Latest Post

Bagaimana Mengemas Hidup

Written By Regina Kim on Senin, 13 Agustus 2012 | 02.02

Bagi sebagian orang pemasaran identik dengan sales/tenaga penjual. Apabila mendengar kata pemasaran, pikiran langsung melayang pada sosok sales, membawa barang dagangan di kanan kiri motor, menawarkan produk sana sini, dikejar-kejar target,wuah, pasti dalam hati langsung berkata “No!!!!masa sekolah tinggi-tinggi hanya jadi sales”. Hal ini didukung dengan para orang tua yang menanamkan bahwa pendidikan yang diberikan kepada anak-anak mereka nantinya sebagai bekal menjadi orang kantoran, duduk di belakang meja, ruangan ber-ac plus gaji gede. Wuah, impian semua orang kalau memang harapan tersebut bisa semuanya terkabul. Tapi ??benarkah kenyataan itu dirasakan. Banyak sekali keluhan-keluhan yang mampir di telinga penulis. “Pekerjaan hanya di kantor, ruangan ac tapi kenapa gak bosan-bosannya aku dihinggapi rasa cemas ??” 
seorang teman datang sambil mengeluh. “ Perlu refreshing, mungkin bisa membuatmu tenang!!” saran saya. “Sama saja, lagian mana ada waktu buat refreshing toh sepulang dari refreshing juga kayak gini lagi”. Senyum dan doa semoga kawan saya tersebut menemukan solusi yang tepat bagi dirinya sendiri. Sedikit kejam mungkin sebagai kawan saya tidak membantu apa-apa, sekedar saran refreshing semua orang pasti bisa. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa saya berharap kawan saya menemukan solusi yang tepat bagi dirinya sendiri merupakan hal yang paling tidak mudah. Tapi itu adalah kunci dari semua yaitu DIRI SENDIRI.

Coba kita renungkan. Saat kita bayi, bukankah belajar tengkurap adalah kemauan kita sendiri karena ingin punya variasi gerak selain telentang sambil terkekeh kekeh apabila ayah dan ibu menggoda dengan mainan kesukaan kita. Kemudian ketika kita belajar berjalan, itu juga kemauan kita sendiri. Mulai dari berpegangan pada tepian meja lalu berdiri kemudian berjalan, tiba-tiba Gubrakk!!ibu menjerit. Tapi kita tetap pantang menyerah, terus dan terus belajar hingga bisa berlari menikmati luasnya dunia ini. Masih banyak lagi hal-hal yang seringkali tidak kita sadari telah kita lakukan hingga saat ini. Saya rasa tentang diri sendiri cukup anda sendiri yang bisa memahami. Ada baiknya kita kembali ke topik pemasaran. Ternyata sebagian besar hidup kita, terdiri atas peristiwa yang berkaitan dengan pemasaran. Entah anda setuju atau tidak sebagai contoh kawan saya tadi, dia menjual kemampuan dan ilmu pengetahuannya untuk pekerjaan di kantor, ruangan ber-ac, gaji gede bahkan menjual waktu refreshingnya demi mendapatkan satu kata cemas. Kadang saya sendiri juga bingung, kalau dikategorikan sukses, saya bukan orang sukses. Kalau dikategorikan sebagai penulis, saya cuma iseng-iseng saja di waktu longgar. Tapi apakah saya juga harus kejam pada hidup saya, haruskah saya menjual hidup dan hanya mendapatkan kecemasan. Anda mungkin juga sependapat dengan saya, semoga.

Kalau begitu dalam keseharian kita jadi pemasar??jadi sales dong??kalau saya jawab bukan,jelas saya pembohong publik dan saya tidak mau jadi pembohong yang menjual rayuan. Pasti anda berkata dalam hati, menjual lagi, menjual lagi. Apa benar sehari-hari menjadi sales bagi diri kita sendiri ?? Mungkin itu jawaban yang lebih bijak buat kita semua sehingga pandangan tentang pemasaran tidak lagi mengarah hanya pada sales (tenaga penjual) tapi lebih kepada aplikasi dalam kehidupan yang lebih luas cakupannya.

Bukan penulis ingin memberikan pledoi terhadap pemasaran tetapi apa yang dibahas di atas hanya untuk membukakan cakrawala tentang pemasaran sehingga nantinya kita tidak lagi menjual hidup kita pada hal-hal yang tidak perlu bahkan mungkin merusak diri kita sendiri.

Penulis memberi judul artikel ini HOW to PACKAGE (Bagaimana Mengemas) sehingga kita bisa mengatur hidup lebih bermakna bukan sekedar kemas jual. Semua orang bisa mengemas tapi mengemas yang berkualitas belum tentu semua orang mampu.

