Latest Post
03.50
Sore itu tetangga sebelah rumah mengirimkan sejumlah SINGKONG seraya berucap TERIMA KASIH; Ini adalah KETIGA KALINYA dalam setahun TETANGGA kami mengirimkan SINGKONG. Jumlah yang diberikannya selalu lebih banyak dari sebelumnya. Kadang-kadang sayapun merasa aneh; aneh, karena tiap kali panen SINGKONG mereka selalu membaginya dengan kami, terlebih lagi selalu mengucapkan TERIMA KASIH, seharusnya yang berterimakasih itu yang diberi kan?. Sore itu saya beranikan diri bertanya "Kenapa tiap kali panen, anda selalu membaginya dengan kami?". Tahu apa jawabannya?
"Terima Kasih karena kala itu pernah memberikan kami SEBATANG SINGKONG!!!!.BATANG itu kami tanam menjadi 1 BUAH POHON SINGKONG yang kemudian POHONNYA kami potong menjadi 10 JENGKAL BATANG SINGKONG; Kami tak tahu bagaimana bisa membalas kebaikan itu, selain membagi hasil PANEN SINGKONG ini".
RENUNGAN:
Pelajaran yang bisa diambil lagi dari CERITA SINGKONG diatas adalah, bagaimana sang TETANGGA itu bersyukur, dan cara dia bersyukur adalah membagi hasil dengan yang telah memberikannya SEBATANG SINGKONG. "Ah itu kan cuman SINGKONG, membagi hasil PANEN ke orang lain tak akan membuatnya rugi; coba kalau duit mungkin juga tidak akan mau berbagi". Apakah ada yang berpikiran seperti itu?....Sepertinya orang yang berfikir seperti ini adalah orang yang jarang bersedekah HARTA karena berkonsep untung rugi; kalaupun bersedekah, TUHAN memilih untuk MENUNDA MELIPAT GANDAKAN RIZKINYA. TUHAN baru akan MELIPATKANNYA setelah dia IKHLAS; seikhlas mensedekahkan "SEBATANG SINGKONG".
DEAR ALL:
Betapa indahnya dunia jika kita mampu bersedekah mengikuti filosofi "SEBATANG SINGKONG", menyisihkan sedikit harta dan memberikannya seikhlas layaknya SEBATANG SINGKONG.
KISAH SEBATANG SINGKONG (KISAH SINGKAT)
Written By Regina Kim on Sabtu, 27 Juli 2013 | 03.50
"Terima Kasih karena kala itu pernah memberikan kami SEBATANG SINGKONG!!!!.BATANG itu kami tanam menjadi 1 BUAH POHON SINGKONG yang kemudian POHONNYA kami potong menjadi 10 JENGKAL BATANG SINGKONG; Kami tak tahu bagaimana bisa membalas kebaikan itu, selain membagi hasil PANEN SINGKONG ini".
RENUNGAN:
Pelajaran yang bisa diambil lagi dari CERITA SINGKONG diatas adalah, bagaimana sang TETANGGA itu bersyukur, dan cara dia bersyukur adalah membagi hasil dengan yang telah memberikannya SEBATANG SINGKONG. "Ah itu kan cuman SINGKONG, membagi hasil PANEN ke orang lain tak akan membuatnya rugi; coba kalau duit mungkin juga tidak akan mau berbagi". Apakah ada yang berpikiran seperti itu?....Sepertinya orang yang berfikir seperti ini adalah orang yang jarang bersedekah HARTA karena berkonsep untung rugi; kalaupun bersedekah, TUHAN memilih untuk MENUNDA MELIPAT GANDAKAN RIZKINYA. TUHAN baru akan MELIPATKANNYA setelah dia IKHLAS; seikhlas mensedekahkan "SEBATANG SINGKONG".
DEAR ALL:
Betapa indahnya dunia jika kita mampu bersedekah mengikuti filosofi "SEBATANG SINGKONG", menyisihkan sedikit harta dan memberikannya seikhlas layaknya SEBATANG SINGKONG.
Label:
kisah singkat
03.37
PAgi ini saya cukup disibukkan dengan NGAMBEKNYA kendaraan ini, PAPAN PLAT NOMOR menggantung dikarenakan salah satu MURnya menghilang!!!. Walau agak merepotkan tapi akhirnya saya berhasil mendapatkan MUR pengganti.
BAUT itu saya pasang dibagian depan PAPAN PLAT NOMOR, sedangkan MUR itu saya pasang dibagian belakangnya; dengan menggunakan OBENG, saya memutar BAUT itu SEARAH JARUM JAM. Tiap kali saya memutarnya, MUR seakan-akan bergerak KEDEPAN dan lama kelamaan mulai memperkecil jarak antara UJUNG BAUT dan MUR. Walhasil, BAUT dan MUR berikatan erat mengapit PAPAN PLAT NOMOR dengan kencang; saking kencangnya saya tak mampu lagi memutar BAUT yang seakan-akan sudah DITAKDIRKAN untuk BERPASANGAN dengan MUR.
BAUT dan MUR merupakan PASANGAN; Mempunyai ARAH PUTAR BEDA tapi TUJUAN SAMA. BAUT diciptakan DENGAN alur TERTENTU agar mudah bagi keduanya untuk MEMPERKECIL JARAK DIANTARANYA!!!. BAUT & MUR ini seakan-akan menjiplak ILMU TUHAN yang menciptakan PRIA dan WANITA dengan SEGALA PERBEDAAN; Jangan TAKUT untuk BERPUTAR, TUHAN telah menciptakan ALUR kita, tinggal diikuti saja maka JARAK itu akan TERKIKIS dan "Kun Fayakun" jadilah PASANGAN.
PASANGAN akan tercipta jika MUR atau BAUT itu berputar; Dengan kata lain PRIA atau WANITA akan menjadi PASANGAN jika dan hanya jika KEDUANYA ataupun SALAH SATU diantaranya saling mendekati dan rasa-rasanya tuhan telah MENDESAIN ALUR itu sehingga kita tinggal mengikutinya.
Sekali lagi saya melihat ke arah MUR dan BAUT yang baru saya pasang, begitu KENCANG; KENCANG laksana PASANGAN yang KOMPAK. Tapi mata saya tetap mampu menangkap PERBEDAAN!!!!. Perbedaan itu sengaja diletakkan diantara KEDUANYA; Mungkin anda bisa menebaknya, Perbedaan itu berupa PAPAn PLAT NOMOR yang berukuran 3 mm. Jadi kesimpulannya "apakah perlu perbedaan itu diciptakan?"..hufff kali ini saya sangat sulit menjawabnya, dan kalau pertanyaan itu tetap dilontarkan, maka saya akan balik bertanya "Jika PAPAn PLAT NOMOR itu saya hilangkan, maka PERBEDAAN akan sama dengan NOL, ngapain juga saya harus pusing pusing cari MUR dan BAUT????". Wah TUHAN benar-benar hebat ya, telah MENJADI ARSITEK JENIUS dalam menciptakan MANUSIA yang menjadi TUKANGnya TUHAN untuk membuat PERBEDAAN sekaligus PENGIKIS PERBEDAAN.
Sesekali IKATAN MUR dan BAUT pasti akan kendor, dikarenakan guncangan yang disebabkan oleh KHILAFNYA kendaraan yang tanpa sengaja melewati LUBANG JALAN. Tapi saya tidak KHAWATIR karena kalaupun KENDOR kan tinggal di KENCENGIn AJA. Nah kalau IKATAN HUBUNGAN kita dengan PASANGAN kita agak mengendor, tinggal DIKENCENGIN AJA. Caranya? caranya adalah dengan mengingat TUJUAN AWAL kenapa kita MENJALIN HUBUNGAN. Kalau ini dilakukan, saya yakin MUR DAN BAUT itu akan BERPUTAR MAKSIMUM membuat PAPAN PLAT NOMOR itu SESAK NAFAS dan akhirnya BERTEKUK LUTUT PASRAH menyerah UNTUk BERONTAK.
Saya senang sekali melihat pasangan-pasangan manusia itu, saya merasa senang karena saya melihat MEREKA kaya, kaya akan perbedaan; Dan uniknya PERBEDAAN itu ternyata saling MELENGKAPI membentuk KEHARMONISAN. Sehingga kawan sayapun berceletuk "Berbeda itu indah dan membuat dunia kita penuh warna..ha..ha".
RENUNGAN:
Ibarat BAUT dan MUR, TUHAN menciptakan PRIA dan WANITA dengan SEGALA PERBEDAAN; Jangan pernah TAKUT untuk BERPUTAR, TUHAN telah menciptakan ALUR kita, tinggal diikuti saja, maka JARAK itu akan TERKIKIS. Dan jika Tuhan berkehendak "KUN FAYAKUN" maka jadilah kalian PASANGAN. (tidak terlepas dengan usaha juga tentunya ^_^)
IBARAT BAUT DAN MUR
BAUT itu saya pasang dibagian depan PAPAN PLAT NOMOR, sedangkan MUR itu saya pasang dibagian belakangnya; dengan menggunakan OBENG, saya memutar BAUT itu SEARAH JARUM JAM. Tiap kali saya memutarnya, MUR seakan-akan bergerak KEDEPAN dan lama kelamaan mulai memperkecil jarak antara UJUNG BAUT dan MUR. Walhasil, BAUT dan MUR berikatan erat mengapit PAPAN PLAT NOMOR dengan kencang; saking kencangnya saya tak mampu lagi memutar BAUT yang seakan-akan sudah DITAKDIRKAN untuk BERPASANGAN dengan MUR.
BAUT dan MUR merupakan PASANGAN; Mempunyai ARAH PUTAR BEDA tapi TUJUAN SAMA. BAUT diciptakan DENGAN alur TERTENTU agar mudah bagi keduanya untuk MEMPERKECIL JARAK DIANTARANYA!!!. BAUT & MUR ini seakan-akan menjiplak ILMU TUHAN yang menciptakan PRIA dan WANITA dengan SEGALA PERBEDAAN; Jangan TAKUT untuk BERPUTAR, TUHAN telah menciptakan ALUR kita, tinggal diikuti saja maka JARAK itu akan TERKIKIS dan "Kun Fayakun" jadilah PASANGAN.
PASANGAN akan tercipta jika MUR atau BAUT itu berputar; Dengan kata lain PRIA atau WANITA akan menjadi PASANGAN jika dan hanya jika KEDUANYA ataupun SALAH SATU diantaranya saling mendekati dan rasa-rasanya tuhan telah MENDESAIN ALUR itu sehingga kita tinggal mengikutinya.
Sekali lagi saya melihat ke arah MUR dan BAUT yang baru saya pasang, begitu KENCANG; KENCANG laksana PASANGAN yang KOMPAK. Tapi mata saya tetap mampu menangkap PERBEDAAN!!!!. Perbedaan itu sengaja diletakkan diantara KEDUANYA; Mungkin anda bisa menebaknya, Perbedaan itu berupa PAPAn PLAT NOMOR yang berukuran 3 mm. Jadi kesimpulannya "apakah perlu perbedaan itu diciptakan?"..hufff kali ini saya sangat sulit menjawabnya, dan kalau pertanyaan itu tetap dilontarkan, maka saya akan balik bertanya "Jika PAPAn PLAT NOMOR itu saya hilangkan, maka PERBEDAAN akan sama dengan NOL, ngapain juga saya harus pusing pusing cari MUR dan BAUT????". Wah TUHAN benar-benar hebat ya, telah MENJADI ARSITEK JENIUS dalam menciptakan MANUSIA yang menjadi TUKANGnya TUHAN untuk membuat PERBEDAAN sekaligus PENGIKIS PERBEDAAN.
Sesekali IKATAN MUR dan BAUT pasti akan kendor, dikarenakan guncangan yang disebabkan oleh KHILAFNYA kendaraan yang tanpa sengaja melewati LUBANG JALAN. Tapi saya tidak KHAWATIR karena kalaupun KENDOR kan tinggal di KENCENGIn AJA. Nah kalau IKATAN HUBUNGAN kita dengan PASANGAN kita agak mengendor, tinggal DIKENCENGIN AJA. Caranya? caranya adalah dengan mengingat TUJUAN AWAL kenapa kita MENJALIN HUBUNGAN. Kalau ini dilakukan, saya yakin MUR DAN BAUT itu akan BERPUTAR MAKSIMUM membuat PAPAN PLAT NOMOR itu SESAK NAFAS dan akhirnya BERTEKUK LUTUT PASRAH menyerah UNTUk BERONTAK.
Saya senang sekali melihat pasangan-pasangan manusia itu, saya merasa senang karena saya melihat MEREKA kaya, kaya akan perbedaan; Dan uniknya PERBEDAAN itu ternyata saling MELENGKAPI membentuk KEHARMONISAN. Sehingga kawan sayapun berceletuk "Berbeda itu indah dan membuat dunia kita penuh warna..ha..ha".
