Cao Chong ( 曹冲 ) adalah putra Cao Cao yang dikenal sebagai orang yang sangat bertalenta dan cerdas sejak usia dini.
Suatu hari, Sun Quan, yang kemudian memerintah Negara Wu bagian Timur pada zaman Tiga Kerajaan (San Guo atau Samkok), mengirim seekor gajah kepada Cao Cao, si penguasa utara sebagai hadiah.
Ketika
gajah itu dikapalkan ke Ibukota Xuchang, Cao Cao memimpin
pejabat-pejabat militer dan sipil, juga anaknya yang masih muda Cao
Chong, untuk melihat gajah itu.
Cao
Cao belum pernah melihat seekor gajah sebelumnya. Gajah itu besar dan
tinggi, kakinya tebal seperti pilar sebuah aula, dan orang dapat
berjalan di bawah perutnya.
Cao
Cao berkata, “Ini benar-benar seekor gajah yang besar. Tetapi berapa
beratnya? Apakah ada yang tahu bagaimana cara menimbangnya?” Pertanyaan
bagus yang mengawali sebuah diskusi hangat di antara para pegawai.
Seseorang mengatakan, “Kita harus membuat sebuah timbangan yang besar
sekali.”
Yang
lain mengatakan, “Harus sebesar apa timbangannya itu? Dan yakinkah
Anda gajah itu tidak akan lari dari timbangan itu? Satu satunya cara
yang bisa saya pikirkan adalah membunuhnya dan memotongnya menjadi
beberapa bagian.”
Yang
lain mentertawakan pegawai itu, dan menganggap bahwa sarannya adalah
ide yang bodoh. Mereka juga tidak setuju membunuh gajah itu. Sesaat
kemudian, seorang anak laki-laki melangkah maju dan berkata, “Ayah, saya
tahu bagaimana caranya menimbang gajah itu.”
Cao
Cao geli dan tertawa saat melihat itu adalah anaknya Cao Chong. Ia
berkata, “Kamu bahkan belum cukup umur. Kamu punya ide apa? Coba
katakan dan kita lihat apakah masuk akal.”
Cao
Chang menjelaskan apa yang sedang ia pikirkan. Cao Cao sangat senang.
Ia segera memberikan perintah kepada para pengawalnya untuk
mempersiapkan menimbang gajah tersebut. Kemudian ia memberi tahu para
pegawai, “Ayolah! Kita akan melihat berat gajah itu di atas sungai.”
Semua
pegawai mengikuti Cao Cao ke sungai, dimana sebuah perahu besar sedang
bersandar. Cao Chong meminta para pengawal menggiring gajah itu naik
ke perahu. Ketika perahu telah tenang, ia menandai permukaan air pada
lambung perahu, setelah itu meminta gajah itu diturunkan dari kapal.
Selanjutnya,
ia memerintahkan para pengawal memasukkan bebatuan dengan berbagai
ukuran ke dalam kapal. Saat permukaan air mencapai garis yang ditandai
pada lambung perahu itu, ia kemudian meminta para pengawal untuk
menghentikan memuat batu-batu itu.
Awalnya,
para pegawai tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Mereka dengan
cepat mengerti pemecahan masalahnya ketika mereka melihat permukaan air
mencapai tanda garis itu. Mereka berseru, “Gagasan yang bagus. Ide yang
hebat!” Semua orang menyadari bahwa dengan menghitung berat batu-batu
itu dan menjumlahkannya, mereka dengan mudah dapat menentukan berat
gajah tersebut.
Posting Komentar