Dengan sudut pandang/cakrawala yang telah terbuka luas kita dapat meraba-raba hidup kita mulai dari bangun tidur, beraktivitas sampai dengan tidur lagi. Percaya atau tidak dalam rangkaian satu hari beraktivitas anda dan saya banyak melakukan kegiatan mengemas dan tentunya menjual. Sebagai contoh saat bangun tidur kemudian mandi dan berganti baju, ini adalah contoh sederhana yang menjadi rutinitas kita sehari-hari. Kegiatan sesederhana itu kita lakukan bukan tanpa tujuan, salah satunya agar kita tampak menarik. Usaha untuk tampak menarik adalah cara kita mengemas diri kita sehingga apabila nanti berkomunikasi dengan kawan atau orang-orang sepanjang perjalanan kita tampil penuh percaya diri tanpa rasa cemas. Lagi-lagi kata cemas, tapi jujur bila mengakui lebih sering hidup kita, kita jual pada kecemasan. Dengan kegiatan mengemas kita tampil percaya diri. Mengemas sendiri mendapatkan percaya diri. Simpel dan tidak ada kata-kata cemas di sana. Bukankah itu lebih baik. Secara sederhana memang gampang diuraikan tapi hidup kan bukan sekedar mandi, dandan terus pergi aktivitas ? mungkin itu yang menjadi pertanyaan anda. Tanpa perlu melotot, daripada bola mata mencolot. Coba kita cermati, bukankah dengan hal sesederhana itu kita bisa menikmati aktivitas kita. Bukankah dengan berdandan kita tampil percaya diri bahkan bila di kaca sering kita merasa paling tampan/cantik (bila di kaca). Itu baru yang sederhana untuk aktivitas biasa, bagaimana jika kita tiba-tiba mendapatkan kesempatan bertemu dengan Bapak Presiden. Pasti heboh luar biasa.

Ternyata kunci mengemas hidup adalah hal-hal kecil yang kita lakukan untuk diri kita sendiri dalam menghadapi kehidupan, seperti yang saya utarakan berupa doa untuk kawan saya tadi. How to Package your life, It’s all about yours. Bagaimana mengemas hidup anda, semuanya tergantung anda sendiri. Pilihannya mau menjual hanya kepada kecemasan atau pada percaya diri yang anda mulai dari diri sendiri. Saya hanya mengingatkan hal yang besar akan tiba jika anda mampu mengemas sendiri hal yang kecil dengan kualitas nomor 1, dipadu dengan rasa syukur kepada Tuhan menjadikan semuanya luar biasa.

10 LANGKAH CERAHKAN HIDUP DENGAN MENCINTAI DIRI SENDIRI

Ada beberapa orang yang terlalu memaksakan opini mereka. Beberapa dari kita begitu terpengaruh olehnya sehingga kita sulit mendengar kata hati kita sendiri.

Lakukan hal berikut ini,
agar Anda dapat mengembangkan kepercayaan diri, menunjukkan diri Anda yang sebenarnya, dan berhenti membenci diri sendiri.

1. Berhenti cemaskan pendapat orang lain

Berhenti cemaskan opini dan reaksi orang lain tentang hidup Anda. Mulailah bertanya pada diri sendiri, “Saat aku membuat suatu keputusan, apakah aku terlalu memikirkan pendapat orang lain atau apa yang aku rasakan?” Beri kesempatan pada diri Anda untuk menempati posisi pertama.
2. Lakukan, karena Anda ingin melakukan

Buang pikiran bahwa Anda melakukan sesuatu karena harus melakukannya. Semua hal akan lebih berjalan sempurna jika diniati dengan keinginan, bukannya keharusan.

3. Lepas topengnya

Jika selama ini Anda membentuk image untuk menjadi seseorang yang orang lain harapkan, dan Anda hidup di dalamnya, maka, segera tinggalkan sosok yang selama ini berpura-pura dan merasa tertekan. Jadilah diri sendiri, sehingga Anda menjadi individu baru yang bebas.

4. Kenali apa yang membuat Anda berbeda

Setiap orang lahir dengan sifat dan bakat yang berbeda. Mulai perhatikan pujian orang yang ditujukan pada Anda, karena mereka merujuk pada sifat atau bakat hebat pada diri Anda. Ketika telah menemukannya, asahlah dengan sebaik-baiknya. Hal inilah yang membuat Anda berbeda.

5. Apa yang membuat Anda bahagia?

Berhenti memikirkan pendapat orang lain tentang apa yang Anda sukai. Dan, mulailah berpikir apa yang bisa membuat Anda bahagia. Anda dapat mengingat pengalaman dan kejadian saja apa yang membuat pikiran Anda tenang, dan melakukannya lagi.