RENUNGAN:
Ibarat BAUT dan MUR, TUHAN menciptakan PRIA dan WANITA dengan SEGALA PERBEDAAN; Jangan pernah TAKUT untuk BERPUTAR, TUHAN telah menciptakan ALUR kita, tinggal diikuti saja, maka JARAK itu akan TERKIKIS. Dan jika Tuhan berkehendak "KUN FAYAKUN" maka jadilah kalian PASANGAN. (tidak terlepas dengan usaha juga tentunya ^_^)
Label:
Kisah-kisah spiritual
03.26
“Selamat pagi, ya Tuhanku,” aku berseru kepada Tuhan seraya mengetuk pintu dalam doa.
“Silakan masuk,” sambut Tuhan.
“Jadi kamu ingin mewawancari Aku?” lanjutNya.
“Kalau Tuhan ada waktu,” sahutku.
Sambil tersenyum Tuhan berkata:
“Abadilah waktu bagiKu. Maka Aku ada cukup waktu untuk melakukan apa saja. Pertanyaan-pertanyaan apa yang hendak kauajukan kepadaKu?”
Lalu aku mulai bertanya:
“Apa yang paling mengejutkan Tuhan mengenai bangsa manusia?”
Tuhan menjawab:
“Yang paling mengherankan Aku mengenai bangsa manusia adalah mereka mudah bosan sebagai anak-anak dan mau cepat-cepat menjadi orang dewasa dan kemudian rindu menjadi anak-anak lagi. Mereka merusak kesehatannya dengan mengejar uang dan menghabiskan uang itu untuk pengobatan. Mereka terlalu cemas tentang masa depannya dan melalaikan masa kini sehingga mereka tidak dapat menikmati dengan baik masa sekarang maupun masa depannya. Mereka menjalankan hidup seolah-olah tidak akan mati, tetapi mati seakan-akan tidak pernah hidup.”
Setelah itu tangan Tuhan memegang tanganku, lalu kami berdiam sejenak.
Kemudian aku bertanya kepada Tuhan:
“Pelajaran apa saja yang pantas kami pelajari? Dan selaku Bapa, Tuhan menghendaki apa yang harus dipelajari anak-anakMu?”
Tuhan menjawab:
“Mereka perlu belajar supaya apa yang paling utama dalam hidup, bukanlah apa yang mereka miliki, melainkan siapa yang mereka punya dalam hidupnya. Mereka harus belajar bahwa tidak baik untuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain sebab semua orang akan diadili menurut nilai pribadinya, bukan sebagai kelompok perbandingannya. Mereka harus belajar bahwa orang kaya bukanlah orang yang memiliki banyak harta, melainkan orang yang punya secukupnya untuk kebutuhannya.”
“Mereka harus belajar bahwa waktu berapa menit saja perlu untuk menyakiti dan melukai hati orang yang mereka cintai padahal mungkin perlu bertahun-tahun untuk menyembuhkannya.”
“Mereka perlu belajar untuk memaafkan dan mengampuni bahwa sesungguhnya ada banyak orang yang amat mencintai mereka, namun saja tidak tahu bagaimana caranya untuk menyatakan itu dan mengekspresikan perasaannya.”
“Mereka perlu belajar bahwa meskipun uang dianggap bisa membeli segalanya, namun tidak dapat membeli kebahagiaan.”
“Mereka harus belajar bahwa teman yang baik adalah orang yang mengetahui semua termasuk kekurangan-kekurangan mereka, tetapi tetap menyukainya.”
“Akhirnya, mereka harus belajar bahwa tidak cukup mereka menerima pengampunan dari orang lain, melainkan mereka harus mengampuni diri sendiri.”
Setelah itu Tuhan berhenti berbicara, aku pun duduk diam sebentar di situ sambil menikmati saatnya. Lalu aku menyampaikan terima kasih kepada Tuhan atas pertemuan yang indah itu dan juga atas segala berkat yang telah kuperoleh dari Tuhan.
Kemudian Tuhan berkata:
“AnakKu, kamu boleh datang untuk wawancara dengan Aku kapan saja karena Aku tetap siap 24 jam. Tanya apa saja dan Aku akan menjawab. Hanya harus kauingat ini: Orang-orang akan melupakan apa yang kamu katakan atau apa yang kamu perbuat, tetapi mereka tidak akan melupakan apa yang kamu lakukan kepadanya untuk membahagiakan mereka.”
INTERVIEW WITH GOD
“Silakan masuk,” sambut Tuhan.
“Jadi kamu ingin mewawancari Aku?” lanjutNya.
“Kalau Tuhan ada waktu,” sahutku.
Sambil tersenyum Tuhan berkata:
“Abadilah waktu bagiKu. Maka Aku ada cukup waktu untuk melakukan apa saja. Pertanyaan-pertanyaan apa yang hendak kauajukan kepadaKu?”
Lalu aku mulai bertanya:
“Apa yang paling mengejutkan Tuhan mengenai bangsa manusia?”
Tuhan menjawab:
“Yang paling mengherankan Aku mengenai bangsa manusia adalah mereka mudah bosan sebagai anak-anak dan mau cepat-cepat menjadi orang dewasa dan kemudian rindu menjadi anak-anak lagi. Mereka merusak kesehatannya dengan mengejar uang dan menghabiskan uang itu untuk pengobatan. Mereka terlalu cemas tentang masa depannya dan melalaikan masa kini sehingga mereka tidak dapat menikmati dengan baik masa sekarang maupun masa depannya. Mereka menjalankan hidup seolah-olah tidak akan mati, tetapi mati seakan-akan tidak pernah hidup.”
Setelah itu tangan Tuhan memegang tanganku, lalu kami berdiam sejenak.
Kemudian aku bertanya kepada Tuhan:
“Pelajaran apa saja yang pantas kami pelajari? Dan selaku Bapa, Tuhan menghendaki apa yang harus dipelajari anak-anakMu?”
Tuhan menjawab:
“Mereka perlu belajar supaya apa yang paling utama dalam hidup, bukanlah apa yang mereka miliki, melainkan siapa yang mereka punya dalam hidupnya. Mereka harus belajar bahwa tidak baik untuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain sebab semua orang akan diadili menurut nilai pribadinya, bukan sebagai kelompok perbandingannya. Mereka harus belajar bahwa orang kaya bukanlah orang yang memiliki banyak harta, melainkan orang yang punya secukupnya untuk kebutuhannya.”
“Mereka harus belajar bahwa waktu berapa menit saja perlu untuk menyakiti dan melukai hati orang yang mereka cintai padahal mungkin perlu bertahun-tahun untuk menyembuhkannya.”
“Mereka perlu belajar untuk memaafkan dan mengampuni bahwa sesungguhnya ada banyak orang yang amat mencintai mereka, namun saja tidak tahu bagaimana caranya untuk menyatakan itu dan mengekspresikan perasaannya.”
“Mereka perlu belajar bahwa meskipun uang dianggap bisa membeli segalanya, namun tidak dapat membeli kebahagiaan.”
“Mereka harus belajar bahwa teman yang baik adalah orang yang mengetahui semua termasuk kekurangan-kekurangan mereka, tetapi tetap menyukainya.”
“Akhirnya, mereka harus belajar bahwa tidak cukup mereka menerima pengampunan dari orang lain, melainkan mereka harus mengampuni diri sendiri.”
Setelah itu Tuhan berhenti berbicara, aku pun duduk diam sebentar di situ sambil menikmati saatnya. Lalu aku menyampaikan terima kasih kepada Tuhan atas pertemuan yang indah itu dan juga atas segala berkat yang telah kuperoleh dari Tuhan.
Kemudian Tuhan berkata:
“AnakKu, kamu boleh datang untuk wawancara dengan Aku kapan saja karena Aku tetap siap 24 jam. Tanya apa saja dan Aku akan menjawab. Hanya harus kauingat ini: Orang-orang akan melupakan apa yang kamu katakan atau apa yang kamu perbuat, tetapi mereka tidak akan melupakan apa yang kamu lakukan kepadanya untuk membahagiakan mereka.”
Label:
Kisah-kisah spiritual
03.13
Raden Putra adalah raja Kerajaan Jenggala. Ia didampingi seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang cantik jelita. Tetapi, selir Raja Raden Putra memiliki sifat iri dan dengki terhadap sang permaisuri. Ia merencanakan suatu yang buruk kepada permaisuri. “Seharusnya, akulah yang menjadi permaisuri. Aku harus mencari akal untuk menyingkirkan permaisuri,”
pikirnya.
Selir baginda, berkomplot dengan seorang tabib istana. Ia berpura-pura sakit parah. Tabib istana segera dipanggil. Sang tabib mengatakan bahwa ada seseorang yang telah menaruh racun dalam minuman tuan putri. “Orang itu tak lain adalah permaisuri Baginda sendiri,” kata sang tabib. Baginda menjadi murka mendengar penjelasan tabib istana. Ia segera memerintahkan patihnya untuk membuang permaisuri ke hutan.
Sang patih segera membawa permaisuri yang sedang mengandung itu ke hutan belantara. Tapi, patih yang bijak itu tidak mau membunuhnya. Rupanya sang patih sudah mengetahui niat jahat selir baginda. “Tuan putri tidak perlu khawatir, hamba akan melaporkan kepada Baginda bahwa tuan putri sudah hamba
bunuh,” kata patih. Untuk mengelabui raja, sang patih melumuri pedangnya dengan darah kelinci yang ditangkapnya. Raja menganggung puas ketika sang patih melapor kalau ia sudah membunuh permaisuri.
Setelah beberapa bulan berada di hutan, lahirlah anak sang permaisuri. Bayi itu diberinya nama Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan tampan. Sejak kecil ia sudah berteman dengan binatang penghuni hutan. Suatu hari, ketika sedang asyik bermain, seekor rajawali menjatuhkan
sebutir telur. “Hmm, rajawali itu baik sekali. Ia sengaja memberikan telur itu kepadaku.” Setelah 3 minggu, telur itu menetas. Cindelaras memelihara anak ayamnya dengan rajin. Anak ayam itu tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang bagus dan kuat. Tapi ada satu keanehan. Bunyi kokok ayam jantan itu
sungguh menakjubkan! “Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra…”
Cindelaras sangat takjub mendengar kokok ayamnya dan segera memperlihatkan pada ibunya. Lalu, ibu Cindelaras menceritakan asal usul mengapa mereka sampai berada di hutan. Mendengar cerita ibundanya, Cindelaras bertekad untuk ke istana dan membeberkan kejahatan selir baginda. Setelah di ijinkan
ibundanya, Cindelaras pergi ke istana ditemani oleh ayam jantannya. Ketika dalam perjalanan ada beberapa orang yang sedang menyabung ayam. Cindelaras kemudian dipanggil oleh para penyabung ayam. “Ayo, kalau berani, adulah ayam jantanmu dengan ayamku,” tantangnya. “Baiklah,” jawab Cindelaras. Ketika
diadu, ternyata ayam jantan Cindelaras bertarung dengan perkasa dan dalam waktu singkat, ia dapat mengalahkan lawannya. Setelah beberapa kali diadu, ayam Cindelaras tidak terkalahkan. Ayamnya benar-benar tangguh.
Berita tentang kehebatan ayam Cindelaras tersebar dengan cepat. Raden Putra pun mendengar berita itu. Kemudian, Raden Putra menyuruh hulubalangnya untuk mengundang Cindelaras. “Hamba menghadap paduka,” kata Cindelaras dengan santun. “Anak ini tampan dan cerdas, sepertinya ia bukan keturunan rakyat jelata,” pikir baginda. Ayam Cindelaras diadu dengan ayam Raden Putra dengan satu syarat, jika ayam Cindelaras kalah maka ia bersedia kepalanya dipancung, tetapi jika ayamnya menang maka setengah kekayaan Raden Putra menjadi milik Cindelaras.
Dua ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani. Tetapi dalam waktu singkat, ayam Cindelaras berhasil menaklukkan ayam sang Raja. Para penonton bersorak sorai mengelu-elukan Cindelaras dan ayamnya. “Baiklah aku mengaku kalah. Aku akan menepati janjiku. Tapi, siapakah kau sebenarnya, anak muda?” Tanya Baginda Raden Putra. Cindelaras segera membungkuk seperti membisikkan
sesuatu pada ayamnya. Tidak berapa lama ayamnya segera berbunyi. “Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra…,” ayam jantan itu berkokok berulang-ulang. Raden Putra terperanjat mendengar kokok ayam Cindelaras. “Benarkah itu?” Tanya baginda
keheranan. “Benar Baginda, nama hamba Cindelaras, ibu hamba adalah permaisuri Baginda.”
