Makna dari sebuah peribahasa China kuno, "Yi Fan Qian Jin ( 一饭千金 )
Sepiring Nasi Sejuta Imbalan " adalah Jangan melupakan budi kebaikan
yang telah diberikan orang lain kepada kita. Meski kebaikan tersebut
tidak begitu berarti, namun pada saat keadaan sulit bantuan sesedikit
apa pun pasti sangat bernilai.
Suatu
saat ketika kita sudah mampu, sudah seharusnya memberi imbalan besar
kepada orang yang telah berbuat kebaikan kepada kita itu.
Selama Dinasti Qin (221 SM sampai 206 SM), ada seorang anak bernama Han Xin yang Kedua ibu dan ayahnya telah meninggal. Han Xin hidup
dalam keadaan sangat miskin, kala itu, Han Xin seringkali memancing
ikan di pinggiran kota dengan harapan menemui rejeki agar dapat hidup
lebih baik. Namun bagaimana juga cara itu bukanlah hal yang tepat, maka
ia seringkali harus menahan lapar.
Untungnya di lokasi itu, terdapat banyak ibu-ibu yang mencuci pakaian di tepi sungai (disebut Piao Mu
( 漂母 ) yakni umumnya perempuan paruh baya, penjual jasa mencuci pakaian
lama, mantel, sutera dan sebagainya ), salah seorang di antaranya,
sangat prihatin terhadap keadaan Han Xin, maka ia selalu membawakan
makanan kepadanya.
Di
dalam kondisi sulit Han Xin memperoleh kebaikan hati ibu pencuci
pakaian yang dengan kedua tangannya bersusah payah menghidupi
keluarganya, ia merasa sangat terharu dan malu, maka ia berkata kepada
ibu tersebut, suatu hari kelak pasti akan membalas budi kebaikan
tersebut. Si ibu pencuci menyatakan tidak berharap Han Xin kelak
membalas budi kepadanya.
Wanita
tua itu memarahinya dengan mengatakan, "Mengapa kau berjanji begitu
banyak ketika Anda punya apa-apa? Aku merasa kasihan bagi Anda karena
Anda tidak memiliki cukup untuk makan, dan itulah sebabnya saya
memberikan makanan. Jika Anda adalah seorang pria sejati Anda akan
menemukan cara untuk membantu anda."
Han
Xin tahu bahwa wanita tua itu benar, jadi dia berangkat untuk mencari
peruntungan. Ia bergabung dengan pasukan pemberontak yang akhirnya
menggulingkan Dinasti Qin di 206 SM. Dia akhirnya menjadi seorang
Jenderal besar Han Xin ( 韓信 ) tangan kanan Kaisar Han Gaozhu dalam mempersatukan negeri China (sekitar 2.200 tahun silam). Dia menjadi kaya dan dihormati.
Beberapa tahun berlalu, Han Xin telah berjasa besar kepada Raja Han (Liu Bang) dan dianugerahi gelar Raja Chu. Ia teringat dahulu pernah menerima budi kebaikan dari sang ibu pencuci, maka mengutus anak buahnya mengirim makanan dan seribu tail emas kepadanya sebagai imbalan balas budi.
Beberapa tahun berlalu, Han Xin telah berjasa besar kepada Raja Han (Liu Bang) dan dianugerahi gelar Raja Chu. Ia teringat dahulu pernah menerima budi kebaikan dari sang ibu pencuci, maka mengutus anak buahnya mengirim makanan dan seribu tail emas kepadanya sebagai imbalan balas budi.
Dalam penggunaan peribahasa ini, kita harus memahami dengan jelas makna yang terkandung di dalamnya :
1.
Orang yang dengan sungguh hati membantu orang lain selamanya tanpa
pamrih / tidak berpikir pihak lain akan membalas kebaikan tersebut;
2.
Perbuatan amal orang kaya terhadap kaum miskin, itu adalah semacam
bantuan sumbangan, meski si miskin pada suatu hari kelak menjadi sukses
dan membalas budi baiknya, tidak bisa dikategorikan sebagai : “Yi Fan Qian Jin” (sepiring nasi sejuta imbalan).
3. Yang
paling berharga ialah di bawah situasi diri sendiri juga sangat
menderita, dengan didasari persahabatan dan belas kasih membantu orang
lain, bantuan semacam ini, di mata orang lain ( yang membutuhkan ),
betul-betul merupakan “Yi Fan (satu porsi nasi)” senilai “Qian Jin (seribu tail emas)”.
Posting Komentar