6. Kontrol amarah

Jadilah bos bagi amarah dan emosi berlebihan, dan pegang kendali atas semua itu. Jangan pernah biarkan kondisi itu mengontrol diri Anda.

7. “Apa yang aku lakukan itu benar”

Kita selalu tahu langkah terbaik apa yang mesti kita ambil. Jadi, kita tidak perlu bertanya ke sana ke mari tanpa tujuan yang tidak jelas. Buat komitmen dan langkah yang pasti, walaupun orang lain tidak menyukainya.

8. Ekspresikan pendapatmu

Setiap orang memiliki pendapat yang berbeda akan suatu hal. Kenali lebih jauh apa yang Anda percayai, dan jangan pernah takut untuk menyampaikannya.

9. Biarkan orang lain melihat diri Anda

Biarkan teman, pasangan, dan keluarga melihat keceriaan, kelemahan, kesedihan, serta kekuatan yang Anda punya. Jika Anda menutupi emosi tersebut, sama saja Anda menyembunyikan jati diri. Semakin Anda membiarkan orang lain mengetahuinya, semakin percaya orang lain untuk berbagi tentang diri mereka.

10. Jangan pernah menyesal menjadi diri Anda

Sayangnya, dunia ini dipenuhi dengan berbagai macam orang, termasuk pengkritik yang suka mempermainkan dan merendahkan Anda. Jangan hiraukan apa yang mereka katakan. Anda berhak untuk menjadi diri Anda sepenuhnya dan jangan pernah menyesal akan itu. Be you!

Cintai diri Anda mulai dari sekarang.

Istri Cerdas, Konflik Tuntas

Berteriak keras untuk mempertahankan sudut pandang, adalah hal yang paling sering dilakukan suami istri ketika terjadi konflik. Ini meyebabkan kondisi semakin sulit dan hubungan menjadi kacau.

Sebagai istri, haruslah ia menentukan tujuan yang jelas dari konflik yang dihadapinya. Apakah dia ingin keluar sebagai pemenang? atau berusaha membuktikan bahwa dirinya benar dan sedang menghadapi kebodohan suami? Sungguh, istri yang berpikiran seperti ini akan membayar mahal di kemudian hari.

Justru istri harus bisa menjaga harga diri suami di saat-saat kritis seperti itu, walaupun suami yang bersalah. Sebab jatuhnya harga diri, hanya akan menyulut kebencian suami yang tidak pernah bisa dilupakan setip laki-laki. Dan akan di balasnya penghinaan itu di kesempatan lain.

Apakah istri mengira, dengan berhasil memenangkan konflik ia akan bisa memaksakan pikiranya kepada sumai? Tak mungkin. Justru akan membuang banyak waktu dan usaha dengan percuma. Sebaliknya istri harus pandai menghormati sudut pandang suami, meskipun ia tidak menyetujuinya.

Beberapa istri memang berhasil menguasai suami yang mengalah karena sudah capek bertengkar. Namun isteri-isteri ini tidak merasa bahagia dan sering emosi. Ini dikarenakan suaminya kehilangan kepribadian dan hanya mampu mengekor kepada istri. Kondisi ini tak mungkin membawa kebahagiaan rumah tangga.

Jangan takut terjadi konflik, karena itu bukanlah bahaya yang mengancam rumah tangga. Bukanlah semua masalah punya jalan keluar, selagi kedua pasangan berusaha saling memahami dalam suasana kasih sayang?

Langkah-langkah Praktis dan Realitas untuk Menyelesaikan Konflik serta Meminimalisir Kerugian

-Yang Tenang yang Menang
-Minta maaf jika salah, Tetap hormat jika benar
-Perceraian Rasa
-Mengubah Suami dengan Manis
-Lepaskan Kemarahan
-Berdamai melalui hubungan intim
-Jangan memperbesar masalah
-Jauhkan intervensi orang ketiga
-Jangan menyiksa Diri
-Hindari pantangan suami
-Tempat pelampiasan
-Jika suami mengadu
-Tak Perlu lari

Ingatlah selalu :
♥Jangan memberi senjata kepada suami yang akan menikam Anda Sendiri.
♥Jangan memberi kesempatan suami untuk mengubah konflik yang ada menjadi permusuhan.
♥cegahlah keluarga dan teman-teman agar tidak intervensi dalam konflik rumah tangga Anda.
♥Jangan Hancurkan mental Anda dengan meratapi nasib dan mengasihani diri sendiri.
♥Jadilah sosok yang praktis dan realistis
♥Manfaatkan konflik yang ada untuk mengetahui titik kelemahan rumah tangga Anda. Lalu tangani kelemahan itu.