Bersamaan dengan itu, sang patih segera menghadap dan menceritakan semua peristiwa yang sebenarnya telah terjadi pada permaisuri. “Aku telah melakukan kesalahan,” kata Baginda Raden Putra. “Aku akan memberikan hukuman yang setimpal pada selirku,” lanjut Baginda dengan murka. Kemudian, selir Raden Putra pun di buang ke hutan. Raden Putra segera memeluk anaknya dan
meminta maaf atas kesalahannya Setelah itu, Raden Putra dan hulubalang segera menjemput permaisuri ke hutan.. Akhirnya Raden Putra, permaisuri dan Cindelaras dapat berkumpul kembali. Setelah Raden Putra meninggal dunia, Cindelaras menggantikan kedudukan ayahnya. Ia memerintah negerinya dengan
adil dan bijaksana.
KISAH CINDELARAS
Raden Putra adalah raja Kerajaan Jenggala. Ia didampingi seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang cantik jelita. Tetapi, selir Raja Raden Putra memiliki sifat iri dan dengki terhadap sang permaisuri. Ia merencanakan suatu yang buruk kepada permaisuri. “Seharusnya, akulah yang menjadi permaisuri. Aku harus mencari akal untuk menyingkirkan permaisuri,”
pikirnya.
Selir baginda, berkomplot dengan seorang tabib istana. Ia berpura-pura sakit parah. Tabib istana segera dipanggil. Sang tabib mengatakan bahwa ada seseorang yang telah menaruh racun dalam minuman tuan putri. “Orang itu tak lain adalah permaisuri Baginda sendiri,” kata sang tabib. Baginda menjadi murka mendengar penjelasan tabib istana. Ia segera memerintahkan patihnya untuk membuang permaisuri ke hutan.
Sang patih segera membawa permaisuri yang sedang mengandung itu ke hutan belantara. Tapi, patih yang bijak itu tidak mau membunuhnya. Rupanya sang patih sudah mengetahui niat jahat selir baginda. “Tuan putri tidak perlu khawatir, hamba akan melaporkan kepada Baginda bahwa tuan putri sudah hamba
bunuh,” kata patih. Untuk mengelabui raja, sang patih melumuri pedangnya dengan darah kelinci yang ditangkapnya. Raja menganggung puas ketika sang patih melapor kalau ia sudah membunuh permaisuri.
Setelah beberapa bulan berada di hutan, lahirlah anak sang permaisuri. Bayi itu diberinya nama Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan tampan. Sejak kecil ia sudah berteman dengan binatang penghuni hutan. Suatu hari, ketika sedang asyik bermain, seekor rajawali menjatuhkan
sebutir telur. “Hmm, rajawali itu baik sekali. Ia sengaja memberikan telur itu kepadaku.” Setelah 3 minggu, telur itu menetas. Cindelaras memelihara anak ayamnya dengan rajin. Anak ayam itu tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang bagus dan kuat. Tapi ada satu keanehan. Bunyi kokok ayam jantan itu
sungguh menakjubkan! “Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra…”
Cindelaras sangat takjub mendengar kokok ayamnya dan segera memperlihatkan pada ibunya. Lalu, ibu Cindelaras menceritakan asal usul mengapa mereka sampai berada di hutan. Mendengar cerita ibundanya, Cindelaras bertekad untuk ke istana dan membeberkan kejahatan selir baginda. Setelah di ijinkan
ibundanya, Cindelaras pergi ke istana ditemani oleh ayam jantannya. Ketika dalam perjalanan ada beberapa orang yang sedang menyabung ayam. Cindelaras kemudian dipanggil oleh para penyabung ayam. “Ayo, kalau berani, adulah ayam jantanmu dengan ayamku,” tantangnya. “Baiklah,” jawab Cindelaras. Ketika
diadu, ternyata ayam jantan Cindelaras bertarung dengan perkasa dan dalam waktu singkat, ia dapat mengalahkan lawannya. Setelah beberapa kali diadu, ayam Cindelaras tidak terkalahkan. Ayamnya benar-benar tangguh.
Berita tentang kehebatan ayam Cindelaras tersebar dengan cepat. Raden Putra pun mendengar berita itu. Kemudian, Raden Putra menyuruh hulubalangnya untuk mengundang Cindelaras. “Hamba menghadap paduka,” kata Cindelaras dengan santun. “Anak ini tampan dan cerdas, sepertinya ia bukan keturunan rakyat jelata,” pikir baginda. Ayam Cindelaras diadu dengan ayam Raden Putra dengan satu syarat, jika ayam Cindelaras kalah maka ia bersedia kepalanya dipancung, tetapi jika ayamnya menang maka setengah kekayaan Raden Putra menjadi milik Cindelaras.
Dua ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani. Tetapi dalam waktu singkat, ayam Cindelaras berhasil menaklukkan ayam sang Raja. Para penonton bersorak sorai mengelu-elukan Cindelaras dan ayamnya. “Baiklah aku mengaku kalah. Aku akan menepati janjiku. Tapi, siapakah kau sebenarnya, anak muda?” Tanya Baginda Raden Putra. Cindelaras segera membungkuk seperti membisikkan
sesuatu pada ayamnya. Tidak berapa lama ayamnya segera berbunyi. “Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra…,” ayam jantan itu berkokok berulang-ulang. Raden Putra terperanjat mendengar kokok ayam Cindelaras. “Benarkah itu?” Tanya baginda
keheranan. “Benar Baginda, nama hamba Cindelaras, ibu hamba adalah permaisuri Baginda.”
Bersamaan dengan itu, sang patih segera menghadap dan menceritakan semua peristiwa yang sebenarnya telah terjadi pada permaisuri. “Aku telah melakukan kesalahan,” kata Baginda Raden Putra. “Aku akan memberikan hukuman yang setimpal pada selirku,” lanjut Baginda dengan murka. Kemudian, selir Raden Putra pun di buang ke hutan. Raden Putra segera memeluk anaknya dan
meminta maaf atas kesalahannya Setelah itu, Raden Putra dan hulubalang segera menjemput permaisuri ke hutan.. Akhirnya Raden Putra, permaisuri dan Cindelaras dapat berkumpul kembali. Setelah Raden Putra meninggal dunia, Cindelaras menggantikan kedudukan ayahnya. Ia memerintah negerinya dengan
adil dan bijaksana.
Label:
kisah Bijak
03.07
Inilah kisah tentang Azarya, Mahaguru pembimbing taruna-taruna kerajaan yang utama. Seluruh raja mengirimkan putera-putera mereka kehadapannya. Mereka ingin para pangeran itu dididik, ditempa, ditanamkan hikmat dalam hati mereka, untuk kemudian siap menjadi raja dalam kesejatian yang sesungguhnya.
“Tiga hari lagi kita akan berkumpul di sebuah semenanjung tempat bersarangnya para elang laut, satu-satunya tempat berkumpulnya ganggang biru dan tempat terindah dimana tenggelamnya Sang Surya.”, ujar Azarya kepada para murid, kemudian berjalan meninggalkan mereka kembali ke rumahnya.
Sebagian dari para murid yang menganggap dirinya tahu tempat yang dimaksudkan oleh guru mereka mengangguk-angguk, namun tidak sedikit yang berbisik resah tak mengerti. Sisanya terlihat berpikir demikian keras berusaha menebak tempat yang dimaksud oleh sang guru.
Hari yang ditentukan tiba.Dari lima puluh orang murid, hanya dua puluh orang yang tiba disana. Sebagian besar dari kumpulan itu tampak begitu lusuh karena perjalanan yang telah mereka tempuh, bahkan beberapa orang diantara mereka tampak kelelahan, haus dan lapar dan menggigil pucat terserang demam.
“Dahulu kala hiduplah seorang Raja dengan tiga orang anak nya”, Azarya bercerita seolah tidak memperdulikan keadaan para murid, “untuk menguji anak-anaknya, Raja itu sengaja membuatkan logam tempaan berbentuk buah apel yang terbuat dari emas, perak dan kuningan. Ia menyuruh pegawai istana menyembunyikan beberapa diantaranya di berbagai pelosok kerajaan itu, lalu bersabda pada ketiga pangeran. ‘Aku memiliki banyak apel emas dan perak, aku ingin kalian memilikinya. Aku meletakkan sebagian diantaranya diberbagai tempat tersembunyi dinegeri ini’.
Demi mendengar itu semua pangeran yang tertua yang terkuat dari ketiganya, segera mempersiapkan perbekalan untuk menempuh perjalanan mencari benda-benda itu, bersama sepasukan prajurit yang gagah perkasa.
Pangeran kedua, ia yang paling terpelajar dari ketiganya segera membuka kitab-kitab mantera yang ia miliki. Mempelajari dengan cermat, siang dan malam, berusaha untuk mengetahui kira-kira dimana sang raja meletakkan itu semua. Lalu pergilah ia bersama para penasehat mencari benda-benda itu.
Tetapi pangeran bungsu, ia yang paling mengenal ayahandanya melakukan hal yang sama sekali berbeda dari keduanya. Ia tidak memperdulikan apel-apel itu. Yang terutama ada dipikirannya adalah memberikan kejutan dihari ulang tahun Ayahanda nya. Ia menyembelih seekor domba tambun dan mengolah masakan kegemaran Ayahanda nya. Itu belum cukup, sang pangeran bungsu juga berjalan ke hutan terdekat, lalu mencari sekumpulan buah yang memang sangat disukai sang raja. Tidak hanya itu ia juga menciptakan sebuah lagu khusus yang berisi puji-pujian dan rasa syukurnya karena telah dilahirkan kedunia ini dalam keadaan putera seorang raja yang begitu mulia. Dan pada saat waktu yang tepat ketiga hal itu dipersembahkannya kepada raja. Makanan yang nikmat, buah-buahan segar dari hutan dan puji-pujian syukur yang dinyanyikan dengan segenap ketulusan yang ia miliki.
Raja, ayahandanya terkesima. Raja sama sekali tidak menyangka akan apa yang dilakukan oleh putera bungsunya ini, sementara kedua puteranya yang lain sibuk mencari apel emas dan melupakan hari ulang tahun ayah mereka. Beliau bahkan hampir menangis akan apa yang dilakukan oleh pangeran bungsunya.
‘Apapun yang kau minta akan kuberikan padamu wahai anakku, yang tercinta diantara mereka yang dicintai. Apa yang kau minta anak ku ?’ tanya sang raja kepada pangeran bungsu. ‘Apakah apel emas dan perak ?’.
Pangeran bungsupun menjawab, ‘Ayahanda tidakkah engkau mendengar lagu-lagu yang kunyanyikan ? Dilahirkan sebagai putera raja sudah merupakan sebuah kehormatan besar untuk ku. Lagipula apel emas dan perak itu adalah milik mu, dan jika aku menginginkannya aku tidak perlu mengembara ke hutan dan gunung untuk mencarinya, aku tinggal meminta kepada Ayahanda, dan jika engkau berkenan bukan sebuah persoalan yang begitu besar bagimu, Ayah pasti memberikannya kepadaku. Karena engkau adalah seorang raja, dan apapun akan menghamba dalam titah dan keinginan mu. Bukankah demikian Ayahanda ?’.
Mendengar itu semua, maka Sang Raja segera turun dari kursi kerajaan dan memeluk pangeran bungsu erat-erat.’Betapa Sang Khalik memberikan seorang anak berhati emas padaku. Engkau benar anakku, jangankan apel emas, bahkan tahta itu milikmu’.”
Azarya pun terdiam mengakhiri kisahnya. Begitupun para murid, kedelapan puluh orang yang berhasil sampai di sana, tempat bersarangnya para elang laut, satu-satunya tempat berkumpulnya ganggang biru dan tempat terindah dimana tenggelamnya Sang Surya. Semenanjung Naralaya.
“Dua puluh orang tersesat dan tidak berhasil sampai disini”, ujar sang guru sambil menyibak rambut keperakannya yang tertiup angin dan menghamburkan helaian-helaiannya kewajah tua Azarya.
“Ada yang menggigil karena demam tertusuk karang beracun, tersiksa perjalanan berat, lemah karena lapar dan haus, karena tak membawa bekal. Hanya lima orang yang setiap hari menunggu dipintu rumahku, meminta ikut serta ke Semenanjung ini, karena mereka tidak tahu tempatnya.”
Kini Sang Guru melangkah menuju kelima orang murid yang telah dipisahkannya dari para murid yang lain. Mereka tampak begitu segar, wajah mereka bersinar, tanpa debu sedikitpun melusuhkan pakaian mereka.
“Mereka orang-orang yang sederhana. Namun kesederhanaan seringkali adalah kekuatan dan kebijaksanaan” , ujar Azarya.
