Hari ini musim semi yang panas, aku sedang asik membaca novel dan ditemani Ipod yang mendendangkan lagu jazz favoritku, di sela- sela makan siangku di sebuah Cafe seberang jalan kantorku.
Siang itu begitu panas, anginpun seakan2 enggan bertiup. Kuperbesar volume music yang aku dengar, hmm.. . Nikmatnya hidup ini.. Tak terasa waktu berlalu, waktu istirahatku usai, lagi asik2nya membaca nih...
Sambil menaruh selembar uang $10 aku berjalan santai menyebrangi jalan.
Aku mengangguk2kan kepala mendengar suara musik yang merdu lewat earphone sambil tetap fokus membaca, lagi seru-serunya nih. Aku melangkah menyeberangi jalan, tiba-tiba pembatas buku di novelku terbang tertiup kembali ke arah cafe itu, reflek aku membalikan badanku dan mengejar pembatas buku itu.
Hmm... dapat.. untung tidak kotor kataku sambil mengibas-ngibaskan pembatas bukuku..angin yang aneh, dari mana datangnya, angin berhembus kencang di tengah panasnya musim semi?
Ketika aku kembali berjalan, aku terkejut banyak orang mendekat ke arahku, banyak yang memandangiku sambil mengeleng-gelengkan kepala. Mereka minta aku melepas earphoneku, seorang ibu paru baya bertanya, " Apakah aku
baik-baik saja?" Aku tidak mengerti, Ada apa ?
Lalu ibu itu bercerita tentang hal yang sampai kini tidak bakal aku lupakan.
Ketika aku sedang asik membaca buku sambil mendengarkan ipod kesayanganku sewaktu menyeberang jalan, dari arah jalan sebuah truk yang dikemudikan seorang sopir yang ternyata mengantuk, melaju kencang ke arahku. Orang-orang berteriak mengingatkanku, tapi aku tidak mendengar. Sesaat sebelum terjadi tabrakan, aku berbalik dan berlari ... Untuk mengambil pembatas bukuku yang tertiup angin.
Aku bergidik. Tak terasa air mata mulai tumpah.
Aku tinggal selangkah lagi dari ajalku, tapi tiba-tiba angin yang tidak biasanya berhembus, berhembus untuk kemudian menerbangkan pembatas bukuku dan menyelamatkanku.
Itu semua anugerah Allah untuk kamu, ibu itu berujar padaku, kakiku terasa tak kuat menopang berat tubuhku, aku berlutut dan mengucap syukur. Seandainya Ibu itu tidak bercerita tentu aku tidak akan tahu kasih Tuhan kepadaku.
Aku sadar dalam hidupku, banyak sekali kasih Tuhan dinyatakan tanpa aku sadar dan ketahui. Aku kembali menangis.
Perenungan :
Friends, sering kali kita lupa untuk mengucap syukur.
Seringkali ketika kita melihat keadaan kita yang terpuruk, jatuh, miskin, terlantar, kita lupa untuk mengucap syukur.
Kita lupa bahwa tanpa perlindungan Tuhan, kita pasti akan mengalami kejadian yang lebih parah dari yang kita alami sekarang, tapi karena kasihNya, kita tidak mengalaminya.
Jangan lupa untuk selalu mengucap syukur untuk apapun dalam keadaan apa pun, karena kita tahu sekarang Dia selalu bekerja, sadar atau tanpa kita sadari .
Home »
Kisah Kebijaksanaan ttg kehidupan
» Karena kasihNya
Karena kasihNya
Written By Regina Kim on Sabtu, 18 Februari 2012 | 02.18
Diberdayakan oleh Blogger.
Posting Komentar