Home » » ~Tetap Lapar. Tetap Bodoh. (cerita dari SteveJobs-iPod Apple)~

~Tetap Lapar. Tetap Bodoh. (cerita dari SteveJobs-iPod Apple)~

Written By Regina Kim on Senin, 01 Agustus 2011 | 20.58

Ini adalah transkrip pidato yang dibawakan Steve Jobs, CEO dari Apple Computer dan Pixar Animation Studio, pada tanggal 12 Juni 2005.

Saya merasa terhormat bersama dengan kalian semua pada hari inaugurasi (hari pertama mahasiswa baru) di salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak berhasil menyelesaikan studi saya di universitas ini. Hari ini saya ingin berbagi 3 cerita dalam hidup saya. Hanya itu, bukan masalah besar, 3 buah cerita.

Cerita pertama adalah mengenai menghubungkan sang titik.

Saya drop out dari Reed College setelah 6 bulan pertama, namun saya mencoba bertahan untuk masuk kembali selama 18 bulan atau lebih sebelum akhirnya saya benar-benar berhenti. Lalu mengapa saya drop out ?

Ini dimulai sejak saya belum dilahirkan. Ibu biologis saya sangat muda, mahasiswa universitas yang belum menikah, dan kemudian dia memutuskan agar saya diadopsi. Dia merasa sangat perlu agar saya diadopsi oleh mereka yang berpendidikan / di wisuda, jadi semua sudah diatur sedemikian rupa agar saya diadopsi oleh seorang pengacara dan istrinya. Lalu ketika saya dilahirkan, tiba-tiba mereka membatalkan rencana tersebut karena menginginkan seorang bayi perempuan. Jadi orang tua saya, yang ada dalam daftar tunggu, di telepon di tengah malam : "Kami memiliki bayi laki-laki yang tidak diharapkan sebelumnya; kamu menginginkannya ?" Mereka berkata : "Tentu". Ibu biologis saya kemudian mengetahui bahwa ibu adopsi saya tidak pernah lulus universitas dan ayah adopsi saya bahkan tidak lulus dari SMA. Dia menolak untuk menandatangani surat adopsi. Dia hanya bertahan beberapa bulan sampai akhirnya orang tua saya berjanji akan menyekolahkan saya ke universitas.

Dan 17 tahun kemudian saya memang masuk universitas. Tapi secara naif saya memilih universitas yang hampir semahal Stanford, dan semua tabungan orang tua saya selama ini langsung habis untuk membayar biaya masuk universitas. Setelah 6 bulan, saya juga tidak melihat adanya nilai dari sebuah universitas. Saya tidak pernah tahu apa yang saya inginkan dalam hidup saya dan tidak ada ide bagaiman a sebuah universitas dapat membantu saya mengetahui keinginan saya. Dan disini saya hanya menghabiskan semua tabungan orang tua yang telah mereka tabung seumur hidup. Jadi saya memutuskan untuk drop out dan percaya bahwa semua akan berjalan baik baik saja. Sangat menyeramkan waktu itu, tapi melihat ke belakang itu adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat. Begitu saya drop out saya bisa berhenti mengambil kelas yang tidak menarik untuk saya, dan mulai mengambil kelas yang kelihatannya menarik.

Reed College pada waktu itu menawarkan mungkin pelajaran kaligrafi yang terbaik di negara ini. Di seluruh kampus semua poster, semua label di semua laci, dibuat menggunakan kaligrafi tangan yang bagus. Karena saya telah drop out dan tidak mengambil kelas normal, saya memutuskan untuk mengambil kelas kaligrafi untuk mempelajari caranya. Saya belajar mengenai serif dan san serif, mengenai membuat variasi antara jumlah ruang antara kombinasi karakter, tentang apa yang membuat typography yang bagus. Itu sangat indah, bersejarah, artistik dimana ilmu pengetahuan tidak bisa menangkap, dan saya melihat itu sangat luar biasa.

Tidak ada dalam harapan saya untuk menerapkan ilmu yang saya dapatkan dalam hidup saya. Tapi 10 tahun kemudian, ketika kita mendesain komputer Macintosh yang pertama, semua itu kembali kepada saya. Dan kami mendesain semua ke dalam Mac. Itu adalah komputer pertama dengan typography yang terindah. Jika saya tidak pernah drop out dari universitas, Mac mungkin tidak akan memiliki beberapa jenis font dengan ruang antar font yang proporsional. Dan karena Windows hanya mengcopy Mac, kelihatannya tidak ada PC yang seperti mereka. Jika saya tidak pernah keluar, saya tidak pernah masuk ke dalam kelas kaligrafi ini, dan PC mungkin tidak akan memiliki typography sebagus sekarang. Tentunya sangat tidak mungkin menghubungkan sang titik ke depan pada saat zaman saya di kampus. Tapi itu sangat, sangat jelas ketika kita melihat ke belakang 10 tahun kemudian.