Segera sesudah mengatakan itu semua, Azarya memerintahkan kelima orang itu untuk memberi makan kelimabelas orang murid yang lain. Lalu mereka berjalan pulang ke rumah Azarya, melewati sebuah gua indah yang letaknya dibawah semenanjung itu dan ujungnya berakhir persis di halaman belakang rumah Azarya, guru mereka yang bijaksana. (selesai)
RENUNGAN:
”Hidup ini tidak sesulit yang kita bayangkan, tidak sekeras yang digembar-gemborkan orang. Hidup ini dirancang begitu luar biasa mengagumkan oleh Sang Pencipta. Mendekatlah kepada DIA, pemilik hidup ini, bertanyalah pada-NYA, bersandarlah terutama hanya kepada cinta-NYA dan senangkanlah hati-NYA dengan tulus, maka cinta dan keperkasaan dari Sang Khalik akan memeluk mu, kebijaksanaan dari-NYA akan menuntun langkah mu dan segala keberuntungan akan diperintahkan- NYA menghambakan diri kepada orang-orang yang diicintai-NYA. Masa depan bukanlah milik mereka yang perkasa, bukan juga kepunyaan para bangsawan, saudagar dan para cerdik cendikia, bahkan para pelihat hanya mampu menerawang dengan tidak pasti masa itu. Semua kekuatan, kecepatan, kecerdikan, kepandaian manusia sekonyong-konyong akan terhenti, ketika dihadang keperkasaan rahasia kehidupan. Masa depan adalah dalam genggaman-NYA, pemilik tunggal dari segala sesuatu. Sehingga jika kalian cukup dikasihi oleh DIA yang menguasai keseluruhan masa, baik masa lalu, saat ini, maupun masa depan, kalian sudah memiliki seluruh yang kalian butuhkan untuk keluar sebagai pemenang dalam hidup ini, mereka yang tidak perlu mengkawatirkan apapun dan tidak terkalahkan oleh apapun juga”
KISAH 3 PANGERAN DAN APEL EMAS
“Tiga hari lagi kita akan berkumpul di sebuah semenanjung tempat bersarangnya para elang laut, satu-satunya tempat berkumpulnya ganggang biru dan tempat terindah dimana tenggelamnya Sang Surya.”, ujar Azarya kepada para murid, kemudian berjalan meninggalkan mereka kembali ke rumahnya.
Sebagian dari para murid yang menganggap dirinya tahu tempat yang dimaksudkan oleh guru mereka mengangguk-angguk, namun tidak sedikit yang berbisik resah tak mengerti. Sisanya terlihat berpikir demikian keras berusaha menebak tempat yang dimaksud oleh sang guru.
Hari yang ditentukan tiba.Dari lima puluh orang murid, hanya dua puluh orang yang tiba disana. Sebagian besar dari kumpulan itu tampak begitu lusuh karena perjalanan yang telah mereka tempuh, bahkan beberapa orang diantara mereka tampak kelelahan, haus dan lapar dan menggigil pucat terserang demam.
“Dahulu kala hiduplah seorang Raja dengan tiga orang anak nya”, Azarya bercerita seolah tidak memperdulikan keadaan para murid, “untuk menguji anak-anaknya, Raja itu sengaja membuatkan logam tempaan berbentuk buah apel yang terbuat dari emas, perak dan kuningan. Ia menyuruh pegawai istana menyembunyikan beberapa diantaranya di berbagai pelosok kerajaan itu, lalu bersabda pada ketiga pangeran. ‘Aku memiliki banyak apel emas dan perak, aku ingin kalian memilikinya. Aku meletakkan sebagian diantaranya diberbagai tempat tersembunyi dinegeri ini’.
Demi mendengar itu semua pangeran yang tertua yang terkuat dari ketiganya, segera mempersiapkan perbekalan untuk menempuh perjalanan mencari benda-benda itu, bersama sepasukan prajurit yang gagah perkasa.
Pangeran kedua, ia yang paling terpelajar dari ketiganya segera membuka kitab-kitab mantera yang ia miliki. Mempelajari dengan cermat, siang dan malam, berusaha untuk mengetahui kira-kira dimana sang raja meletakkan itu semua. Lalu pergilah ia bersama para penasehat mencari benda-benda itu.
Tetapi pangeran bungsu, ia yang paling mengenal ayahandanya melakukan hal yang sama sekali berbeda dari keduanya. Ia tidak memperdulikan apel-apel itu. Yang terutama ada dipikirannya adalah memberikan kejutan dihari ulang tahun Ayahanda nya. Ia menyembelih seekor domba tambun dan mengolah masakan kegemaran Ayahanda nya. Itu belum cukup, sang pangeran bungsu juga berjalan ke hutan terdekat, lalu mencari sekumpulan buah yang memang sangat disukai sang raja. Tidak hanya itu ia juga menciptakan sebuah lagu khusus yang berisi puji-pujian dan rasa syukurnya karena telah dilahirkan kedunia ini dalam keadaan putera seorang raja yang begitu mulia. Dan pada saat waktu yang tepat ketiga hal itu dipersembahkannya kepada raja. Makanan yang nikmat, buah-buahan segar dari hutan dan puji-pujian syukur yang dinyanyikan dengan segenap ketulusan yang ia miliki.
Raja, ayahandanya terkesima. Raja sama sekali tidak menyangka akan apa yang dilakukan oleh putera bungsunya ini, sementara kedua puteranya yang lain sibuk mencari apel emas dan melupakan hari ulang tahun ayah mereka. Beliau bahkan hampir menangis akan apa yang dilakukan oleh pangeran bungsunya.
‘Apapun yang kau minta akan kuberikan padamu wahai anakku, yang tercinta diantara mereka yang dicintai. Apa yang kau minta anak ku ?’ tanya sang raja kepada pangeran bungsu. ‘Apakah apel emas dan perak ?’.
Pangeran bungsupun menjawab, ‘Ayahanda tidakkah engkau mendengar lagu-lagu yang kunyanyikan ? Dilahirkan sebagai putera raja sudah merupakan sebuah kehormatan besar untuk ku. Lagipula apel emas dan perak itu adalah milik mu, dan jika aku menginginkannya aku tidak perlu mengembara ke hutan dan gunung untuk mencarinya, aku tinggal meminta kepada Ayahanda, dan jika engkau berkenan bukan sebuah persoalan yang begitu besar bagimu, Ayah pasti memberikannya kepadaku. Karena engkau adalah seorang raja, dan apapun akan menghamba dalam titah dan keinginan mu. Bukankah demikian Ayahanda ?’.
Mendengar itu semua, maka Sang Raja segera turun dari kursi kerajaan dan memeluk pangeran bungsu erat-erat.’Betapa Sang Khalik memberikan seorang anak berhati emas padaku. Engkau benar anakku, jangankan apel emas, bahkan tahta itu milikmu’.”
Azarya pun terdiam mengakhiri kisahnya. Begitupun para murid, kedelapan puluh orang yang berhasil sampai di sana, tempat bersarangnya para elang laut, satu-satunya tempat berkumpulnya ganggang biru dan tempat terindah dimana tenggelamnya Sang Surya. Semenanjung Naralaya.
“Dua puluh orang tersesat dan tidak berhasil sampai disini”, ujar sang guru sambil menyibak rambut keperakannya yang tertiup angin dan menghamburkan helaian-helaiannya kewajah tua Azarya.
“Ada yang menggigil karena demam tertusuk karang beracun, tersiksa perjalanan berat, lemah karena lapar dan haus, karena tak membawa bekal. Hanya lima orang yang setiap hari menunggu dipintu rumahku, meminta ikut serta ke Semenanjung ini, karena mereka tidak tahu tempatnya.”
Kini Sang Guru melangkah menuju kelima orang murid yang telah dipisahkannya dari para murid yang lain. Mereka tampak begitu segar, wajah mereka bersinar, tanpa debu sedikitpun melusuhkan pakaian mereka.
“Mereka orang-orang yang sederhana. Namun kesederhanaan seringkali adalah kekuatan dan kebijaksanaan” , ujar Azarya.
Segera sesudah mengatakan itu semua, Azarya memerintahkan kelima orang itu untuk memberi makan kelimabelas orang murid yang lain. Lalu mereka berjalan pulang ke rumah Azarya, melewati sebuah gua indah yang letaknya dibawah semenanjung itu dan ujungnya berakhir persis di halaman belakang rumah Azarya, guru mereka yang bijaksana. (selesai)
RENUNGAN:
”Hidup ini tidak sesulit yang kita bayangkan, tidak sekeras yang digembar-gemborkan orang. Hidup ini dirancang begitu luar biasa mengagumkan oleh Sang Pencipta. Mendekatlah kepada DIA, pemilik hidup ini, bertanyalah pada-NYA, bersandarlah terutama hanya kepada cinta-NYA dan senangkanlah hati-NYA dengan tulus, maka cinta dan keperkasaan dari Sang Khalik akan memeluk mu, kebijaksanaan dari-NYA akan menuntun langkah mu dan segala keberuntungan akan diperintahkan- NYA menghambakan diri kepada orang-orang yang diicintai-NYA. Masa depan bukanlah milik mereka yang perkasa, bukan juga kepunyaan para bangsawan, saudagar dan para cerdik cendikia, bahkan para pelihat hanya mampu menerawang dengan tidak pasti masa itu. Semua kekuatan, kecepatan, kecerdikan, kepandaian manusia sekonyong-konyong akan terhenti, ketika dihadang keperkasaan rahasia kehidupan. Masa depan adalah dalam genggaman-NYA, pemilik tunggal dari segala sesuatu. Sehingga jika kalian cukup dikasihi oleh DIA yang menguasai keseluruhan masa, baik masa lalu, saat ini, maupun masa depan, kalian sudah memiliki seluruh yang kalian butuhkan untuk keluar sebagai pemenang dalam hidup ini, mereka yang tidak perlu mengkawatirkan apapun dan tidak terkalahkan oleh apapun juga”
Label:
kisah Bijak
02.51
Jaman dahulu kala, ada dua orang pendekar yg sangat ahli bela diri. Yg satu seorang pria dgn kemahiran berpedang yg tiada tandingan. Seorang lagi adalah wanita tercantik dgn ilmu bela diri yg hebat serta memiliki hati yg baik. Keduanya adalah pasangan yg sangat cocok satu sama lain. Hanya ada satu masalah....
Mereka tidak pernah menyatakan perasaan masing-masing.
Keduanya saling menghargai, menyukasi serta mencintai satu
sama lainnya. Hanya karena keduanya berasal dari perguruan yg saling bermusuhan, serta karena sang pria telah berjanji menganggap sang wanita sebagai adik karena sahabatnya, yg dahulu hampir menikah dgn sang gadis, sebelum meninggal memintanya menjaga sang gadis.
keduanya menjaga & menahan perasaan mereka selama puluhan tahun, sementara mereka bersama membasmi kejahatan, berpetualang ke tempat berbahaya & mengadu nyawa bersama.
Keduanya menyimpan perasaan walaupun keduanya tahu perasaan masing-masing.
hingga suatu hari, ketika bertarung, sang pria terkena pisau & tak akan tertolong lagi karena lukanya terlalu parah.
sang gadis menagis menemuinya, tak mampu berkata apa-apa...
sang pria hanya memiliki beberapa waktu lagi didunia. nafasnya hanya tinggal beberapa hembusan saja.
Dan disaat sebelum menghembuskan nafasmua yg terakhir, akhirnya sang pria menyatakan cintanya pada sang gadis. 'aku mencintaimu. Hanya kamu, dari dulu."
Dan sang gadis hanya mampu meratapi kepergian sang pria yg dicintainya sejak dulu.
RENUNGAN:
Terkadang kita memiliki kesempatan untuk menyatakan perasaan pada seseorang yg kita sayangi. Namun karena perasaan takut, malu, takut ditolak, ataupun hal-hal yg bermacam lainnya, kadang kita malah menguburkan perasaan itu.
Hati manusia adalah organ tubuh satu satunya yg diberkati tuhan untuk merasakan kapan waktunya kita untuk menyimpan sesuatu... kapan saatnya kita jujur dgn perasaan kita.
jangan tunggu waktunya berlalu & kita hanya berteman dgn kenyataan kesempatan berlalu dari depan mata, seperti kedua pasangan pendekar diatas.
KISAH SINGKAT: TENTANG KISAH CINTA 2 PENDEKAR YANG TERPENDAM
Mereka tidak pernah menyatakan perasaan masing-masing.
Keduanya saling menghargai, menyukasi serta mencintai satu
sama lainnya. Hanya karena keduanya berasal dari perguruan yg saling bermusuhan, serta karena sang pria telah berjanji menganggap sang wanita sebagai adik karena sahabatnya, yg dahulu hampir menikah dgn sang gadis, sebelum meninggal memintanya menjaga sang gadis.
keduanya menjaga & menahan perasaan mereka selama puluhan tahun, sementara mereka bersama membasmi kejahatan, berpetualang ke tempat berbahaya & mengadu nyawa bersama.