Bersyukur dan Bahagia

Written By Regina Kim on Sabtu, 11 Agustus 2012 | 00.54

Alkisah, ada seorang pedagang kaya yang merasa dirinya tidak bahagia. Dari pagi-pagi buta, dia telah bangun dan mulai bekerja. Siang hari bertemu dengan orang-orang untuk membeli atau menjual barang. Hingga malam hari , dia masih sibuk dengan buku catatan dan mesin hitungnya. Menjelang tidur, dia masih memikirkan rencana kerja untuk keesokan harinya. Begitu hari-hari berlalu.

Suatu pagi sehabis mandi, saat berkaca, tiba-tiba dia kaget saat menyadari rambutnya mulai menipis dan berwarna abu-abu. “Akh. Aku sudah menua. Setiap hari aku bekerja, telah menghasilkan kekayaan begitu besar! Tetapi kenapa aku tidak bahagia? Ke mana saja aku selama ini?”

DIALOG IMAJINER ANTARA TUHAN DENGAN MANUSIA (Sebuah Perenungan)

Written By Regina Kim on Jumat, 10 Agustus 2012 | 01.42

Man :Tuhan…. Apa yang PALING MENGHERANKAN bagi-Mu tentang kami “MANUSIA”?

GOD : Kalian itu makhluk yang “ANEH”….
#Pertama, suka MENCEMASKAN MASA DEPAN, sampai LUPA dengan HARI INI…Sehingga kalian LUPA BERSYUKUR dan BERUSAHA.
#Kedua, kalian HIDUP di dunia seolah-olah KEKAL TIDAK akan MATI. Kalian LEBIH BANYAK mengumpulkan BEKAL hidup di DUNIA, daripada BEKAL setelah MATI. Padahal hidup di DUNIA hanyalah SEMENTARA, dan hidup SETELAH MATI adalah KEKEKALAN. #Ketiga, kalian cepat BOSAN sebagai ANAK-ANAK dan TERBURU-BURU ingin DEWASA, namun setelah DEWASA kalian KEKANAK-KANAKAN : suka bertengkar, ngambek, dan ribut karena soal soal sepele.
#Keempat, kalian RELA KEHILANGAN KESEHATAN demi MENGEJAR UANG, tetapi kemudian membayar dengan UANG untuk mengembalikan KESEHATAN.
#Kelima, kalian lebih TABAH manakala Aku UJI dengan KEMELARATAN dan PENYAKIT dibandingkan saat Aku uji dengan banyak rizki dan kesehatan. Kala kalian MELARAT dan SAKIT, kalian LEBIH DEKAT kepada-Ku dengan ibadah dan doa. Padahal Aku SENANG bila kalian MENDEKAT kepada-Ku, tapi kalian tidak suka dengan KEMELARATAN dan PENYAKIT tersebut. Hal-hal itulah yang membuat hidup kalian SUSAH.

Man : Lantas apa nasihat Tuhan agar kami bisa hidup BAHAGIA ?

GOD : Sebenarnya semua nasihat sudah pernah diberikan. Inilah satu lagi keanehan kalian : SUKA MELUPAKAN nasihat-Ku. Baiklah Ku ulangi lagi ya beberapa nasehat yg penting:
1. Kalian harus sadar bahwa MENGEJAR RIZKI adalah sebuah KESALAHAN. Yang seharusnya kalian lakukan ialah MENATA DIRI agar kalian LAYAK dikucuri rizki. Ingat, rizki berasal dari-Ku. Jadi JANGAN MENGEJAR RIZKI, tetapi biarlah RIZKI yang MENGEJAR kalian.
2. Ingat : “SIAPA” yang kalian miliki itu LEBIH BERHARGA dari pada “APA” yang kalian punyai. Memilik “SIAPA” akan mendatangkan “APA”, Kehilangan “SIAPA” akan kehilangan “APA” juga…Tetapi bila kamu kehilangan “APA” masih ada “SIAPA” yang akan membantumu. Jadi, PERBANYAKLAH teman, JAUHI permusuhan… 3. Jangan bodoh dengan CEMBURU dan membandingkan yang dimiliki orang lain, BERSYUKURLAH dengan apa yang telah kalian terima. Karena semuanya akan ditanya DARIMANA kamu dapatkan dan UNTUK APA dibelanjakan.
4. Ingat orang KAYA bukanlah dia yang berhasil mengumpulkan harta yang paling banyak, tetapi adalah dia yang PALING “SEDIKIT” MEMERLUKAN hartanya, sehingga masih sanggup MEMBERI kepada sesamanya.