Juga, kamu tidak bisa menghubungkan sang titik dengan melihat ke depan, kamu hanya dapat menghubungkannya saat melihat ke belakang. Jadi kamu harus mempercayai bahwa sang titik akan bagaimanapun juga terhubung di masa depan. Kamu perlu percaya pada sesuatu - keberanian, takdir, hidup, karma, apapun. Pendekatan ini tidak pernah membuat saya mundur, dan itu telah membuat perbedaan dalam hidup saya.

Cerita saya yang kedua adalah tentang cinta dan kehilangan.

Saya sangat beruntung - saya menemukan pekerjaan yang saya cintai di masa muda hidup saya. Woz dan saya memulai Apple di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20. Kami bekerja keras, dan dalam 10 tahun Apple telah berkembang dari sekedar kita berdua di garasi menjadi perusahaan yang bernilai US$ 2 milyar dan 4000 orang karyawan. Kita baru saja meluncurkan hasil karya terbaik - Macintosh - setahun sebelumnya, dan saya baru berumur 30. Lalu kemudian saya dipecat. Bagaimana kamu dapat dipecat oleh perusahaan yang kamu mulai? Yah, sejak Apple berkembang saya menggaji seseorang yang saya pikir sangat berbakat untuk menjalankan perusahaan dengan saya, dan selama satu tahun lebih segalanya berjalan lancar. Namun kemudian visi kami mulai terbagi dan akhirnya kami berpisah. Ketika itu, Board Of Director (pemimpin perusahaan) ada dalam pihaknya. Jadi pada umur 30 saya keluar. Dan benar-benar diumumkan di seluruh dunia. Apa yang telah menjadi fokus dalam kehidupan dewasa saya benar-benar hilang, dan sangat membuat saya putus asa.

Saya benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan di beberapa bulan berikutnya. Saya merasa saya telah membiarkan generasi entrepreneur saya jatuh - padahal peluang itu telah diberikan kepada saya. Saya bertemu David Packard dan Bob Noyce dan mencoba meminta maaf telah merusak banyak hal. saya benar-benar menjadi pecundang, dan bahkan saya berpikir untuk terjun dari tebing. Namun harapan mulai muncul - saya mencintai apa yang saya kerjakan. Kejadian yang terjadi di Apple tidak pernah berubah sedikitpun. Saya telah ditolak, namun saya masih jatuh cinta. Jadi saya memutuskan untuk mulai dari awal.

Saya tidak melihatnya saat itu, tapi ternyata dipecat dari Apple adalah salah satu hal terbaik yang pernah terjadi pada saya. Kesulitan menjadi sukses ternyata digantikan menjadi kemudahan sebagai seorang pemula lagi, kurang yakin terhadap segala hal. Ini membuat saya bebas untuk memasuki periode yang paling kreatif dalam hidup saya.

Dalam 5 tahun berikutnya, saya memulai perusahaan yang bernama NeXT, perusahaan lain bernama Pixar, dan jatuh cinta dengan seorang wanita yang kemudian menjadi istri saya. Pixar menjadi yang pertama membuat film dengan animasi komputer di dunia, Toy Story, dan sekarang merupakan studio animasi yang paling sukses di dunia. Di kejadian lain yang mengagumkan, Apple membeli NeXT, saya kembali ke Apple, dan semua teknologi yang dikembangkan di NeXT ada dalam hati Apple versi kebangkitannya sekarang. Dan Laurene dan saya memiliki keluarga yang luar biasa bersama.

Saya sangat yakin, ini semua tidak terjadi jika saya tidak dipecat dari Apple. Itu merupakan obat yang sangat pahit, namun saya rasa semua pasien membutuhkannya. Terkadang hidup menghantam kepala kamu dengan batu bata. Jangan kehilangan kepercayaan. Dan itu sangat diperlukan untuk pekerjaan kamu sama halnya dengan kekasihmu. Pekerjaan kamu akan mengisi bagian besar dalam hidup kamu, dan satu-satunya cara untuk mendapatkan kepuasan yang benar adalah melakukan apa yang kamu percaya adalah pekerjaan besar. Dan satu-satunya cara mengerjakan pekerjaan besar adalah mencintai apa yang kamu kerjakan. Jika kamu belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan berdiam diri. Karena inti dari semua, kamu akan mengetahui ketika kamu menemukannya. Dan, seperti hubungan luar biasa lainnya, itu semua akan semakin baik dan baik ketika tahun bergulir. Jadi teruslah mencari sampai kamu menemukannya. Jangan berdiam diri.

Cerita ketiga saya adalah mengenai kematian.

Ketika saya berumur 17, saya membaca suatu kutipan yang kurang lebih seperti ini : "Jika kamu hidup seakan-akan itu adalah hari terakhir kamu, suatu hari kepercayaan kamu mungkin akan benar." Itu terekam dalam hidup saya, dan sejak itu, selama 33 tahun, setiap pagi saya selalu melihat di cermin dan bertanya pada diri sendiri : "Jika hari ini adalah hari terakhir dalam hidup saya, akankah saya mengerjakan apa yang ingin saya lakukan hari ini ?" Dan kapanpun jawabannya adalah "Tidak" selama beberapa hari, saya tahu saya perlu merubah sesuatu.

Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah alat bantu paling penting yang pernah saya jumpai untuk membantu saya membuat pilihan besar dalam hidup. Karena hampir semua - expektasi, semua kebanggan, semua ketakutan terhadap kegagalan dan rasa malu - hal ini akan menjauh di depan kematian, meninggalkan hanya apa yang paling penting. Mengingat bahwa kamu akan segera mati adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan pemikiran bahwa kamu memiliki sesuatu yang akan hilang. Kamu sudah telanjang. Tidak ada alasan untuk mengikuti hatimu sendiri.

Sekita setahun yang lalu saya di diagnoas menderita kanker. Saya di scan 7:30 pagi, dan sangat jelas ada tumor dalam pankreas saya. Saya tidak pernah tahu apa itu pankreas. Dokter mengatakan kepada saya bahwa ini adalah tipe kanker yang tidak bisa disembuhkan, dan saya harus mengharapkan hidup tidak lebih antara tiga atau enam bulan. Dokter saya menyarankan agar saya pulang dan menguruskan masalah yang ada, yang merupakan signal dokter saya harus bersiap untuk mati. Ini berarti untuk mencoba memberitahu anak-anak kamu pelajaran yang akan kamu ajarkan dalam 10 tahun ke depan dalam beberapa bulan. Ini berarti untuk memastikan semua telah diurus agar keluarga kamu dapat menerima lebih mudah. Ini berarti kamu harus mengucapkan selamat tinggal.

Saya hidup dengan semua diagnosa itu sepanjang hari. Di sore itu saya mencoba biospy, dimana mereka memasukan endoskop melalui mulut saya, melalui perut saya dan ke dalam organ dalam, menaruh jarum ke dalam pankreas dan mengambil beberapa sel dari tumor tersebut. Saya memang dibius, tapi istri saya, yang berada di sana, mengatakan ketika dokter melihat sel di dalam mikroskop mereka mulai menangis ketika menyadari bentuk kanker pankreas yang jarang ini termasuk yang dapat disembuhkan melalui operasi. Saya dioperasi dan saya baik-baik saja sekarang.

Ini merupakan yang terdekat saya dengan kematian,dan saya berharap itu yang paling dekat selama beberapa dekade ke depan. Menjalani pengalaman hidup itu, saya hanya dapat berkata ini kepada kamu dengan lebih yakin bahwa kematian pasti berguna meskipun konsep intelektual :

Tidak ada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang akan pergi ke surga tidak mau mati untuk menuju ke sana. Dan juga kematian adalah tujuan yang akan kita temui. Tidak ada yang pernah lari darinya. Dan memang harus seperti itu, karena Kematian adalah penemuan terbaik dari Kehidupan. Itu adalah agen perubah Kehidupan. Itu membersihkan yang lama untuk memberi jalan pada yang baru. Sekarang yang baru adalah kalian, tapi suatu hari tidak lama dari sekarang, kamu akan diwisuda kemudian menjadi tua dan dibersihkan. Maaf menjadi terlalu dramatis, tapi itu cukup benar.

Waktu kamu terbatas, jadi jangan buang waktu hidup dalam hidup orang lain. Jangan terjebak dalam Dogma - dimana hidup dalam hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan keributan yang dibuat orang lain membuat suara hati kamu mengecil. Dan yang paling penting, miliki keberanian untuk mengikuti hati dan intuisi kamu. Mereka telah tahu apa yang sebenarnya kamu ingini. Semua hal yang lain adalah nomor dua.

Ketika saya muda, ada satu publikasi yang luar biasa The Whole Earth Catalog, yang merupakan salah satu kitab suci generasi saya. Itu dibuat oleh seorang yang bernama Stewart Brand tidak jauh dari sini di Menlo Park, dan bawa itu ke dalam kehidupan dengan sentuhan puitisnya. Ini sekitar akhir tahun 1960-an, sebelum PC populer, jadi semua itu dibuat menggunakan mesin tik, gunting, dan kamera polaroid. Itu seperti Google hanya dalam bentuk kertas, 35 tahun sebelum Google hadir.

Steward dan timnya memasukan beberapa isu dalam The Whole Earth Catalog, dan ketika semuanya selesai, mereka mengeluarkan terbitan terakhir ke publik. Itu sekitar petengahan 1970an, dan saya waktu itu seumur kalian. Di sampul belakang dari terbitan terakhir ada sebuah foto jalan di pagi hari, sejenis yang kamu temui ketika menjalani petualangan hiking di gunung. Dibawahnya ada kata-kata : "Tetaplah Lapar. Tetaplah Bodoh". Itu merupakan pesan selamat tinggal dari mereka. Tetaplah Lapar. Tetaplah Bodoh. Dan saya selalu mengucapkan itu untuk diri sendiri. Dan sekarang, karena kalian generasi baru, saya mengucapkan ini untuk kamu.

Tetaplah Lapar. Tetaplah Bodoh.

Terima Kasih

Share this article :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Kisah Motivasi Hidup | Kisah Motivasi Hidup
Copyright © 2011. Kisah Motivasi Hidup - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Kisah Motivasi Hidup
Proudly powered by Blogger