Keduanya menyimpan perasaan walaupun keduanya tahu perasaan masing-masing.
hingga suatu hari, ketika bertarung, sang pria terkena pisau & tak akan tertolong lagi karena lukanya terlalu parah.
sang gadis menagis menemuinya, tak mampu berkata apa-apa...
sang pria hanya memiliki beberapa waktu lagi didunia. nafasnya hanya tinggal beberapa hembusan saja.
Dan disaat sebelum menghembuskan nafasmua yg terakhir, akhirnya sang pria menyatakan cintanya pada sang gadis. 'aku mencintaimu. Hanya kamu, dari dulu."
Dan sang gadis hanya mampu meratapi kepergian sang pria yg dicintainya sejak dulu.
RENUNGAN:
Terkadang kita memiliki kesempatan untuk menyatakan perasaan pada seseorang yg kita sayangi. Namun karena perasaan takut, malu, takut ditolak, ataupun hal-hal yg bermacam lainnya, kadang kita malah menguburkan perasaan itu.
Hati manusia adalah organ tubuh satu satunya yg diberkati tuhan untuk merasakan kapan waktunya kita untuk menyimpan sesuatu... kapan saatnya kita jujur dgn perasaan kita.
jangan tunggu waktunya berlalu & kita hanya berteman dgn kenyataan kesempatan berlalu dari depan mata, seperti kedua pasangan pendekar diatas.
Label:
kisah singkat,
Kisah tentang Cinta
02.45
Ada banyak alasan orang untuk menikah. Ada yang bilang bahwa pasangannya enak diajak bicara. Ada yang bilang pasangannya sangat perhatian. Ada yang bilang merasa aman dekat dengan pasangannya. Ada yang bilang pasangannya macho atau sexy. Ada yang bilang pasangannya pandai melucu. Ada yang bilang pasangannya pandai memasak. Ada yang bilang pasangannya pandai menyenangkan orang tua. Pendek kata kebanyakan orang bilang dia COCOK dengan pasangannya.
Ada banyak alasan pula untuk bercerai. Ada yang bilang pasangannya judes, bila diajak bicara cenderung emosional. Ada yang bilang pasangannya sangat memperhatikan pekerjaannya saja, lupa kepada orang-orang di rumah yang setia menunggu. Ada yang bilang pasangannya sangat pendiam, tidak dapat bertindak cepat dalam situasi darurat, sehingga merasa kurang terlindungi.
Ada yang bilang pasangannya kurang menggairahkan.
Ada yang bilang pasangannya gak nyambung kalau bicara. Ada yang bilang masakan pasangannya terlalu asing atau terlalu manis. Ada yang bilang pasangannya tidak dapat mengambil hati mertuanya. Pendek kata kebanyakan orang bilang bahwa dia TIDAK COCOK LAGI dengan pasangannya.
Kebanyakan orang sebetulnya menikah dalam ketidakcocokan. Bukan dalam kecocokan. Dr. Paul Gunadi menyebut kecocokan-kecocokan diatas sebagai sebuah ilusi pernikahan. Dua orang yang pada waktu pacaran merasa cocok tidak akan serta merta berubah menjadi tidak cocok setelah mereka menikah.
Ada hal-hal yang hilang setelah mereka menikah, yang sebelumnya mereka pertahankan benar-benar selama pacaran. Sebagai contoh, pada waktu pacaran dua sejoli akan saling memperhatikan, saling mendahulukan satu dengan yang lain, saling menghargai, saling mencintai. Lalu apa yang dapat menjadi pengikat yang mampu terus mempertahankan sebuah pernikahan, bila kecocokan-kecocokan itu tidak ada lagi? Jawabannya adalah KOMITMEN.
Seorang kawan saya di Surabaya membuat sebuah penelitian, perilaku selingkuh kaum adam pada waktu mereka dinas luar kota dan jauh dari anak /isterinya.
Apa yang membuat pria-pria tersebut selingkuh tidak perlu dijabarkan lagi.
Tetapi apa yang membuat pria-pria tersebut bertahan untuk tidak selingkuh?
Jawaban dari penelitian tersebut sama dengan diatas yaitu : KOMITMEN.
Hanya komitmen yang kuat mampu menahan gelombang godaan dunia modern pada waktu seorang pria berada jauh dari keluarganya.
Begitu pula sebaliknya, pada kasus wanita yang berselingkuh.
Komitmen adalah sebagian dari cinta dalam definisi seorang psikolog kenamaan bernama Sternberg. Dia menyebutnya sebagai "triangular love" atau segitiga cinta dimana ketiga sudutnya berisi : Intimacy (keintiman), Passion (gairah) dan Commitment (komitmen). Sebuah cinta yang lengkap dalam sebuah rumah tangga selayaknya memiliki ketiga hal diatas.
Intimacy atau keintiman adalah perasaan dekat, enak, nyaman, ada ikatan satu dengan yang lainnya.
Passion atau gairah adalah perasaan romantis, ketertarikan secara fisik dan seksual dan berbagai macam perasaan hangat antar pasangan.
Commitment atau komitmen adalah sebuat keputusan final bahwa seseorang akan mencintai pasangannya dan akan terus memelihara cinta tersebut "until death do us apart".
Itulah segitiga cinta karya Sternberg yang cukup masuk akal untuk dipelihara dalam kehidupan rumah tangga. Bila sebuah relasi kehilangan salah satu atau lebih dari 3 unsur diatas, maka relasi itu tidak dapat dikatakan sebagai cinta yang lengkap dalam konteks hubungan suami dan isteri, melainkan akan menjadi bentuk-bentuk cinta yang berbeda.
Sebagai contoh :
Bila sebuah relasi hanya berisi intimacy dan commitment saja, maka relasi seperti ini biasa disebut sebagai persahabatan.
Bila sebuah relasi hanya bersisi passion dan intimacy saja tanpa commitment, maka ia biasa disebut sebagai kumpul kebo.
Bila sebuah relasi hanya mengandung passion saja tanpa intimacy dan commitment, maka ia biasa disebut sebagai infatuation (tergila-gila) .
Nah semua teman Blog saya , bagaimana bentuk cinta anda... ???
SEBENARNYA ORANG MENIKAH ITU DALAM KONDISI COCOK / TIDAK COCOK?
Ada banyak alasan pula untuk bercerai. Ada yang bilang pasangannya judes, bila diajak bicara cenderung emosional. Ada yang bilang pasangannya sangat memperhatikan pekerjaannya saja, lupa kepada orang-orang di rumah yang setia menunggu. Ada yang bilang pasangannya sangat pendiam, tidak dapat bertindak cepat dalam situasi darurat, sehingga merasa kurang terlindungi.
Ada yang bilang pasangannya kurang menggairahkan.
Ada yang bilang pasangannya gak nyambung kalau bicara. Ada yang bilang masakan pasangannya terlalu asing atau terlalu manis. Ada yang bilang pasangannya tidak dapat mengambil hati mertuanya. Pendek kata kebanyakan orang bilang bahwa dia TIDAK COCOK LAGI dengan pasangannya.
Kebanyakan orang sebetulnya menikah dalam ketidakcocokan. Bukan dalam kecocokan. Dr. Paul Gunadi menyebut kecocokan-kecocokan diatas sebagai sebuah ilusi pernikahan. Dua orang yang pada waktu pacaran merasa cocok tidak akan serta merta berubah menjadi tidak cocok setelah mereka menikah.
Ada hal-hal yang hilang setelah mereka menikah, yang sebelumnya mereka pertahankan benar-benar selama pacaran. Sebagai contoh, pada waktu pacaran dua sejoli akan saling memperhatikan, saling mendahulukan satu dengan yang lain, saling menghargai, saling mencintai. Lalu apa yang dapat menjadi pengikat yang mampu terus mempertahankan sebuah pernikahan, bila kecocokan-kecocokan itu tidak ada lagi? Jawabannya adalah KOMITMEN.
Seorang kawan saya di Surabaya membuat sebuah penelitian, perilaku selingkuh kaum adam pada waktu mereka dinas luar kota dan jauh dari anak /isterinya.
Apa yang membuat pria-pria tersebut selingkuh tidak perlu dijabarkan lagi.
Tetapi apa yang membuat pria-pria tersebut bertahan untuk tidak selingkuh?
Jawaban dari penelitian tersebut sama dengan diatas yaitu : KOMITMEN.
Hanya komitmen yang kuat mampu menahan gelombang godaan dunia modern pada waktu seorang pria berada jauh dari keluarganya.
Begitu pula sebaliknya, pada kasus wanita yang berselingkuh.
Komitmen adalah sebagian dari cinta dalam definisi seorang psikolog kenamaan bernama Sternberg. Dia menyebutnya sebagai "triangular love" atau segitiga cinta dimana ketiga sudutnya berisi : Intimacy (keintiman), Passion (gairah) dan Commitment (komitmen). Sebuah cinta yang lengkap dalam sebuah rumah tangga selayaknya memiliki ketiga hal diatas.
Intimacy atau keintiman adalah perasaan dekat, enak, nyaman, ada ikatan satu dengan yang lainnya.
Passion atau gairah adalah perasaan romantis, ketertarikan secara fisik dan seksual dan berbagai macam perasaan hangat antar pasangan.
Commitment atau komitmen adalah sebuat keputusan final bahwa seseorang akan mencintai pasangannya dan akan terus memelihara cinta tersebut "until death do us apart".
Itulah segitiga cinta karya Sternberg yang cukup masuk akal untuk dipelihara dalam kehidupan rumah tangga. Bila sebuah relasi kehilangan salah satu atau lebih dari 3 unsur diatas, maka relasi itu tidak dapat dikatakan sebagai cinta yang lengkap dalam konteks hubungan suami dan isteri, melainkan akan menjadi bentuk-bentuk cinta yang berbeda.
Sebagai contoh :
Bila sebuah relasi hanya berisi intimacy dan commitment saja, maka relasi seperti ini biasa disebut sebagai persahabatan.
Bila sebuah relasi hanya bersisi passion dan intimacy saja tanpa commitment, maka ia biasa disebut sebagai kumpul kebo.
Bila sebuah relasi hanya mengandung passion saja tanpa intimacy dan commitment, maka ia biasa disebut sebagai infatuation (tergila-gila) .
Nah semua teman Blog saya , bagaimana bentuk cinta anda... ???
Label:
Kisah Nyata
02.22
Mungkin kisah yang terjadi di kota Amman, Jordania, tergolong langka, unik sekaligus mengundang geli. Seorang pria Jordania yang bernama Bakr Melhem merasa kesepian karena hidup terpisah dengan istrinya yang berada di luar kota. Pria ini iseng-iseng “berselingkuh” dengan wanita lain dalam dunia maya melalui chatroom (ruang ngobrol) di internet. Setelah tiga bulan saling chatting, mereka benar-benar merasa cocok dan saling jatuh cinta. Bahkan sepasang kekasih di dunia maya ini berniat menikah. Mereka lantas membuat janji untuk bertemu di sebuah tempat. Namun saat mereka berdua bertemu, mereka terkejut dan terkesima. Bukannya apa-apa, tapi ternyata “wanita selingkuhan” di internet ini adalah istrinya sendiri. Kontan saja mereka berdua saling menuduh bahwa ia pasangan yang tidak setia. Rencana perkawinanpun batal dan sebaliknya mereka berdua sepakat untuk cerai karena satu sama lain tidak setia!
RENUNGAN:
Kesetiaan memang menjadi barang langka bagi peradaban dunia modern ini. Begitu mudahnya seorang suami berselingkuh dengan wanita lain, sementara itu si istri juga tidak mau kalah dan segera mencari pria idaman lain (PIL). Ujung-ujungnya pun sudah bisa ditebak, mereka memutuskan untuk cerai. Yang menyedihkan, hal yang seperti ini tidak hanya terjadi di kalangan orang yang tidak kenal Tuhan, sebaliknya banyak orang beragama juga bercerai karena tidak ada lagi kesetiaan.
Semua ketidaksetiaan ini biasanya dipicu oleh pendapat umum yang berkata bahwa rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau dibandingkan dengan rumput di halaman kita sendiri. Terjebak dengan pandangan yang seperti ini membuat satu sama lain mengorbankan kesetiaan demi mendapatkan sesuatu yang lebih “hijau”, padahal kenyataannya tidak seperti itu.
