Andrew Ho
Banyak temen-temen saya yang bilang kalo saya menjalani kehidupan dan kerjaan di kantor seperti orang yang gak punya motivasi.
Sebetulnya apa sih yang namanya motivasi? Benarkah saya termasuk orang yang tidak memiliki motivasi?
Motivasi? Banyak sekali definisi dari motivasi... mungkin secara umum, motivasi adalah kondisi yang menyebabkan kita bersemangat, terinspirasi, dan mampu optimis dalam memandang ke depan. Bukan? Yah, kirakira
deh.. baik yang muncul dari dalam diri sendiri, maupun yang dipicu dari luar diri kita (kejadian, nasehat,pelatihan, seminar, dll).
Benarkah termasuk orang yang tidak memiliki motivasi? Waduh, sepertinya yang bisa menjawab adalah diri kita sendiri. Mungkin beberapa poin di bawah ini bisa menjadi sekilas petunjuk kalau kita termasuk yang tidak/kurang
memiliki motivasi:
- Setiap hari, saya merasa terpaksa untuk berangkat ke kantor
- Berat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan pada saya oleh atasan
- Pekerjaan adalah sebuah halangan dan hambatan bagi saya untuk bebas
- Hidup ini rasanya tidak adil, seberapapun keras saya mencoba, pasti akan gagal juga
- Apapun yang saya kerjakan, tidak akan mampu menyenangkan teman, atasan, atau orang-orang di sekeliling saya
- Rasanya hidup saya memang sudah ditakdirkan begini-begini saja
- Sepertinya sifat-sifat jelek saya tidak akan pernah bisa berubah
- Apapun target yang saya kejar, tidak pernah bisa saya dapatkan
- Saya capek berusaha, sepertinya saya selalu mencapai jalan buntu
- dll
Bila rasanya kita mengalami satu atau beberapa hal diatas, mungkin kita bisa mengkategorikan diri kita sendiri sedang mengalami yang namanya Kurang Termotivasi dalam pekerjaan atau hidup kita. Harap tenang, ini bukan
akhir dari dunia kan? Setiap orang mengalami naik turun dalam semangat atau motivasi, yang penting adalah,bagaimana cara kita mengatasi diri kita sendiri ketika kita sedang mengalami penurunan dalam motivasi. Perlu kita
ketahui, bahwa penurunan motivasi dapat kita manfaatkan, tetapi ini semua tergantung pada pilihan kita. Coba bayangkan sebuah busur panah, apakah kita sanggup melontarkan anak panah sejauh jauhnya tanpa menarik mundur tali busur itu terlebih dahulu? Tidak bukan, sanggupkah kita melihat apapun yang kita alami, kegagalan,kesulitan, termasuk menurunnya motivasi, sebagai proses alami untuk menarik busur kemajuan kita? Bila kita termasuk orang yang sanggup melihat itu sebagai sebuah proses yang harus kita lalui dalam mencapai kemajuan atau apapun yang kita inginkan, maka, turunnya motivasi kita masih berada dalam taraf yang wajar dan sehat.
Tetapi, kalau turunnya motivasi kita itu sudah mulai membuat kita tidak lagi mampu melihat harapan di depan,mulai mengganggu emosi kita secara terus menerus (rasanya seperti terjun bebas...tanpa pegangan..), serta masih
banyak lagi hal negatif yang kita ciptakan secara terus menerus, maka itu tandanya kita perlu mulai mencari bantuan untuk menemukan cara mengangkat motivasi diri kita sendiri, dari dalam...Jadi, termasuk yang manakah kita?
Bagaimana kita tau kalo kita butuh motivasi? Bagaimana cara memotivasi diri?
Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, ketika mulai terlihat tanda tanda yang tidak sehat, seperti:
- Hilangnya berbagai harapan di depan (yang sebelumnya kita miliki)
- Terganggunya emosi secara terus menerus (setiap hari, bahkan setiap saat, sensitif..)
- Mulai bermasalahnya hubungan dengan orang-orang disekitar kita (akibat sikap dan perilaku yang kita tunjukkan)
- Bermunculannya berbagai kalimat negatif yang ditujukan pada diri kita sendiri Maka sepertinya itulah saat kita membutuhkan motivasi, baik dengan memotivasi diri kita sendiri, maupun mencari bantuan orang yang kita percaya dan nyaman untuk membantu kita menemukan kembali motivasi dalam diri.