Kebaikan Kecil Berdampak Besar Bagi Orang Lain…

Alkisah; Suatu hari Hamdan dan anaknya berdiri mengantre unutk membeli karcis pertunjukan sirkus. Ketika mereka menunggu, mereka memperhatikan keluarga yang tepat berada di depan antrian mereka. Orang tuanya berpegangan tangan dan mereka memiliki delapan anak berderet, semuanya bertingkah laku baik dan kemungkinan semuanya berumur di bawah 12 tahun.

Berdasarkan pakaian mereka yg sederhana namun bersih, Hamdan dan anaknya menduga bahwa mungkin mereka tidak kaya. Anak-anaknya asik berceloteh tentang hal-hal yang menarik yang ingin mereka lihat dan Hamdan bisa melihat bahwa sirkus merupakan pengalaman baru bagi anak-anak ini.

Raksasa dan Sufi

Written By Regina Kim on Rabu, 08 Agustus 2012 | 01.44

Seorang Guru Sufi sedang berkelana seorang diri melewati daerah pegunungan yang tandus, tiba-tiba ada raksasa perampok menghadangnya, “Akan kuhabisi kau,” ancam makhluk itu.

“Begitukah? Coba kalau bisa,” jawab Sang Guru, “Aku lebih kuat dari dugaanmu, dan akan mengalahkanmu.”

“Banyak cakap,” kata raksasa itu. “Kau seorang Guru Sufi, hanya mengerti hal-hal spiritual. Mana mungkin kau bisa menghentikanku, sebab tenagaku dahsyat dan aku tiga puluh kali lebih besar darimu,”

“Kalau kau sungguh ingin adu kuat,” tantang Sufi itu, “Mari kita lihat siapa yang sanggup memeras air dari batu.”

Gadis Cerdas, Gadis Impian

Ada seorang pemuda Arab yang tampan, shalih, dan sangat cerdas. Dia ingin menikah dengan seorang gadis shalihah dan cerdas seperti dirinya. Maka, mulailah dia mengembara dari satu kabilah ke kabilah lain, untuk mencari gadis impiannya.

Suatu ketika, dia berjalan menuju kabilah di Yaman. Di tengah perjalanan, di berjumpa dengan seorang lelaki. Akhirnya, dia berjalan bersama lelaki itu.

Pemuda itu menyapa,“Hai Tuan, apakah kau bisa membawaku dan aku membawamu?”

Aku Yang Salah

Written By Regina Kim on Sabtu, 04 Agustus 2012 | 02.17

Aku yang salah sebuah kalimat yang pendek namun penuh kekuatan. Bila semua orang mau berkata aku yang salah maka dunia akan damai!

Sayang sekali yang kerap terjadi adalah " Engkau yang salah!" Sebab semua orang merasa dirin
ya benar, bahkan salah pun masih merasa benar.

Semua orang cenderung saling menuduh dan menyalahkan. Tak ada yang merasa diri bersalah. Inilah facktor terjadinya konflik, perseteruan sampai pada peperangan. Banyak masalah kecil menjadi serius, yang sederhana jadi rumit, yang gampang jadi jalan buntu!
Kalau kita mau mengaku salah, banyak persoalan dapat terselesaikan dengan baik. Banyak kesulitan dan musibah dapat dihindari. Banyak kemelut dapat dipadamkan.

Berkata aku yang salah bukanlah orang lemah, bodoh atau frustrasi sebaliknya adalah orang yang bijak dan berani.

Orang yang tidak salah, namun berkata aku yang salah adalah orang yang luar biasa! Orang yang berani berkorban dan bertanggung jawab. Orang yang cinta damai, yang mau menyelesaikan masalah dan berpikir demi kepentingan orang banyak.

"Aku yang salah" sebuah kata-kata yang menyejukkan hati, menggugah nurani, membangkitkan rasa hormat. Tutur kata orang yang berjiwa besar…

Patung Yang Paling Berharga

Orang yang paling berharga bisa jadi sangat tidak pandai berbicara. Langit memberikan kita dua telinga dan satu mulut karena satu alasan, banyaklah mendengar dan sedikit berbicara. Mendengar secara intensif adal
ah kualitas paling mendasar bagi kedewasaan seseorang.

“Tiga Patung Kecil” merupakan sebuah teka-teki. Patung pertama, masuk telinga satu keluar ke telinga lainnya. Patung kedua, seorang yang suka bergosip. Patung ketiga, dia mendengar namun tidak berbicara, berarti dia mendengarkan dengan baik, namun tidak bergosip.