Perbedaan pendapat memang kerap kali terjadi dan kekurangan-kekurangan pasangan kita memang akan semakin terlihat, tetapi itu bukan berarti melegalkan ketidaksetiaan kita. Justru di saat kita melihat ada kekurangan dan kelemahan di sana sini, tugas kitalah untuk menutup dan menjadi pelengkap baginya. Andaikata setiap orang punya pandangan seperti ini, tentu ketidaksetiaan dan perselingkuhan bisa ditekan sampai titik nol!
Tidak ada yang melegalkan ketidaksetiaan, termasuk kekurangan dan kelemahan pasangan kita
KISAH KESETIAAN SEORANG PRIA
RENUNGAN:
Kesetiaan memang menjadi barang langka bagi peradaban dunia modern ini. Begitu mudahnya seorang suami berselingkuh dengan wanita lain, sementara itu si istri juga tidak mau kalah dan segera mencari pria idaman lain (PIL). Ujung-ujungnya pun sudah bisa ditebak, mereka memutuskan untuk cerai. Yang menyedihkan, hal yang seperti ini tidak hanya terjadi di kalangan orang yang tidak kenal Tuhan, sebaliknya banyak orang beragama juga bercerai karena tidak ada lagi kesetiaan.
Semua ketidaksetiaan ini biasanya dipicu oleh pendapat umum yang berkata bahwa rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau dibandingkan dengan rumput di halaman kita sendiri. Terjebak dengan pandangan yang seperti ini membuat satu sama lain mengorbankan kesetiaan demi mendapatkan sesuatu yang lebih “hijau”, padahal kenyataannya tidak seperti itu.
Perbedaan pendapat memang kerap kali terjadi dan kekurangan-kekurangan pasangan kita memang akan semakin terlihat, tetapi itu bukan berarti melegalkan ketidaksetiaan kita. Justru di saat kita melihat ada kekurangan dan kelemahan di sana sini, tugas kitalah untuk menutup dan menjadi pelengkap baginya. Andaikata setiap orang punya pandangan seperti ini, tentu ketidaksetiaan dan perselingkuhan bisa ditekan sampai titik nol!
Tidak ada yang melegalkan ketidaksetiaan, termasuk kekurangan dan kelemahan pasangan kita
Label:
kisah singkat
02.08
Alkisah, seorang raja membangun sebuah jalan raya yang megah untuk rakyatnya. Setelah jalan itu selesai, sang raja memutuskan untuk mengadakan kontes. Dia mengundang seluruh rakyatnya untuk ambil bagian. Tantangan bagi mereka adalah siapakah yang bisa melalui jalan raya itu dengan cara yang paling baik. Pada hari kontes, orang-orang datang dengan kereta yang indah, dan ada sebagian yang datang mengenakan baju olah raga.
Sepanjang hari orang-orang melintasi di jalan raya itu. Setiap orang yang tiba di penghujung jalan mengeluh pada sang raja bahwa ada tumpukan tinggi batu dan puing ditinggalkan di suatu tempat di jalan, dan tumpukan itu menghalangi dan menghambat perjalanan mereka.
Di akhir hari, seorang pria melalui garis finish dengan kelelahan menghampiri sang raja. Pria itu letih dan kotor, tetapi dia berbicara kepada raja dengan penuh hormat dan menyerahkan sekantung emas.
Dia menjelaskan, "Di jalan tadi aku berhenti untuk menyingkirkan tumpukan batu dan puing yang merintangi jalan. Aku menemukan kantung ini di bawah salah satu batu besar tadi, dan aku ingin baginda mengembalikan kepada pemilik yang sah".
Sang raja menjawab, "Kaulah pemilik yang sah itu".
Pria itu menjawab, "Oh, bukan, ini bukan milikku. Aku tidak pernah memiliki uang sebanyak ini".
"Oh, sebaliknya," kata raja, "kau berhak atas emas ini, karena kau memenangkan kontesku. Orang yang melintasi jalan dengan cara yang paling baik adalah orang yang membuat jalan itu lebih lancar bagi orang-orang yang lewat berikutnya".
Renungan :
Kisah diatas membuat kita berpikir. Sudahkah kita membuat jalan lebih lancar bagi orang lain ? Sudahkah kita membantu menyingkirkan puing-puing yang menghalangi jalan orang lain ? Atau apakah kita berpura-pura tidak melihat puing itu ? Atau, yang lebih buruk, apakah kita hanya mengeluh tentang semua "puing" yang kita temukan di jalan dan tidak berbuat apa-apa untuk mengatasi ?
Apakah kita melewatkan kantung emas itu karena kita tidak menyingkirkan "puing" untuk orang lain ?
Pernahkah kita ingin mengetahui berapa banyak kantung emas yang kita lewatkan karena tidak cukup peduli menyisihkan waktu untuk memindahkan atau menyingkirkan puing-puing di sepanjang jalan demi kenyamanan orang lain ?
KISAH SANG RAJA DAN PRIA SEKANTUNG EMAS
Alkisah, seorang raja membangun sebuah jalan raya yang megah untuk rakyatnya. Setelah jalan itu selesai, sang raja memutuskan untuk mengadakan kontes. Dia mengundang seluruh rakyatnya untuk ambil bagian. Tantangan bagi mereka adalah siapakah yang bisa melalui jalan raya itu dengan cara yang paling baik. Pada hari kontes, orang-orang datang dengan kereta yang indah, dan ada sebagian yang datang mengenakan baju olah raga.
Sepanjang hari orang-orang melintasi di jalan raya itu. Setiap orang yang tiba di penghujung jalan mengeluh pada sang raja bahwa ada tumpukan tinggi batu dan puing ditinggalkan di suatu tempat di jalan, dan tumpukan itu menghalangi dan menghambat perjalanan mereka.
Di akhir hari, seorang pria melalui garis finish dengan kelelahan menghampiri sang raja. Pria itu letih dan kotor, tetapi dia berbicara kepada raja dengan penuh hormat dan menyerahkan sekantung emas.
Dia menjelaskan, "Di jalan tadi aku berhenti untuk menyingkirkan tumpukan batu dan puing yang merintangi jalan. Aku menemukan kantung ini di bawah salah satu batu besar tadi, dan aku ingin baginda mengembalikan kepada pemilik yang sah".
Sang raja menjawab, "Kaulah pemilik yang sah itu".
Pria itu menjawab, "Oh, bukan, ini bukan milikku. Aku tidak pernah memiliki uang sebanyak ini".
"Oh, sebaliknya," kata raja, "kau berhak atas emas ini, karena kau memenangkan kontesku. Orang yang melintasi jalan dengan cara yang paling baik adalah orang yang membuat jalan itu lebih lancar bagi orang-orang yang lewat berikutnya".
Renungan :
Kisah diatas membuat kita berpikir. Sudahkah kita membuat jalan lebih lancar bagi orang lain ? Sudahkah kita membantu menyingkirkan puing-puing yang menghalangi jalan orang lain ? Atau apakah kita berpura-pura tidak melihat puing itu ? Atau, yang lebih buruk, apakah kita hanya mengeluh tentang semua "puing" yang kita temukan di jalan dan tidak berbuat apa-apa untuk mengatasi ?
Apakah kita melewatkan kantung emas itu karena kita tidak menyingkirkan "puing" untuk orang lain ?
Pernahkah kita ingin mengetahui berapa banyak kantung emas yang kita lewatkan karena tidak cukup peduli menyisihkan waktu untuk memindahkan atau menyingkirkan puing-puing di sepanjang jalan demi kenyamanan orang lain ?
Label:
kisah Bijak
01.59
Alkisah, ada seorang ibu yang memiliki anak perempuan yang pemarah. Sang putri suka sekali mengeluh tentang hampir semua hal di sekitarnya. Maka, pada suatu hari ibu itu memutuskan untuk mengusutkan seprei tempat tidur putrinya lalu membiarkan begitu saja. Ketika gadis itu pulang dari sekolah, dia kesal sekali melihat tempat tidurnya berantakan. Dia pun menemui ibunya dan bertanya siapa yang membuat tempat tidurnya seperti itu. Ibu, kata ibunya, Sekarang, rapikan sepreimu. Dia menurut.
Hari berikutnya si ibu melakukan hal yang sama dan ketika gadis itu pulang dari sekolah dan melihat tempat tidurnya, dia tahu itu perbuatan ibunya lagi. Keesokan harinya hal yang sama terjadi. Nah, si gadis jadi sangat penasaran.
Dia pergi menemui ibunya dan bertanya mengapa ibunya mengacak-acak tempat tidurnya. Putriku, mengapa kau membenci tempat tidur yang kusut itu ?, tanya si ibu. Berantakan, Bu dan kamarku jadi kelihatan tidak rapi dan kacau, jawab si anak.
Nah, kata si ibu, persis seperti seprei kusut itulah parasmu setiap kali kau merengut dan mengeluh. Wajah cantikmu berubah jadi seperti tempat tidurmu yang berantakan. Hilang semua keelokannya !, demikian nasehat bijak si ibu. Tetapi kalau kau memutuskan untuk berhenti merengut dan mengeluh dan mulai tersenyum lagi, wajahmu akan kembali secantik tempat tidurmu yang apik dan sepreimu yang rapi !
Renungan :
Tanyalah pada diri kalian sendiri. Apakah aku membawa-bawa seprei kusut di wajahku ? Apakah orang suka melihat seprei yang kusut atau yang rapi di wajahku ? Sudahkah wajahku kehilangan kecantikannya hanya karena aku memutuskan untuk mengacak-acak sepreiku dan berhenti tersenyum ? Sejelek apa kelihatannya semua seprei kusutku ?
KISAH SEORANG GADIS DENGAN SEPREI KUSUTNYA
Hari berikutnya si ibu melakukan hal yang sama dan ketika gadis itu pulang dari sekolah dan melihat tempat tidurnya, dia tahu itu perbuatan ibunya lagi. Keesokan harinya hal yang sama terjadi. Nah, si gadis jadi sangat penasaran.
Dia pergi menemui ibunya dan bertanya mengapa ibunya mengacak-acak tempat tidurnya. Putriku, mengapa kau membenci tempat tidur yang kusut itu ?, tanya si ibu. Berantakan, Bu dan kamarku jadi kelihatan tidak rapi dan kacau, jawab si anak.
Nah, kata si ibu, persis seperti seprei kusut itulah parasmu setiap kali kau merengut dan mengeluh. Wajah cantikmu berubah jadi seperti tempat tidurmu yang berantakan. Hilang semua keelokannya !, demikian nasehat bijak si ibu. Tetapi kalau kau memutuskan untuk berhenti merengut dan mengeluh dan mulai tersenyum lagi, wajahmu akan kembali secantik tempat tidurmu yang apik dan sepreimu yang rapi !
Renungan :
Tanyalah pada diri kalian sendiri. Apakah aku membawa-bawa seprei kusut di wajahku ? Apakah orang suka melihat seprei yang kusut atau yang rapi di wajahku ? Sudahkah wajahku kehilangan kecantikannya hanya karena aku memutuskan untuk mengacak-acak sepreiku dan berhenti tersenyum ? Sejelek apa kelihatannya semua seprei kusutku ?
Label:
kisah Bijak
01.03
Ada sebuah ungkapan Tiongkok, " Rata-rata orang menciptakan masalah bagi diri mereka sendiri,” yang menggambarkan bagaimana orang-orang biasa tidak mempunyai hal yang lebih penting dari pada menciptakan masalah bagi diri mereka sendiri.
Di New Tang Book, Lu Xiangxiang’s Biography. "Dunia itu penuh kedamaian, tetapi, rata-rata orang menyebabkan kesulitan bagi dunianya sendiri."
Sejak pemerintahan kaisar Ruizong di masa Dinasti Tang (18 Juni 618 – 4 Juni 907), ada seorang pejabat di lingkungan istana bernama Lu Xiangxian ( 陸象先) (665–736).
Dia adalah orang baik, toleran, berpengetahuan luas, dan mampu serta berani menasihati kaisar secara jujur. Kaisar hormat kepadanya. Tetapi, suatu saat dia membuat marah kaisar dan karenanya ia dimutasi menjadi gubernur kota Yizhou.
Setelah Lu Xiangxian menempati jabatan barunya, dia sangat murah hati dan baik pada orang setempat. Bahkan ketika dihadapkan padanya para penjahat, dia jarang sekali menghukum mereka dengan penyiksaan. Malahan dia mencoba membujuk mereka untuk melakukan kebaikan dengan mengajarkan prinsip-prinsip moral. Asisten Lu bercerita kepada Lu.
“Orang-orang setempat sulit diatur, dan Anda harus menghukum mereka dengan hukuman yang lebih berat untuk mengukuhkan dominasi Anda. Atau sebaliknya, tidak ada orang yang menghormati Anda,”kata Asistennya itu.
