Home » » KISAH KEBAJIKAN YAN ZI DE GU SHI (4 TAMAT)

KISAH KEBAJIKAN YAN ZI DE GU SHI (4 TAMAT)

Written By Regina Kim on Jumat, 30 Agustus 2013 | 01.04


Mengapa Yan Zi menolak hadiah dari raja?

Raja Qi Jing mengutus Yan Zi untuk mengatur wilayah Donge. Tak disangka, tiga tahun kemudian nama Yan Zi banyak dipergunjingkan orang diseluruh kerajaan.

Ketika Raja Qi mendengar reputasi miring mengenai Yan Zi, dia sangat tidak suka. Kemudian dia memangil Yan Zi ke istana dan menegurnya, “Saya mengira Anda sungguh cakap, dan seharusnya tidak ada masalah saat mengatur Donge. Itulah sebabnya mengapa saya mengutus Anda. Sekarang saya mendengar Donge sangat kacau. Anda pulang ke rumah dan pikirkan masalah ini. Saya akan memberi hukuman berat pada Anda.” Raja Qi hendak memecat Yan Zi.

Yan Zi menyadari dia telah mengecewakan hati raja, namun dia tidak mengatakan sebuah alasan pun, hanya meminta maaf. “Saya tahu kesalahan saya, Yang Mulia. Mohon berikan saya satu kali lagi kesempatan. Tiga tahun dari sekarang, reputasi bagus saya akan menyebar ke seluruh negeri. Jika saya gagal, saya akan membayarnya dengan nyawa saya.”

Ketika Raja Qi mendengarnya, ia merasa tidak ada salahnya memberikan Yan Zi satu kali kesempatan. Akhirnya, Yan Zi kembali ke Donge.

Tiga tahun kemudian, seperti yang diperkirakan Yan Zi, semua orang memujinya. Ketika Yan Zi menghadap raja dengan membawa setumpuk upeti, Raja Qi sangat bergembira. Secara pribadi dia menyambut dan mengucapkan selamat pada Yan Zi atas keberhasilannya.

Raja Qi memuji kecakapan Yan Zi. Ketika Raja Qi ingin memberikan hadiah padanya, Yan Zi menolak dengan halus.

Raja Qi sangat terkejut dan bertanya alasannya. Yan Zi berkata, “Tiga tahun pertama saya bertugas di Donge, saya memperluas perdagangan dan membangun jalan. Saya sangat ketat mematuhi aturan dan memerangi pencurian, sehingga para penjahat tidak menyukai saya. Saya bekerja keras dan hidup hemat, sehingga orang-orang malas tidak menyukai saya. Saya cukup adil melihat masalah sehingga banyak bangsawan tidak menyukainya, begitu juga para orang kaya dan penguasa. Saya tidak mencoba menyenangkan hati setiap orang yang ada disekitar saya, sehingga membuat orang-orang ini juga tidak menyukai saya. Ketika saya bertransaksi dengan pejabat tinggi, saya mengikuti aturan yang berlaku, sehingga banyak pejabat yang tidak menyukai saya.”

“Sebagai hasilnya, para penjahat, orang malas dan bangsawan tidak menyukai saya. Mereka merusak reputasi saya diluar istana. Orang-orang yang bekerja dengan saya, juga para penguasa, merusak reputasi saya di istana. Jadi, setelah tiga tahun saya menjadi sangat terkenal dengan reputasi buruk di dalam istana, dan bahkan Yang Mulia telah mengetahuinya. Oleh karena itu saya mengubah cara lama saya.”

“Saya lebih berhati-hati mengaturnya. Saya tidak lagi membangun jalan dan mendorong perdagangan. Saya tidak lagi memberikan penghargaan kepada orang atas usaha keras dan hidup sederhananya. Saya berhenti menghukum pencuri ataupun pelaku kesalahan. Ketika melihat permasalahan, saya menghormati pendapat penguasa dan orang kaya. Kemudian para penjahat, pencuri dan bangsawan semuanya gembira, mereka memuji saya. Orang yang bekerja dengan saya pun juga gembira karena saya mengabulkan keinginan mereka dan menerima suap. Saya memungut pajak lebih banyak dan menyanjung orang-orang di sekitar Anda.”

“Sekarang setiap orang memuji prestasi saya.”
“Dulu, saya berusaha semaksimal mungkin membantu orang miskin, sehingga tidak satu pun yang kelaparan. Sekarang, orang berkuasa di Donge memiliki banyak simpanan, dan lebih banyak rakyat kecil kelaparan. Apa yang saya lakukan pada tiga tahun pertama lah yang seharusnya di beri penghargaan, akan tetapi Yang Mulia malah tidak berkenan dan ingin menjatuhkan hukuman berat pada saya. Sekarang saya telah berbuat kejahatan pada negara ini, namun Yang Mulia malah menerimanya secara khusus dan memujinya. Saya hanya terlalu lambat untuk menyadari seluruh masalah ini. Saya ingin meninggalkan posisi saya dan membiarkan seseorang yang lebih berbakat menjabatnya. Jadi bagaimana bisa saya menerima hadiah dari Yang Mulia!”
Kemudian Yan Zi dengan hormat berpamitan pada raja, dan bersiap-siap untuk pergi.

Raja Qi tersadar dan segera berdiri, “Tolong Anda lakukan yang terbaik untuk Donge. Itu hak Anda. Saya tidak akan pernah ikut campur tangan lagi.”

Raja Qi kemudian menyadari bagaimana bijaknya Yan Zi, dan kemudian mengangkatnya sebagai perdana menteri.

RENUNGAN :
Disini dapat kita lihat ketika Yan Zi melakukan pekerjaannya dengan baik dia malah ditegur. Yan Zi berada dalam masalah besar, namun dia tidak mengemukakan satu alasan pun. Dia hanya dengan tenang mundur dan mengakui kesalahannya. Kemudian dia berbalik dan menggunakan metode yang berbeda untuk memecahkan kesalah pahaman dan membantu raja memahami dari perspektif lain.

Penolakan Yan Zi untuk mengikuti arus dan ketulusannya dalam melayani sangat menggerakkan hati orang. Kebijakannya, bakat kecakapannya serta kesetiaannya sungguh mengagumkan!
Share this article :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Kisah Motivasi Hidup | Kisah Motivasi Hidup
Copyright © 2011. Kisah Motivasi Hidup - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Kisah Motivasi Hidup
Proudly powered by Blogger