Melakukan hal itu harus membutuhkan keberanian yang luar biasa, karena nyawa sebagai taruhannya apabila menyinggung raja. Namun, Yan Zi seorang yang cerdas dan terampil sehingga ia bisa mencapai tujuannya.
Sima Qian, sejarahwan besar Tiongkok kuno, pemikir dan penulis, menyebut Yan Zi sebagai diplomat paling handal. Yan Zi menjabat selama masa pemerintahan 3 raja dari Kerajaan Qi. Dia seorang jenius yang langka, sehingga membuat Kerajaan Qi kuat dan makmur selama masa tersebut.
Suatu ketika raja Qi memerintankan Yan Zi untuk mengunjungi kerajaan Chu. Raja Chu ingin mempermalukannya. Raja bertanya kepada Yan Zi, “Apakah tidak ada orang lain di ibukota? Mengapa mengirim Anda?” Yan Zi menjawab, “Oh iya, di ibukota jika semua orang mengangkat lengan bajunya, mereka dapat menghalangi sinar matahari, karena ada 8.000 jiwa di sana.”
Raja menambahkan, “Tapi mengapa orang pendek seperti Anda berani datang ke Negara Chu?”
Yan Zi Menjawab, “Yang Mulia, sistem pemerintahan tiap negara berbeda dengan yang lainnya. Raja Qi mengirimkan seorang utusan cerdas untuk seorang raja yang cerdas, dan utusan yang bodoh untuk seorang raja bodoh. Saya seorang yang berkemampuan, jadi saya datang ke Negara Chu.”
Pada kesempatan berbeda, ketika Yan Zi pergi ke Negara Chu, Raja Chu dan semua menterinya berencana untuk menghinanya.
Raja Chu mengetahui postur tubuh Yan Zi yang tidak pada umumnya. Ketika rombongan Yan Zi tiba di depan gerbang ibu kota, penjaga membukakan pintu kecil untuknya. Yan Zi sangat jelas apa yang ada dalam pikiran raja. Lantas dia mengatakan pada penjaga, “Tolong tanyakan pada raja, negara macam apa ini. Jika saya seorang utusan untuk negara anjing, saya akan lewat melalui pintu kecil ini. Apabila tidak, saya akan berjalan melalui pintu biasa.”
Setelah raja mendengar pesan Yan Zi, ia tidak mempunyai pilihan selain mempersilakan Yan Zi masuk melalui pintu biasa.
Di tengah-tengah perjamuan makan, tiba-tiba penjaga membawa masuk seorang pria yang diborgol. Raja Chu bertanya, “Siapa orang ini dan mengapa ia berada di sini?”
Penjaga berkata, “Dia pencuri dan datang dari Negara Qi.” Raja menoleh dan bertanya pada Yan Zi, “Apakah rakyat Qi suka mencuri?”
Yan Zi bangkit dari kursinya, dan berjalan ke hadapan raja. Dia lalu berkata, “Saya mendengar bahwa pohon jeruk dari selatan Sungai Huai akan menghasilkan jeruk, tetapi jika mereka tumbuh di sebelah utara Sungai Huai mereka akan menghasilkan Zhi. Daun jeruk dan Zhi mirip, tapi rasa buah mereka sangat berbeda. Mengapa demikian? Hal ini karena mereka tumbuh di tanah yang berbeda. Sekarang apa bedanya dengan orang Qi ini. Ketika ia tinggal di Negara Qi, dia tidak pernah mencuri. Setelah pindah ke Negara Chu, ia telah menjadi seorang pencuri. Apakah Yang Mulia pikir itu dikarenakan air dan tanah Chu yang membuatnya berubah?”
Setelah mendengar itu, dengan perasaan malu Raja Chu berkata, “Orang tidak boleh mengolok-olok orang yang berbudi luhur. Saya telah mempermalukan diri sendiri.”
RENUNGAN :
Pesan kisah diatas adalah Jangan memandang rendah bagi setiap orang, karena hidup kita selalu berubah-ubah kadang ada yang sukses kadang ada yang terpuruk juga.(ada yang diatas ada yang dibawah).
Posting Komentar