Lu Xiangxian menggelengkan kepalanya dan berkata kepadanya “Orang-orang setempat seharusnya diperintah dengan mengajarkan mereka prinsip-prinsip moral. Dengan cara ini, masyarakat akan stabil dan orang-orang akan menikmati kehidupan yang baik dan makmur. Selanjutnya, orang-orang akan mengikuti Anda. Mengapa kita perlu menggunakan hukuman untuk memperoleh penghormatan dari mereka?” jawab Lu.
Setelah itu, Lu Xianxian memerintah kota Yizhou dengan gayanya sendiri. Suatu saat seorang pejabat berpangkat rendah melanggar hukum. Lu menegur dia dan menasehatinya untuk tidak melakukannya lagi, tetapi salah seorang bawahannya berpikir bahwa hukuman bagi pejabat rendah itu sudah sangat jelas yaitu harus dipukul dengan tongkat. Lu Xianxian dengan serius berkata kepada bawahannya.
"Semua manusia mempunyai perasaan dan emosi. Saya telah menegurnya mengapa dia melanggar hukum. Karena ia adalah anak buahmu, ketika ia berbuat kejahatan, apakah Anda mau bertanggung jawab? Jika saya perlu menghukumnya, tidakkah seharusnya saya memulai dari Anda,” ujar Lu. Setelah ia mendengar kata-kata Lu, bawahannya ini merasa malu dan pergi.
Lu Xiangxian memerintah kota Yizhou dengan sangat baik. Orang-orang setempat menjadi baik dan hidup dengan tentram, sementara pemerintah setempat sangat respek dengan Lu. Lu sering bercerita kepada bawahannya, bahwa dunia ini sebenarnya penuh kedamaian dan tidak banyak hal penting yang terjadi.
Tetapi beberapa orang awam kurang pengetahuan dan menciptakan masalah bagi diri mereka sendiri. Walhasil, sebuah isu yang bisa diselesaikan dengan mudah berubah menjadi masalah besar. "Saya pikir, sekali kita memecahkan masalah ini secara fundamental, akan hanya ada sedikit masalah di kemudian hari,” katanya.
RENUNGAN:
Orang-orang sering telah melupakan kisah yang diceritakan kepada kita. Carilah sebab musababnya dari kaca mata moral. Sebaliknya, untuk mencegah hal buruk terjadi, segala macam hukum dan aturan dibuat. Strategi ini secara nyata bertolak belakang dengan apa yang direkomendasikan oleh Lu Xiangxian.
KISAH PEJABAT LU XIANGXIAN : ORANG YANG SERING MENCIPTAKAN MASALAH BAGI DIRINYA SENDIRI.
Written By Regina Kim on Selasa, 23 Juli 2013 | 01.03
Di New Tang Book, Lu Xiangxiang’s Biography. "Dunia itu penuh kedamaian, tetapi, rata-rata orang menyebabkan kesulitan bagi dunianya sendiri."
Sejak pemerintahan kaisar Ruizong di masa Dinasti Tang (18 Juni 618 – 4 Juni 907), ada seorang pejabat di lingkungan istana bernama Lu Xiangxian ( 陸象先) (665–736).
Dia adalah orang baik, toleran, berpengetahuan luas, dan mampu serta berani menasihati kaisar secara jujur. Kaisar hormat kepadanya. Tetapi, suatu saat dia membuat marah kaisar dan karenanya ia dimutasi menjadi gubernur kota Yizhou.
Setelah Lu Xiangxian menempati jabatan barunya, dia sangat murah hati dan baik pada orang setempat. Bahkan ketika dihadapkan padanya para penjahat, dia jarang sekali menghukum mereka dengan penyiksaan. Malahan dia mencoba membujuk mereka untuk melakukan kebaikan dengan mengajarkan prinsip-prinsip moral. Asisten Lu bercerita kepada Lu.
“Orang-orang setempat sulit diatur, dan Anda harus menghukum mereka dengan hukuman yang lebih berat untuk mengukuhkan dominasi Anda. Atau sebaliknya, tidak ada orang yang menghormati Anda,”kata Asistennya itu.
Lu Xiangxian menggelengkan kepalanya dan berkata kepadanya “Orang-orang setempat seharusnya diperintah dengan mengajarkan mereka prinsip-prinsip moral. Dengan cara ini, masyarakat akan stabil dan orang-orang akan menikmati kehidupan yang baik dan makmur. Selanjutnya, orang-orang akan mengikuti Anda. Mengapa kita perlu menggunakan hukuman untuk memperoleh penghormatan dari mereka?” jawab Lu.
Setelah itu, Lu Xianxian memerintah kota Yizhou dengan gayanya sendiri. Suatu saat seorang pejabat berpangkat rendah melanggar hukum. Lu menegur dia dan menasehatinya untuk tidak melakukannya lagi, tetapi salah seorang bawahannya berpikir bahwa hukuman bagi pejabat rendah itu sudah sangat jelas yaitu harus dipukul dengan tongkat. Lu Xianxian dengan serius berkata kepada bawahannya.
"Semua manusia mempunyai perasaan dan emosi. Saya telah menegurnya mengapa dia melanggar hukum. Karena ia adalah anak buahmu, ketika ia berbuat kejahatan, apakah Anda mau bertanggung jawab? Jika saya perlu menghukumnya, tidakkah seharusnya saya memulai dari Anda,” ujar Lu. Setelah ia mendengar kata-kata Lu, bawahannya ini merasa malu dan pergi.
Lu Xiangxian memerintah kota Yizhou dengan sangat baik. Orang-orang setempat menjadi baik dan hidup dengan tentram, sementara pemerintah setempat sangat respek dengan Lu. Lu sering bercerita kepada bawahannya, bahwa dunia ini sebenarnya penuh kedamaian dan tidak banyak hal penting yang terjadi.
Tetapi beberapa orang awam kurang pengetahuan dan menciptakan masalah bagi diri mereka sendiri. Walhasil, sebuah isu yang bisa diselesaikan dengan mudah berubah menjadi masalah besar. "Saya pikir, sekali kita memecahkan masalah ini secara fundamental, akan hanya ada sedikit masalah di kemudian hari,” katanya.
RENUNGAN:
Orang-orang sering telah melupakan kisah yang diceritakan kepada kita. Carilah sebab musababnya dari kaca mata moral. Sebaliknya, untuk mencegah hal buruk terjadi, segala macam hukum dan aturan dibuat. Strategi ini secara nyata bertolak belakang dengan apa yang direkomendasikan oleh Lu Xiangxian.
Label:
Kisah Tiongkok
00.47
Ada satu kisah nyata yang menarik yang terjadi di Tiongkok yang dimuat dalam buku The Love of Life…
Fan adalah nama seorang suami yang tahu persis bahwa istrinya menderita penyakit TBC yang tidak mudah untuk disembuhkan, tetapi dia tetap selalu menjaganya dengan lembut dan sepenuh hati.
“Apakah kamu merasa lebih baik hari ini?” tanya Fan berusaha menghibur isterinya.
“Terimakasih….atas…perhatianmu,” istrinya berkata sambil terengah-engah kesakitan. Fan meminta dokter terbaik di Chingkou, Chen Shihying untuk mengobati istrinya. Dokter Chen memeriksa istrinya dengan hati-hati dan menyuruh Fan untuk menunggu.
“Ada satu cara untuk mengobatinya, sebab dia cukup parah,” kata dokter tersebut. “Ambil seratus kepala burung pipit, dan buat mereka menjadi obat sesuai resep ini. Kemudian hari ketiga dan ketujuh makan otak burung pipit tersebut. Ini adalah rahasia turun-temurun dari nenek moyangku, dan tidak pernah gagal. Tetapi ingat, kamu harus mempunyai seratus burung pipit. Tidak boleh kekurangan satu pun.”
Fan ingin sekali menolong istrinya, sehingga ia langsung pergi membeli seratus burung pipit. Burung-burung itu berdesakan dalam satu sangkar yang besar. Mereka menciap-ciap dan berlompatan sangat memilukan, sebab tempatnya terlalu sempit bagi mereka untuk menikmati diri mereka sendiri. Bahkan mungkin mereka tahu kalau mereka akan dibunuh.
“Apa yang kau lakukan pada burung-burung tersebut?” tanya Nyonya Fan.
“Ini adalah resep special dokter Chen! Kita akan membuat mereka menjadi obat dan kamu akan segera sembuh,” suaminya dengan gembira menjawab.
“Tidak, jangan lakukan itu!” Nyonya Fan duduk di atas ranjangnya.
“Kamu tidak boleh mengambil seratus nyawa untuk menyelamatkan satu nyawa saya! Saya lebih baik mati daripada membiarkan kamu membunuh semua burung pipit itu untukku!”
Fan menjadi bingung dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
“Jika kamu benar-benar mencintai saya,” dia melanjutkan, “Lakukan sesuai permintaan saya. Buka sangkarnya dan lepaskan semua burung pipit itu pergi. Lalu jika saya mati, maka saya akan meninggal dengan tentram.”
Apa yang dapat Fan lakukan?
Fan membawa sangkar itu ke hutan, kemudian ia membebaskan semua seratus burung pipit itu. Mereka terbang ke dalam semak-semak dan pohon-pohon dan bernyanyi serta berciap-ciap. Mereka terlihat amat senang karena bebas.
Dalam beberapa hari, Nyonya Fan dapat bangun dari ranjang lagi, walaupun dia tidak minum obat apa-apa. Teman-teman dan saudara-saudaranya berdatangan untuk memberinya selamat karena kesembuhannya yang cepat dan relatif singkat dari penyakit mengerikan itu. Semuanya sangat bahagia !
Tahun berikutnya, keluarga Fan memperoleh bayi laki-laki yang amat sehat dan lucu, tetapi yang agak aneh dan menambah kelucuannya adalah di setiap lengannya terdapat sebuah tanda lahir kecil berbentuk seperti burung pipit!
Renungan :
Pelepasan makhluk hidup (Fang Shen) adalah merupakan tindakan nyata yang tumbuh dari benih Cinta kasih kita kepada sesama makhluk hidup. Dengan menyelamatkan dan melepaskan makhluk tersebut ke alam bebas, yang didasari oleh pengharapan agar semua makhluk hidup berbahagia dan bebas dari penderitaan, sesungguhnya kita telah melakukan perbuatan yang sangat mulia.
KISAH MELEPAS SEMUA BURUNG PIPIT PERGI
Fan adalah nama seorang suami yang tahu persis bahwa istrinya menderita penyakit TBC yang tidak mudah untuk disembuhkan, tetapi dia tetap selalu menjaganya dengan lembut dan sepenuh hati.
“Apakah kamu merasa lebih baik hari ini?” tanya Fan berusaha menghibur isterinya.
“Terimakasih….atas…perhatianmu,” istrinya berkata sambil terengah-engah kesakitan. Fan meminta dokter terbaik di Chingkou, Chen Shihying untuk mengobati istrinya. Dokter Chen memeriksa istrinya dengan hati-hati dan menyuruh Fan untuk menunggu.
“Ada satu cara untuk mengobatinya, sebab dia cukup parah,” kata dokter tersebut. “Ambil seratus kepala burung pipit, dan buat mereka menjadi obat sesuai resep ini. Kemudian hari ketiga dan ketujuh makan otak burung pipit tersebut. Ini adalah rahasia turun-temurun dari nenek moyangku, dan tidak pernah gagal. Tetapi ingat, kamu harus mempunyai seratus burung pipit. Tidak boleh kekurangan satu pun.”
Fan ingin sekali menolong istrinya, sehingga ia langsung pergi membeli seratus burung pipit. Burung-burung itu berdesakan dalam satu sangkar yang besar. Mereka menciap-ciap dan berlompatan sangat memilukan, sebab tempatnya terlalu sempit bagi mereka untuk menikmati diri mereka sendiri. Bahkan mungkin mereka tahu kalau mereka akan dibunuh.
“Apa yang kau lakukan pada burung-burung tersebut?” tanya Nyonya Fan.
“Ini adalah resep special dokter Chen! Kita akan membuat mereka menjadi obat dan kamu akan segera sembuh,” suaminya dengan gembira menjawab.
“Tidak, jangan lakukan itu!” Nyonya Fan duduk di atas ranjangnya.
“Kamu tidak boleh mengambil seratus nyawa untuk menyelamatkan satu nyawa saya! Saya lebih baik mati daripada membiarkan kamu membunuh semua burung pipit itu untukku!”
Fan menjadi bingung dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
“Jika kamu benar-benar mencintai saya,” dia melanjutkan, “Lakukan sesuai permintaan saya. Buka sangkarnya dan lepaskan semua burung pipit itu pergi. Lalu jika saya mati, maka saya akan meninggal dengan tentram.”
Apa yang dapat Fan lakukan?
