left in your pocket today. Use them wisely to provide a better happiness for yourself, family, and your environment. 

Success for you 
Share this article :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Kisah Motivasi Hidup | Kisah Motivasi Hidup
Copyright © 2011. Kisah Motivasi Hidup - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Kisah Motivasi Hidup
Proudly powered by Blogger