Caranya memotivasi diri kita sendiri? Pertanyaan sederhana yang menarik. Kenapa? Karena musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Ketahuilah, bahwa orang lain mungkin tidak sanggup mengetahui semua apa yang telah
kita lakukan, pikirkan, dan rasakan, tetapi diri kita sendiri tahu kan? Ketahuilah, bahwa memberikan nasehat pada orang lain (seperti yang saya lakukan sekarang...) lebih mudah daripada memberikan nasehat dan berbagai kata kata bijak pada diri sendiri... percayalah, saya juga merasakan hal yang sama... Lalu, kembali, bagaimana cara kita bisa memotivasi diri sendiri? Ada langkah mudah untuk mampu memotivasi diri kita sendiri:
- Sadarilah apa yang mampu membuat kita merasa sendirian, jatuh, tidak bersemangat.. termasuk sifat dan perilaku kita yang mampu mengarahkan kita menuju pada perasaan kurang/tidak termotivasi tersebut.
- Terima semua penyebab tersebut apa adanya, itulah diri kita, itulah yang menjadikan kita seutuhnya... dengan menerima itu semua, kita baru saja mengenali dan mengakui diri kita seutuhnya... jadi kita tau kan, mana yang
harus dirubah, dan dari mana mulainya.
- Mulai untuk merubahnya, dari hal yang paling kecil (tidak usah lagi bertanya, bener atau salah! Hindari menghabiskan waktu untuk CUMA menimbang benar atau tidak yang kita lakukan. Just do it! Nanti juga ketauan),
dan yang terpenting, mulai dari SEKARANG (nggak ada lagi �saya mulai besok pagi� atau �pas ada waktu, saya akan lakukan�, nggak... sekarang...).
So, sudah tahu? Sekarang kendali sepenuhnya ditangan kita, tinggal mau atau tidak kita lakukan, itu aja... kalau kita masih terkendala dengan �belum ada waktu�, �belum punya kesempatan�, �belum tau mau mulai dari mana�,
itu semua pilihan kita.
Kita memang tidak bisa menolak atau memilih hal-hal yang sedang atau sudah terjadi pada diri kita, tapi kita bisa memilih apa reaksi yang akan kita lakukan...Ini saatnya, untuk berubah...
Banyak temen-temen saya yang bilang kalo saya menjalani kehidupan dan kerjaan di kantor seperti orang yang gak punya motivasi.
Sebetulnya apa sih yang namanya motivasi? Benarkah saya termasuk orang yang tidak memiliki motivasi?
Motivasi? Banyak sekali definisi dari motivasi... mungkin secara umum, motivasi adalah kondisi yang menyebabkan kita bersemangat, terinspirasi, dan mampu optimis dalam memandang ke depan. Bukan? Yah, kirakira
deh.. baik yang muncul dari dalam diri sendiri, maupun yang dipicu dari luar diri kita (kejadian, nasehat,pelatihan, seminar, dll).
Benarkah termasuk orang yang tidak memiliki motivasi? Waduh, sepertinya yang bisa menjawab adalah diri kita sendiri. Mungkin beberapa poin di bawah ini bisa menjadi sekilas petunjuk kalau kita termasuk yang tidak/kurang
memiliki motivasi:
- Setiap hari, saya merasa terpaksa untuk berangkat ke kantor
- Berat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan pada saya oleh atasan
- Pekerjaan adalah sebuah halangan dan hambatan bagi saya untuk bebas
- Hidup ini rasanya tidak adil, seberapapun keras saya mencoba, pasti akan gagal juga
- Apapun yang saya kerjakan, tidak akan mampu menyenangkan teman, atasan, atau orang-orang di sekeliling saya
- Rasanya hidup saya memang sudah ditakdirkan begini-begini saja
- Sepertinya sifat-sifat jelek saya tidak akan pernah bisa berubah
- Apapun target yang saya kejar, tidak pernah bisa saya dapatkan
- Saya capek berusaha, sepertinya saya selalu mencapai jalan buntu
- dll
Bila rasanya kita mengalami satu atau beberapa hal diatas, mungkin kita bisa mengkategorikan diri kita sendiri sedang mengalami yang namanya Kurang Termotivasi dalam pekerjaan atau hidup kita. Harap tenang, ini bukan
akhir dari dunia kan? Setiap orang mengalami naik turun dalam semangat atau motivasi, yang penting adalah,bagaimana cara kita mengatasi diri kita sendiri ketika kita sedang mengalami penurunan dalam motivasi. Perlu kita
ketahui, bahwa penurunan motivasi dapat kita manfaatkan, tetapi ini semua tergantung pada pilihan kita. Coba bayangkan sebuah busur panah, apakah kita sanggup melontarkan anak panah sejauh jauhnya tanpa menarik mundur tali busur itu terlebih dahulu? Tidak bukan, sanggupkah kita melihat apapun yang kita alami, kegagalan,kesulitan, termasuk menurunnya motivasi, sebagai proses alami untuk menarik busur kemajuan kita? Bila kita termasuk orang yang sanggup melihat itu sebagai sebuah proses yang harus kita lalui dalam mencapai kemajuan atau apapun yang kita inginkan, maka, turunnya motivasi kita masih berada dalam taraf yang wajar dan sehat.
