Home » » Mengapa Kucing Ketika Jatuh Tetap Stabil

Mengapa Kucing Ketika Jatuh Tetap Stabil

Written By Regina Kim on Rabu, 05 Oktober 2011 | 01.40

mungkin Anda seringkali melihat kucing yang jatuh dari tempat tinggi bisa mendarat dengan mulus dan tidak mengalami cedera. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini terjadi karena kucing (dan beberapa hewan lain) mempunyai sistem keseimbangan dan koordinasi yang luar biasa. Sistem inilah yang membuat kucing, ketika jatuh, akan menyadari dalam posisi apa dia terjatuh. Bila kucing jatuh dalam posisi terbalik, dia akan segera memutar tubuh sehingga kakinya berada di sebelah bawah, dan bersiap untuk mendarat. Mendaratnya juga tidak asal meregangkan kaki.

Sedangkan bila manusia terjatuh dari tempat tinggi dengan kaki ke bawah, biasanya kaki patah. Hal yang berbeda dengan kucing, mereka setelah menyadari posisi dia saat terjatuh akan segera memutar kaki ke bawah, meregangkan kakinya sehingga angin menahan jatuh tubuhnya. Ketika sesaat akan bersentuhan dengan tanah, kakinya langsung ditekuk supaya mengecilkan efek jatuhnya.

Rekor tertinggi pernah mencatat bahwa kucing pernah jatuh dari ketinggian lantai 46 tingkat, walaupun sambil jatuh terpantul-pantul ke kanopi setiap tingkat, namun tetap bisa bangun dan berjalan walaupun dengan agak terpincang. Sungguh luar biasa bukan? Bila hal ini dialami oleh manusia kemungkinan besar dia mengalami cedera luar biasa dan bahkan mungkin mati. Namun walaupun demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kucing jatuh, makin banyak tulangnya yang patah. Akan hal ini berlaku sampai dengan batas sekitar lantai 5. Lebih tinggi dari itu, justru sebaliknya jumlah tulang kucing yang patah menurun drastis, terlebih lagi bila ketinggian jatuh semakin bertambah.

Nah rahasianya ternyata adalah, kucing (dan beberapa hewan lainnya) mempunyai kontrol luar biasa terhadap apa yang disebut dengan terminal velocity, yaitu kecepatan jatuh maksimum yaitu sekitar 60 mil perjam. Saat kucing jatuh, sesuai hukum fisika, kecepatan jatuh si kucing makin bertambah. Ternyata, saat kecepatan jatuh kucing mencapai terminal velocity, di saat itulah kucing merasa paling rileks dan nyaman. Maka dia mulai meregangkan kakinya seperti bajing loncat untuk mengurangi efek jatuhnya. Nah itulah sebabnya makin tinggi dia jatuh, semakin ada kesempatan untuk merasa rileks. Itu juga sebabnya bila dijatuhkan dari tempat yang rendah, kucing tidak sempat merasa rileks. Sehingga jatuhnya lebih terasa.
Share this article :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Kisah Motivasi Hidup | Kisah Motivasi Hidup
Copyright © 2011. Kisah Motivasi Hidup - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Kisah Motivasi Hidup
Proudly powered by Blogger