Beban Dalam Kehidupan

Materi yang berada di tingkat manusia adalah yang paling kotor, dan tidak akan dapat dibawa ke surga. Manusia selalu mengejar kebahagiaan, tetapi tidak ada seorang manusia pun yang bisa terbebas dari lahir, tua, sakit, mati ataupun menghindari kesengsaraan.

Hanya dengan berkultivasi untuk melepaskan semua beban keterikatan dalam dunia, barulah bisa mencapai kebahagian di seberang sana.

Jika seseorang memiliki terlalu banyak benda-benda yang tidak dapat dia lepaskan, maka semua benda yang tidak dapat dilepaskan itu akan menjadi beban yang menempel pada tubuhnya. Beban semakin berat maka langkahnya akan semakin lamban.
Tetapi manusia sendiri tidak akan merasakan beban yang dipikulnya. Sebaliknya, beban-beban ini merupakan benda yang dianggap sangat penting bagi manusia. Benda itu adalah beban yang tidak dapat ditinggalkan dan dilepaskannya, bahkan kehilangan sedikit saja akan merasa sangat berat.

Buntalan beban yang dipikul setiap orang belum tentu sama. Ada orang yang dapat melangkah dengan cepat, ada pula orang yang melangkah dengan lamban. Apabila beban yang dipikulnya terlalu berat, maka tentu langkahnya tidak bisa cepat.

Sebenarnya apa isi dari buntalan beban itu? Ada yang disebut harta, ada yang disebut nama, ada yang disebut berbagai jenis budi manusia, ada yang disebut harga diri, ada yang disebut selera, ada yang disebut nafsu, ada pula yang disebut “konsep” yang terbentuk pada manusia. Pokoknya semua ini adalah tujuh perasaan dan enam nafsu manusia. Kesemuanya ini merupakan untaian rantai-rantai yang membelenggu manusia.

Manusia menikmati hidup dengan cara manusia, senang memisahkan diri dengan orang lain, senang jika diri sendiri mendapatkan lebih banyak dari orang lain, ingin diri sendiri lebih baik daripada orang lain, senang mendengarkan kata-kata yang enak didengar, senang dengan kenyamanan. Inilah manusia, menjadi manusia biasa memang demikian.

Kebaikan yang dilakukan antar manusia adalah demi mendapatkan, kejahatan yang dilakukan antar manusia juga demi tidak kehilangan. Manusia selalu mengharapkan lebih baik orang lain yang terluka daripada diri sendiri; Manusia lebih baik mati daripada harus melepaskan beban yang berada di atas tubuhnya.

Tetapi beban-beban tersebut sebenarnya bukan milik “manusia”. Tak peduli manusia menganggap dirinya bagaimana, fungsi satu-satunya dari beban-beban ini adalah membelenggu manusia, bahkan akan menekan manusia hingga runtuh. Tetapi ketika manusia akan meninggal dunia, tidak ada satu pun dari benda-benda yang “paling tak dapat dilepaskan” ini yang akan menyertainya pergi, tetapi hutang dan waktu yang tersia-siakan demi untuk mendapatkan beban-beban ini akan selalu menyertai manusia.

Akhirnya, apa yang didapatkan oleh manusia? Ada orang yang memiliki beban sangat berat, menekan manusia hingga membuat manusia tak dapat bernapas. Walaupun manusia ingin melepaskan beban-beban itu juga sudah tidak ada tenaga untuk mengerakkan tubuhnya; Ada beban yang dipikul orang tampak seperti terbungkus kain yang berlapis-lapis, melepaskan kain yang satu dan masih terbelenggu kain yang lain.

Ada pula orang yang sudah merasa lelah, memanggul beban dengan sikap apatis, meratapi diri dengan menghela napas, namun masih juga tidak rela menghabiskan tenaga dan energi untuk melepaskan tali yang melilit di tubuhnya.

Mencari Tuhan Di Penggorengan Pisang Raja

Ada salah satu prilaku kita yang sering terjadi adalah “Ngurusi yang bukan urusannya”, dampaknya adalah hidup tidak tentram. Hidup tidak tentram, akan berdampak pada kesehatan diri maupun kesehatan tatanan masyarakat.

Ada empat kelompok kehidupan manusia;
(1) Hidup tentram dengan berkelimpahan harta;
(2) Hidup tidak tentram dengan berkelimpahan harta;
(3) Hidup tentram dengan tidak berkelimpahan harta; dan
(4) Hidup tidak tentram dengan tidak berkelimpahan harta.