Tetapi, kalau turunnya motivasi kita itu sudah mulai membuat kita tidak lagi mampu melihat harapan di depan,mulai mengganggu emosi kita secara terus menerus (rasanya seperti terjun bebas...tanpa pegangan..), serta masih
banyak lagi hal negatif yang kita ciptakan secara terus menerus, maka itu tandanya kita perlu mulai mencari bantuan untuk menemukan cara mengangkat motivasi diri kita sendiri, dari dalam...Jadi, termasuk yang manakah kita?
Bagaimana kita tau kalo kita butuh motivasi? Bagaimana cara memotivasi diri?
Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, ketika mulai terlihat tanda tanda yang tidak sehat, seperti:
- Hilangnya berbagai harapan di depan (yang sebelumnya kita miliki)
- Terganggunya emosi secara terus menerus (setiap hari, bahkan setiap saat, sensitif..)
- Mulai bermasalahnya hubungan dengan orang-orang disekitar kita (akibat sikap dan perilaku yang kita tunjukkan)
- Bermunculannya berbagai kalimat negatif yang ditujukan pada diri kita sendiri Maka sepertinya itulah saat kita membutuhkan motivasi, baik dengan memotivasi diri kita sendiri, maupun mencari bantuan orang yang kita percaya dan nyaman untuk membantu kita menemukan kembali motivasi dalam diri.
Caranya memotivasi diri kita sendiri? Pertanyaan sederhana yang menarik. Kenapa? Karena musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Ketahuilah, bahwa orang lain mungkin tidak sanggup mengetahui semua apa yang telah
kita lakukan, pikirkan, dan rasakan, tetapi diri kita sendiri tahu kan? Ketahuilah, bahwa memberikan nasehat pada orang lain (seperti yang saya lakukan sekarang...) lebih mudah daripada memberikan nasehat dan berbagai kata kata bijak pada diri sendiri... percayalah, saya juga merasakan hal yang sama... Lalu, kembali, bagaimana cara kita bisa memotivasi diri sendiri? Ada langkah mudah untuk mampu memotivasi diri kita sendiri:
- Sadarilah apa yang mampu membuat kita merasa sendirian, jatuh, tidak bersemangat.. termasuk sifat dan perilaku kita yang mampu mengarahkan kita menuju pada perasaan kurang/tidak termotivasi tersebut.
- Terima semua penyebab tersebut apa adanya, itulah diri kita, itulah yang menjadikan kita seutuhnya... dengan menerima itu semua, kita baru saja mengenali dan mengakui diri kita seutuhnya... jadi kita tau kan, mana yang
harus dirubah, dan dari mana mulainya.
- Mulai untuk merubahnya, dari hal yang paling kecil (tidak usah lagi bertanya, bener atau salah! Hindari menghabiskan waktu untuk CUMA menimbang benar atau tidak yang kita lakukan. Just do it! Nanti juga ketauan),
dan yang terpenting, mulai dari SEKARANG (nggak ada lagi �saya mulai besok pagi� atau �pas ada waktu, saya akan lakukan�, nggak... sekarang...).
So, sudah tahu? Sekarang kendali sepenuhnya ditangan kita, tinggal mau atau tidak kita lakukan, itu aja... kalau kita masih terkendala dengan �belum ada waktu�, �belum punya kesempatan�, �belum tau mau mulai dari mana�,
itu semua pilihan kita.
Kita memang tidak bisa menolak atau memilih hal-hal yang sedang atau sudah terjadi pada diri kita, tapi kita bisa memilih apa reaksi yang akan kita lakukan...Ini saatnya, untuk berubah...
Posting Komentar