Home » » ~Keajaiban Pelukan~

~Keajaiban Pelukan~

Written By Regina Kim on Minggu, 07 Agustus 2011 | 02.17


Siapakah di antara anda yang sudah memeluk pasangan anda hari ini ? Jika belum, segera lakukan sekarang juga. Karena pelukan ternyata memberikan sangat banyak kemanfaatan positif, bagi yang memeluk maupun bagi yang dipeluk.
Beberapa waktu yang lalu, TV Channel-7 Sydney merilis sebuah berita tentang seorang bayi yang lahir prematur, dalam usia kehamilan 27 minggu. Bayi tersebut sudah dinyatakan meninggal oleh tim medis, namun ternyata “hidup lagi” setelah 2 jam dipeluk sang ibu. Tindakan yang dilakukan oleh si ibu, di Australia dikenal sebagai Kangaroo Care, yaitu perawatan bayi prematur dengan cara memberikan sentuhan dari kulit ke kulit, antara si ibu dengan bayinya. Cara yang biasanya dilakukan oleh kanguru.
Kisah tersebut membuktikan, bahwa pelukan bisa memberi berbagai hal yang sangat bermanfaat. Dalam kehidupan keluarga, suami dan isteri akan bisa menjaga keharmonisan hubungan dengan pelukan. Salah satu indikasi ketidakharmonisan rumah tangga adalah apabila antara suami dan isteri tidak ada lagi pelukan. Bahkan, pelukan suami kepada isteri, dan sebaliknya, bisa menjadi bagian dari terapi kesehatan.

Seperti diungkapkan oleh Virginia Satir, seorang terapis keluarga dari Amerika, bahwa pelukan bisa menjauhkan dari perceraian. Ia menyatakan, “Kalau rumah tangga anda di ambang kehancuran, peluklah pasangan anda 20 kali sehari. Saya yakin anda berdua tidak akan bercerai”. Menurut studi psikologi, setiap orang memerlukan 4 kali pelukan setiap hari untuk tetap hidup, 8 kali sehari untuk sehat, dan 12 kali untuk awet muda dan bahagia.
Saat berpelukan, tubuh melepaskan hormon oxytocin yang berkaitan dengan rasa damai dan cinta. Hormon ini membuat jantung dan pikiran menjadi tenang dan sehat. Itulah sebabnya, pelukan diyakini dapat menambah angka harapan hidup pasangan anda. Setiap kali anda memeluk pasangan dengan penuh ketulusan dan kasih sayang, bertambahlah angka harapan hidupnya, karena bertambah kesehatannya.

Daripada anda bertengkar dengan pasangan untuk hal-hal yang sepele, segera peluk pasangan anda. Pertengkaran akan mereda karena pelukan. Kemarahan akan sirna dengan pelukan. Kecemasan akan hilang dengan pelukan. Berbagai kekhawatiran kepada pasangan segera lenyap dengan pelukan. Maka, jangan lewatkan kesempatan saat anda berdekatan, segera peluk pasangan anda. Saat anda berjauhan karena berbeda tempat tinggal, maka pelukan tidak bisa anda lakukan lagi.
Pelukan suami kepada isteri dan dari isteri kepada suami, tidak bisa diwakili oleh apapun dan oleh siapapun. Anda bisa chatting dan melakukan teleconference melalui teknologi internet dengan pasangan saat berpisah jauh, namun tidak bisa menggantikan kenyamanan pelukan langsung. Anda bisa berjam-jam berbicara di telepon, atau berbalas sms dengan pasangan, namun tidak bisa menggantikan hangatnya pelukan pasangan. Kalaupun anda peluk, yang di hadapan anda hanya laptop atau komputer atau blackberry. Benar-benar tidak bisa diwakili oleh apapun, dan tidak boleh diwakilkan kepada siapapun.

Pelukan dapat dilakukan kepada semua pihak yang lazim; seperti antara suami dan istri, antar anggota keluarga, antara anak dan orang tua, atau dengan sahabat. Pelukan yang dimaksud di sini dalam konteks positif, bukan yang berkonotasi negatif, seperti perselingkuhan atau penyimpangan seksual. Pelukan telah menumbuhkan perasaan tenang dan nyaman, sekaligus melambangkan persahabatan dan persaudaraan yang kuat.

Hal ini juga berlaku pada anak-anak. Jika bayi anda rewel, peluklah dengan hangat dan mesra. Bayi anda akan merasa aman, efeknya akan sangat positif bagi kekebalan tubuh (imun). Pelukan juga dapat mengurangi sakit baik fisik maupun psikis, serta mengubah emosi negatif
 menjadi positif. Dengan demikian bayi akan merasa nyaman, dan mereda emosinya.
Tunggu apalagi. Segera peluk pasangan anda. Segera peluk anak-anak anda. Segera peluk orang tua anda.
Share this article :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Kisah Motivasi Hidup | Kisah Motivasi Hidup
Copyright © 2011. Kisah Motivasi Hidup - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Kisah Motivasi Hidup
Proudly powered by Blogger