Kesempatan ini, akan diambil kasus masalah “hidup tentram dengan tidak berkelimpahan
harta”, tidak berkelimpahan harta dalam tulisan ini, bukan berarti hidupnya kekurangan, namun hidup yang tidak berkelebihan harta berlimpah ruah, namun ketentramannya sangat berlimpah ruah.

Kayu Ajaib

Alkisah

Pada Zaman Bani Israel, ada seorang lelaki shalih yang hendak berdagang. Akan tetapi, dia tidak mempunyai modal. Akhirnya, lelaki itu meminjam uang kepada seorang saudagar yang dikenal pemurah. Dia meminta pinjaman sebesar seribu dinar.

Karena jumlahnya sangat banyak, saudagar yang dipinjami uang itu berkata,”Kau akan aku pinjami uang, tetapi carilah orang yang akan menjadi penjaminmu. Jika kau tidak bisa membayar, orang itu yang akan membayarnya!”

Belajar dari Sebuah Sumur

Sebuah sumur bila ditimba airnya setiap hari, dia tidak pernah kering, terus ada air di dalamnya. Anehnya kalau dalam satu hari saja air tidak ditimba, ketinggian air yang ada di dalam sumur itu juga tidak meningkat. Tetap saja seperti semula.

Secara logika, kalau air di dalam sumur itu terus-menerus ditimba tentu suatu saat akan berkurang, demikian sebaliknya bila air itu tidak ditimba seharusnya ketinggian air itu meningkat, tetapi ini tidak terjadi. Aneh kan? Inilah hukum alam, di mana di dalam semesta terdapat misteri, dan juga semesta ini bertujuan untuk selalu memberi.
Sesungguhnya kehidupan kita juga sama dan serupa dengan sumur ini, sebab kita adalah bagian dari alam semesta. Tujuan alam semesta adalah untuk memberi, demikian juga kehadiran kita di muka bumi ini juga untuk memberi. Pada umumnya orang berpikir bahwa kalau dia memberi, apa yang dimilikinya pasti akan kekurangan. Namun kalau kita mau belajar dari sumur ini, semakin banyak dia memberi, akan semakin banyak air yang mengalir kepadanya. Jadi tidak perlu ragu lagi untuk memberi, karena apa yang diberikan akan kembali lagi kepada si pemberi.

Dalam hal memberi tidak seharusnya dalam bentuk uang atau materi saja; kita bisa memberi apa saja yang kita miliki. Menolong atau membantu orang lain sebetulnya juga merupakan tindakan memberi dan sebagai pedomannya, berikan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang Anda miliki. Sebagai contoh, Anda memiliki kemampuan dan keterampilan bahasa Inggris, maka ajarkan keterampilan ini kepada orang lain yang membutuhkan. Dengan demikian, Anda sudah memberikan apa yang Anda miliki.

Ketika Anda mengajarkan keterampilan ini, maka dengan sendirinya kemampuan dan keterampilan Anda akan semakin meningkat. Yang perlu kita perhatikan adalah janganlah memberi karena terpaksa, janganlah memberi karena ingin dipuji orang lain, janganlah memberi untuk menunjukkan bahwa Anda orang yang kaya dan janganlah memberi hanya karena kebiasaan. Kalau ini yang Anda lakukan, sebetulnya pemberian Anda tidaklah ikhlas.

Sikap mental memberi seharusnya berlandaskan pada rasa belas kasih kepada orang lain, bukan karena mengharapkan sesuatu dari orang lain. Sebaiknya Anda memberi karena menginginkan orang lain bisa bahagia, bisa hidup lebih baik, dan lebih layak. Intinya, pemberian itu memang seharusnya bisa meningkatkan kualitas hidup bagi orang yang menerimanya.

Pada zaman yang serba materialistik ini, segala sesuatu yang diberikan tentu mempunyai tujuan untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain, jadi memang agak sulit untuk memberi tanpa pamrih. Namun begitu bila kita tidak mencobanya, kita tidak akan tahu bahwa diri kita bisa memberi tanpa harus mengharapkan sesuatu (pamrih). Dengan mengembangkan sikap mental memberi yang murni, saya yakin setiap orang bisa melakukan ini. Sekarang pilihannya terserah kepada Anda. Sedangkan manfaat langsung yang bisa Anda rasakan ketika memberi adalah perasaan puas – kepuasan batin, dan inilah sebetulnya kebahagiaan pada tingkat yang tinggi!

Salam Bahagia dan Sejahtera.

HARAPAN

Written By Regina Kim on Kamis, 02 Agustus 2012 | 01.42

“Harapan adalah sarapan yang baik, Tetapi makan malam yang buruk.”
– Francis Bacon

Kita harus hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa hidup menggantung semata pada harapan. Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Tetapi ha
l itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap – kita harus bertindak.

