Pada zaman dinasti Qing, pada saat pemerintahan raja Qianlong di kota
Jiangyin ada seorang pelajar yang pergi mengikuti ujian tingkat daerah.
Ketika
babak pertama belum selesai, pagi-pagi buta dia sudah mengemasi
barang-barangnya bermaksud untuk meninggalkan kota tersebut.
Pengikut
ujian yang duduk di sebelahnya merasa heran karena mengetahui bahwa dia
belum menyelesaikan jawaban ujian sudah akan pergi. Lalu dia bertanya
kepadanya, " kenapa ujianmu belum selesai sudah mau pergi ?" Pelajar
ini dengan wajah sedih di depan para peserta ujian menceritakan
alasannya meninggalkan ujian.
Rupanya
ayahnya seumur hidupnya adalah seorang pejabat. Setelah ayahnya
pensiun, beliau pulang ke kampungnya. Setelah sampai di kampung, ayahnya
memanggil mereka 4 bersaudara ke hadapannya, dengan menangis sedih dia
berkata kepada anak-anaknya, “Seumur hidup saya telah banyak melakukan
kesalahan, ketika menjadi hakim saya menerima suap sehingga
menyebabkan 2 orang yang tidak bersalah di hukum mati.”
“Semalam
saya bermimpi dibawa kehadapan raja neraka, seharusnya saya segera
menerima hukuman, tetapi karena orang tua saya dahulu telah berbuat
banyak amal, sehingga saya hanya boleh mempunyai seorang anak, dan
bahkan lima kali reinkarnasi menjadi orang miskin seumur hidup.”
“Hukuman
di neraka sedang menunggu saya dan tidak dapat dihapuskan, jika anak
cucu saya menjadi pejabat lagi maka hanya akan menambah dosa saya. Saya
harap kalian tidak menjadi pejabat, kalian semua harus banyak berbuat
amal untuk menebus dosa-dosa saya,” kisahnya.
Setelah
selesai berkata ayahnya meninggal, akhirnya 3 saudaranya yang lain
berturut-turut juga meninggal, hanya tinggal dia sendiri yang hidup.
Dia telah mengikuti ujian menjadi pejabat selama 2 kali, tetapi tidak
lulus.
Sehingga
ketika mengikuti ujian sekali ini dan sebelum menyerahkan jawaban ujian
semalam dia bermimpi, ayahnya dengan marah datang kepadanya dan
berkata, “Engkau tidak boleh menentang kehendak Tuhan, kenapa engkau
tidak ingat pesan saya sehingga menyebabkan dosa saya semakin besar.”
Setelah berkata demikian dengan marah, dia mematikan lilin dan
membalikkan meja serta semua kertas ujian, lalu menghilang.
Semua orang setelah mendengar ceritanya menjadi tertegun, dan mengerti mengenai hubungan sebab akibat yakni berbuat baik mendapat pahala berbuat jahat akan mendapat karma.
Posting Komentar