Di kota Su Zhou pada zaman Dinasti Qing, ada dua orang dokter yang sanagt terkenal karena keahlian mereka dalam pengobatan. Seorang dokter bernama Ye Tiang Shi dan seorang dokter yang lain bernmaa Xue-Xue.
Mereka berdua saling membantu dalam memcahkan masalah sehingga keahlian mereka berkembang dengan sangat baik.
Jika ada kasus penyakit tertentu dan ayng seorang tidak tahu dengan pasti, maka ia akan meminta nasehat atau pendapat dari yang lain dalam mengatasi penyakit tersebut.Karena mereka saling membutuhkan, maka setelah dipikir-pikir mereka akhirnya membuka klinik bersama.
Banyak pasien yang tertolong jika pergi ke klinik mereka.
Namun karena satu masalah kecil, kedua dokter yang bersahabat itu akhirnya berpisah. Dua orang yang sudah jadi sahabat baik akhirnya bermusuhan, bahkan kini mereka saling menjelekkan dan saling membenci.
Suatu hari setelah lama sekali mereka tidak berkomunikasi, Xue-Xue melakukan perjalanan yang harus melewati rumah Ye Tiang Shi. Sewaktu melewati depan rumah sahabatnya yang kini menjadi musuhnya, Xue-Xue mencium bau yang aneh dan kurang sedap, karena itu ia segera menutup hidungnya. Karena pegawai Ye Tiang Shi kebetulan ada di luar rumah, maka Xue-Xue pun bertanya untuk mencari tahu tentang Ye Tiang Shi. Ternyata ibu Ye Tiang Shi sedang sakit parah.
Untuk mengobatinya Ye Tiang Shi banyak mengumpulkan obat di dalam satu kamar. Salah satu obat di dalam kamar adalah Hong Pi, yang sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa ibunya, tetapi obat itu bau sekali. Ibu Ye Tiang Shi sama sekali tidak mau minum obat itu sehingga tubuhnya makin lemah, penyakitnya makin parah dan nyawanya di ujung tanduk.
Waktu itu ada satu kebiasaan, yakni seorang dokter tidak sampai hati memberikan obat yang keras atau pengobatan yang penting dan khusus untuk keluarga dekat. Karena itu, biasanya seorang dokter akan meminta dokter yang lain untuk datang untuk mengobati keluarga dekatnya dengan pengobatan khusus dan memberi obat yang keras. Dari informasi yang di dapat, Xue-Xue mengetahui bahwa Ye Tiang Shi sedang mencari dokter lain untuk mengobati ibunya.
Ye Tiang Shi tidak mencari Xue-Xue karena mereka bermusuhan, sementara di Su Zhou tidak ada dokter lain yang mampu mengobati ibunya kecuali Xue-Xue. Namun karena rasa benci, dia mencari dokter ke luar daerah.
Sementara itu Xue-Xue pun berbicara dalam hati, " Salah sendiri kenapa Ye Tiang Shi menyakiti perasaanku. Sekarang aku tidak akan membantunya, biar ibunya semakin tidak tertolong dan dia akan sadar bahwa dia sebenarnya membutuhkanku. Biar dia tahu rasa sekarang !".
Baru saja Xue-Xue berpikir demikian, dirinya menjadi tidak tenang karena ada suara hati yang menentang sikapnya. " Tidak betul, seorang dokter harus rela dan berinsiatif untuk mengobati orang yang sakit, apalagi yang sudah dalam keadaan darurat. Jika nanti kamu sendiri yang mengalami masalah seperti ini, kamu juga pasti akan mencari Ye Tiang Shi."
Akhirnya ia masuk ke rumah Ye Tiang Shi dan memeriksa dengan teliti penyakit ibu Ye Tiang Shi. Setelah beberapa saat, ia pun menuliskan resep. Resep yang dibuatnya sebenarnya tidak jauh beda dengan apa yang ditulis oleh Ye Tiang Shi, yakni ada juga obat Hong Pi di dalamnya. Ibu dari Ye Tiang Shi mau meminum obat yang dibuat oleh Xue-Xue dan beberapa saat kemudian dia pun sembuh dari sakitnya.
Ye Tiang Shi yang mencari dokter di tempat lain, baru pulang ke rumah dan tidak ada dokter yang bisa datang ke rumahnya. Dan dia pun tahu bahwa Xue-Xue datang khusus ke rumahnya untuk mengobati ibunya. Kebetulan saat itu Xue-Xue juga ada di rumahnya, karena itu dengan segera dia menyalami tangan Xue-Xue dan berulang kali mengucapakn terima kasih.
Sejak saat itu mereka berdamai kembali. Persahabatan mereka pun lebih dalam daripada persahabatan sebelum mereka bermusuhan.
Pesan Moral : Jika persahabatan semakin bertambah dalam, maka adalah hal yang wajar jika di dalamnya terjadi juga ketidakcocokan dan perbedaan pendapat. Namun seharusnya perbedaan dan ketidakcocokan tersebut tidak boleh memutuskan persahabatan, karena semakin mengenal seseorang berarti juga semakin mengenal segala kekurangannya dan kekurangan diri sendiri.
Jika semakin tahu kekurangan sahabat dan kekurangan diri sendiri, pada saat itulah orang baru benar-benar bisa saling mengerti dan saling menolong. Sering kali yang dibutuhkan untuk membina persahabatan yang baik adalah mengalahkan rasa keakuan diri sendiri dan belajar mengerti dan menerima kekurangan orang lain.
Home »
Kisah Tiongkok
» Nilai Seorang Sahabat
Nilai Seorang Sahabat
Written By Regina Kim on Senin, 28 Mei 2012 | 01.39
Label:
Kisah Tiongkok
Diberdayakan oleh Blogger.
Posting Komentar