Sangat menyedihkan, bahwa banyak hal digantung berlebihan pada harapan – demi perbaikan nasib. Berharap yang terbaik belum menghasilkan apa-apa. Bekerja dan bertindak – disertai dengan
harapan di dalam hati – adalah hal yang membawa hasil. Kombinasi yang sempurna. Harapan tidak akan mengecewakan – selama hal itu disertai dengan tindakan dan komitmen.
Harapan tidak bisa mengganti tindakan. Kerjakan apa yang harus dikerjakan – ada atau tidak ada harapan. Harapkan yang terbaik dan kerjakan apa saja yang memungkinkan harapan itu terwujud.

Mulai hari baru anda dengan harapan, dan sambung dengan kerja dan karya. Biarkan harapan menginspirasikan anda, ketimbang membuai anda. Harapkan yang terbaik, dan bayar setiap ongkosnya. Harapan bergantung pada ANDA.

Apa yang Memotivasi Para Bilyuner..?
Pernahkah terpikir oleh anda, apa yang memotivasi para bilyuner? Bahkan jauh hari sebelum menjadi bilyuner – kekayaan yang mereka kumpulkan telah mencukupi untuk hidup mereka, anak mereka, cucu mereka, atau bahkan generasi selanjutnya.

Kebanyakan bilyuner adalah pekerja keras. Bangun pagi-pagi – lalu pergi bekerja hingga larut malam. Mereka melakukan itu – tentu bukan lagi karena sekedar mengejar uang. Lalu apa yang mereka kejar? Apakah itu keserakahan? atau kekuasaan? Mungkin. Tetapi secara umum, orang-orang pelit / serakah – jarang beroleh sukses – karena mereka tidak memberi nilai lebih pada orang lain. Kebanyakan bilyuner modern masa kini, tidak menjadi bilyuner karena kikir.

Para bilyuner termotivasi oleh cita-cita mereka. Cita-cita untuk membuat perbedaan, sehingga dunia menjadi berbeda karena mereka ADA. Motivasi ini yang memampukan mereka untuk menjadi bilyuner. Dan karena hal itu pula mereka tetap bisa bekerja keras – sekalipun telah menjadi bilyuner.

Apakah anda ingin hidup seperti seorang bilyuner? Mudah sekali. Berhentilah bekerja hanya untuk sekedar hidup – dan buat perbedaan. Sekalipun di hari terburuk

Hidup adalah kemewahan, hidup adalah kegembiraan – sekalipun di hari terburuk. Kenyataan bahwa anda saat ini hidup sehingga bisa membuat keputusan, bisa melaksanakannya, dan mampu membuat perbedaan – jauh lebih berharga ketimbang segala kesulitan dan kekecewaan yang mungkin menghadang.

Saat dunia gelap – hidup adalah alasan mengapa anda harus menjadi cahaya.

Kualitas hidup anda tidak tergantung pada apa yang anda temui, tetapi pada seperti apa anda setelah melewati segala tantangan. Hari ini adalah hari istimewa – karena anda diperbolehkan masuk ke hari ini. Ada kesempatan untuk tumbuh – dan mencapai cita-cita anda ke segala arah. Bila orang di sekitar anda pencemooh dan pendengki – anda punya kesempatan untuk membuat – bahwa KARENA ANDA – lingkungan anda bisa berubah ke arah lebih baik. Tantangan kesulitan yang ada di depan anda menyembunyikan harta karun nyata yang menunggu untuk digali.

Hati kecil anda sudah mengerti hal ini. Hidup adalah indah – bila anda menerima hidup sebagai kesempatan. Di mana pun anda, apapun yang anda hadapi, ambil keputusan untuk menikmati keindahan itu setiap hari. Dan saat anda mengambil pilihan ini – dunia di sekeliling anda pun akan menjadi lebih baik.

Perbuatan Baik Yang Tidak Pernah Sia-Sia

Al kisah ada seorang dermawan yg berkeinginan untuk berbuat kebaikan.
Dia telah menyiapkan sejumlah uang yang akan dia berikan kepada beberapa orang yang ditemuinya.
Pada suatu kesempatan dia bertemu dengan seseorang maka langsung saja dia menyerahkan uang yang dimilikinya kepada orang tersebut. Pada keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada seorang penjahat beringas. Mendengar kbr ini si dermawan hanya mengatakan” Ya Tuhan aku telah memberikan uang ke pada seorang penjahat”
Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Kisah Motivasi Hidup | Kisah Motivasi Hidup
Copyright © 2011. Kisah Motivasi Hidup - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Kisah Motivasi Hidup
Proudly powered by Blogger