1. Raja Qi berhenti mabuk
Qi Jing Kong, raja Kerajaan Qi, sangat gemar mabuk-mabukan dan melakukannya hampir setiap hari. Seorang menteri berusaha berbicara terus terang kepada raja, “Yang Mulia, Anda telah bermabuk-mabukan selama tujuh hari berturut-turut. Mohon utamakan kepentingan negara dan berhentilah minum. Jika tidak, bunuhlah saya.”
Ketika Menteri Yan Zi menemui Raja Qi, sang raja mulai berkeluh kesah, “Xuan Chang menginginkan saya berhenti mabuk, atau menjatuhkan hukuman mati padanya. Jika saya mendengarkannya, saya tidak akan pernah merasakan anggur lagi. Jika saya tidak menghiraukannya, dia ingin saya membunuhnya. Apa yang harus saya lakukan?”
Yan Zi berkata, “Sungguh beruntung dia dapat mengabdi kepada raja yang bermurah hati seperti Anda! Jika dia melayani seorang raja seperti Jie ataupun Zhou, yang keduanya dikenal sebagai tiran, dia akan kehilangan nyawanya jauh-jauh hari.”
Setelah mendengar perkataan Yan Zi, Raja Qi berhenti mabuk-mabukan.
2. Anjing Raja Qi
Ketika anjing Raja Qi Jing Gong mati, dia memerintahkan membuat peti mati khusus dan upacara pemakaman yang megah.
Begitu Menteri Yan Zi mendengarnya, dia bertanya pada raja untuk mempertimbangkannya kembali.
Raja Qi berkata, “Tetapi ini hanyalah sekedar kegembiraan.”
Yan Zi menjawab, “Yang Mulia, ini tidak benar. Ketika Anda meminta rakyat membayar pajak, Anda tidak mengembalikan kepada mereka, malah menggunakannya untuk menyenangkan orang-orang di sekitar Anda. Apa yang kami harapkan dari negara ini? Ada rakyat yang miskin, lemah dan orang tua yang mati kedinginan, namun seekor anjing malah memperoleh kehormatan upacara pemakaman. Tidak satu pun yang peduli ketika orang miskin meninggal, namun seekor anjing mati mendapatkan peti mati dan upacara pemakaman yang mewah.
Disaat rakyat mengetahui perilaku Anda, mereka akan memprotesnya. Ketika negara tetangga mendengarnya, mereka akan memandang rendah kita. Yang Mulia, Anda harus memperhatikan hal ini secara serius.”
Akhirnya Raja Qi mendengarkan nasehat Yan Zi, dan membatalkan upacara pemakaman tersebut.
3. Burung Raja Qi
Raja Qi memiliki kegemaran menangkap burung dan memeliharanya. Suatu hari seorang pekerja yang merawat burung, Zhu Zou tidak sengaja melepaskan seekor burung.
Raja Qi sangat murka mendengarnya dan menjatuhkan hukuman mati kepada Zhu Zou. Yan Zi berkata, “Zhu Zou telah melakukan tiga tindak kejahatan. Bagaimana jika Anda membiarkan saya mengatakan padanya, sehingga dia bisa meninggal dengan tenang?”
Raja Qi sangat gembira mendengarnya dan berkata, “Ya.” Ketika Zhu Zou masuk ke ruangan raja, Yan Zi berkata pada Zhu Zou dengan serius, “Anda telah melakukan tiga kejahatan, apakah Anda mengetahuinya?
Pertama, Anda seharusnya merawat dengan baik burung-burung milik raja, namun Anda malah membiarkannya lepas.
Kedua, raja kita harus membunuhmu demi seekor burung.
Ketiga, ketika berita ini tersebar keluar, setiap orang akan mengetahui bahwa raja kita lebih memedulikan burung daripada rakyatnya.
Anda telah menodai reputasi baik raja. Anda memang pantas mati ribuan kali.”
Setelah mendengarnya, Yan Zi meminta Raja Qi segera membunuh Zhu Zou. Namun Raja Qi berkata, “Tidak, jangan bunuh dia. Saya telah cukup mendapatkan pelajaran dari kalian.”
RENUNGAN :
Pikirkan matang-matang dalam melakukan segala sesuatunya terlebih dahulu sebelum menjalankan atau memvonis suatu masalah yang belum dipelajari lebih dalam yang sesudahnya menyesal kemudian.
Home »
Kisah Tiongkok
» KISAH KEBAJIKAN YAN ZI DE GU SHI (2)
KISAH KEBAJIKAN YAN ZI DE GU SHI (2)
Written By Regina Kim on Jumat, 30 Agustus 2013 | 00.31
Label:
Kisah Tiongkok
Diberdayakan oleh Blogger.
Posting Komentar