Fan membawa sangkar itu ke hutan, kemudian ia membebaskan semua seratus burung pipit itu. Mereka terbang ke dalam semak-semak dan pohon-pohon dan bernyanyi serta berciap-ciap. Mereka terlihat amat senang karena bebas.
Dalam beberapa hari, Nyonya Fan dapat bangun dari ranjang lagi, walaupun dia tidak minum obat apa-apa. Teman-teman dan saudara-saudaranya berdatangan untuk memberinya selamat karena kesembuhannya yang cepat dan relatif singkat dari penyakit mengerikan itu. Semuanya sangat bahagia !
Tahun berikutnya, keluarga Fan memperoleh bayi laki-laki yang amat sehat dan lucu, tetapi yang agak aneh dan menambah kelucuannya adalah di setiap lengannya terdapat sebuah tanda lahir kecil berbentuk seperti burung pipit!
Renungan :
Pelepasan makhluk hidup (Fang Shen) adalah merupakan tindakan nyata yang tumbuh dari benih Cinta kasih kita kepada sesama makhluk hidup. Dengan menyelamatkan dan melepaskan makhluk tersebut ke alam bebas, yang didasari oleh pengharapan agar semua makhluk hidup berbahagia dan bebas dari penderitaan, sesungguhnya kita telah melakukan perbuatan yang sangat mulia.
Label:
Kisah Nyata
00.32
Jika kekuatan Anda kecil, jangan membawa beban berat. Jika kata-kata Anda yang tidak berharga, jangan memberikan nasihat.
Di belakang setiap orang yang cakap, selalu ada orang hebat lainnya.
Pria menjadi tua, mutiara menjadi kuning, tidak ada obat untuk itu.
Permata tidak dapat dipoles tanpa gesekan, atau orang sempurna tanpa percobaan.
Jika Anda sabar dalam satu saat marah, engkau akan luput seratus hari kesedihan.
Dari semua tiga puluh enam alternatif, melarikan diri adalah yang terbaik.
Anda tidak dapat mencegah burung kesedihan terbang di atas kepala Anda, tetapi Anda dapat mencegah mereka dari membangun sarang di rambut Anda.
Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan.
Seorang bijak membuat keputusan sendiri, orang bodoh mengikuti opini publik.
Siapa yang tidak puas dengan dirinya sendiri akan tumbuh; yang tidak yakin kebenaran sendiri akan belajar banyak hal.
Dalam sarang yang rusak ada beberapa telur utuh.
Sebuah berlian dengan cacat adalah lebih baik daripada batu umum yang sempurna.
Untuk menarik nasib baik, menghabiskan satu sen baru pada teman lama, berbagi kesenangan lama dengan teman baru dan mengangkat hati seorang sahabat sejati dengan menulis namanya di sayap naga.
Jika Anda harus memainkan, memutuskan tiga hal di awal: aturan permainan, pertaruhan, dan waktu berhenti.
Kebiasaan adalah jaring laba-laba pada awalnya; kabel pada akhirnya.
Jika saya menyimpan dahan hijau di hati saya, maka burung bernyanyi akan datang.
Surga memiliki sebuah jalan tapi tidak ada yang jalan kesana, neraka tidak memiliki gerbang tapi manusia menggali untuk mencapai kesana
Carilah sesuatu sampai Anda menemukannya dan Anda tidak akan kehilangan tenaga kerja Anda.
Sebuah percakapan tunggal dengan orang bijak bernilai studi satu bulan buku.
Orang yang mengejar balas dendam harus menggali dua kuburan.
Jika kita tidak mengubah arah kita, kita cenderung berakhir di mana kita tuju.
Saya mendengar dan saya lupa. Saya melihat dan saya ingat. Saya lakukan dan saya mengerti.
Jangan cemas harapan yang belum tiba, jangan sia-sia menyesali apa yang sudah lalu.
Jika Anda berencana untuk satu tahun, tanamlah padi. Jika Anda berencana selama sepuluh tahun, tanamlah pohon. Jika Anda berencana selama 100 tahun, didiklah manusia.
Satu sukacita menebarkan seratus kesedihan.
Dia yang bertanya adalah bodoh selama lima menit, tetapi ia yang tidak meminta tetap bodoh selamanya.
Beri seseorang ikan, dan dia akan makan untuk sehari. Ajari dia bagaimana untuk memancing ikan dan dia akan makan selamanya.
Belajar adalah harta yang akan mengikuti pemiliknya mana-mana.
Tinta pucat lebih baik daripada memori terbaik.
KUMPULAN KATA BIJAK CINA KUNO
Di belakang setiap orang yang cakap, selalu ada orang hebat lainnya.
Pria menjadi tua, mutiara menjadi kuning, tidak ada obat untuk itu.
Permata tidak dapat dipoles tanpa gesekan, atau orang sempurna tanpa percobaan.
Jika Anda sabar dalam satu saat marah, engkau akan luput seratus hari kesedihan.
Dari semua tiga puluh enam alternatif, melarikan diri adalah yang terbaik.
Anda tidak dapat mencegah burung kesedihan terbang di atas kepala Anda, tetapi Anda dapat mencegah mereka dari membangun sarang di rambut Anda.
Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan.
Seorang bijak membuat keputusan sendiri, orang bodoh mengikuti opini publik.
Siapa yang tidak puas dengan dirinya sendiri akan tumbuh; yang tidak yakin kebenaran sendiri akan belajar banyak hal.
Dalam sarang yang rusak ada beberapa telur utuh.
Sebuah berlian dengan cacat adalah lebih baik daripada batu umum yang sempurna.
Untuk menarik nasib baik, menghabiskan satu sen baru pada teman lama, berbagi kesenangan lama dengan teman baru dan mengangkat hati seorang sahabat sejati dengan menulis namanya di sayap naga.
Jika Anda harus memainkan, memutuskan tiga hal di awal: aturan permainan, pertaruhan, dan waktu berhenti.
Kebiasaan adalah jaring laba-laba pada awalnya; kabel pada akhirnya.
Jika saya menyimpan dahan hijau di hati saya, maka burung bernyanyi akan datang.
Surga memiliki sebuah jalan tapi tidak ada yang jalan kesana, neraka tidak memiliki gerbang tapi manusia menggali untuk mencapai kesana
Carilah sesuatu sampai Anda menemukannya dan Anda tidak akan kehilangan tenaga kerja Anda.
Sebuah percakapan tunggal dengan orang bijak bernilai studi satu bulan buku.
Orang yang mengejar balas dendam harus menggali dua kuburan.
Jika kita tidak mengubah arah kita, kita cenderung berakhir di mana kita tuju.
Saya mendengar dan saya lupa. Saya melihat dan saya ingat. Saya lakukan dan saya mengerti.
Jangan cemas harapan yang belum tiba, jangan sia-sia menyesali apa yang sudah lalu.
Jika Anda berencana untuk satu tahun, tanamlah padi. Jika Anda berencana selama sepuluh tahun, tanamlah pohon. Jika Anda berencana selama 100 tahun, didiklah manusia.
Satu sukacita menebarkan seratus kesedihan.
Dia yang bertanya adalah bodoh selama lima menit, tetapi ia yang tidak meminta tetap bodoh selamanya.
Beri seseorang ikan, dan dia akan makan untuk sehari. Ajari dia bagaimana untuk memancing ikan dan dia akan makan selamanya.
Belajar adalah harta yang akan mengikuti pemiliknya mana-mana.
Tinta pucat lebih baik daripada memori terbaik.
Label:
motivasi diri
23.51
Kerohanian yang hidup adalah upaya mencari, menemukan, dan hidup akrab dengan Allah.(Andu)
Ada kalanya Tuhan menenangkan badai, adakalanya Dia membiarkan badai mengamuk dan Dia pun menenangkan Anda.
(Anonim)
Allah dapat memberikan limpahan berkat ditengah ancaman badai kemalangan.
(Anonim)
Anda akan kesepian jika membangun tembok, bukan jembatan.
(Anonim)
Anda dapat meraih jauh lebih banyak saat satu jam bersama Tuhan daripada seumur hidup tanpa Dia.
(Anonim)
Anda tidak akan mencapai garis finish bila tidak meninggalkan garis start.
(Anonim)
Belajar untuk mengalah adalah langkah pertama untuk menjadi pemenang.
(Anonim)
Doa adalah alat tak terlihat yang berguna bagi dunia yang terlihat.
(Anonim)
Harapkanlah hal-hal yang besar dari Tuhan. Usahakanlah hal-hal yang besar bagi Tuhan.
(Anonim)
Jangan minta kepada Tuhan apa yang menurut Anda baik, tetapi mintalah kepada-Nya apa yang menurut Dia baik bagi Anda.
(Anonim)
Jika Anda ingin orang lain tahu apa yang diperbuat Yesus baginya, beritahulah mereka apa yang telah diperbuat-Nya bagi Anda.
(Anonim)
Kedamaian bukanlah ketidakhadiran masalah. Kedamaian adalah kehadiran Allah.
(Anonim)
Kesempatan terbaik adalah melakukan hal yang baik untuk orang lain.
(Anonim)
Kesuksesan tidak pernah final, kegagalan tidak pernah fatal, keberanian yang utama.
(Anonim)
Kiranya terang Anda bersinar, baik sebagai lilin disudut ruangan maupun sebagai mercusuar dipuncak bukit.
(Anonim)
Kita terlalu sering mengasihi benda dan memanfaatkan orang, seharusnya kita memanfaatkan benda dan mengasih orang.
(Anonim)
Obat untuk kaki yang beku, adalah hati yang membara bagi Tuhan.
(Anonim)
Pencobaan membuat sebagian orang jatuh, tetapi sebagian orang lagi menggunakannya sebagai tangga menuju keberhasilan
(Anonim)
Perilaku baik menghasilkan senyuman, senyuman menghasilkan sahabat, dan sahabat lebih baik dari kekayaan.
(Anonim)
Satu-satunya persiapa n terbaik untuk hari esok adalah menggunakan hari ini sebaik-baiknya.
(Anonim)
Segala kebaikan akan datang kepada orang yang tidak duduk diam saat menunggu.
(Anonim)
Sering kali kita terlalu sibuk menambah masalah-masalah baru sehingga kita lupa menghitung berkat-berkat yang kita peroleh.
(Anonim)
Tuhan memakai kemunduran untuk mendorong kita maju.
(Anonim)
Orang yang menjadi berkat bagi kehidupan orang lain tidak akan menyimpan berkat itu hanya untuk dirinya.
(Barrie)
Panggilan bukanlah masalah kesempatan, melainkan masalah pilihan.
(Bryan)
Tak seorang pun mendapat penghargaan karena telah menerima sesuatu. Penghargaan diberikan ketika seseorang memberikan sesuatu.
(Coolidge)
Sukacita adalah payung yang menjaga kita saat menghadapi hari-hari yang berhujan dalam perjalanan hidup kita.
(Engstrom)
Dalam doa adalah lebih baik mempunyai hati tanpa kata-kata, daripada kata-kata tanpa hati.
(Freeman)
Jangan memperhitungkan harga yang harus kita bayar jikalau kita berdoa, karena Allah telah membayar harga yang sangat mahal supaya kita dapat berdoa.
(Freeman)
Allah memberikan dua tangan kepada kita. Satu untuk menerima, yang lain untuk memberi.
(Graham)
Kita bukanlah waduk untuk menimbunan, kita adalah saluran untuk membagi.
(Graham)
KUMPULAN KATA BIJAK KRISTIANI
Written By Regina Kim on Senin, 22 Juli 2013 | 23.51
Ada kalanya Tuhan menenangkan badai, adakalanya Dia membiarkan badai mengamuk dan Dia pun menenangkan Anda.
(Anonim)
Allah dapat memberikan limpahan berkat ditengah ancaman badai kemalangan.
(Anonim)
Anda akan kesepian jika membangun tembok, bukan jembatan.
(Anonim)
Anda dapat meraih jauh lebih banyak saat satu jam bersama Tuhan daripada seumur hidup tanpa Dia.
(Anonim)
Anda tidak akan mencapai garis finish bila tidak meninggalkan garis start.
(Anonim)
Belajar untuk mengalah adalah langkah pertama untuk menjadi pemenang.
(Anonim)
Doa adalah alat tak terlihat yang berguna bagi dunia yang terlihat.
(Anonim)
Harapkanlah hal-hal yang besar dari Tuhan. Usahakanlah hal-hal yang besar bagi Tuhan.
(Anonim)
Jangan minta kepada Tuhan apa yang menurut Anda baik, tetapi mintalah kepada-Nya apa yang menurut Dia baik bagi Anda.
(Anonim)
Jika Anda ingin orang lain tahu apa yang diperbuat Yesus baginya, beritahulah mereka apa yang telah diperbuat-Nya bagi Anda.
(Anonim)
Kedamaian bukanlah ketidakhadiran masalah. Kedamaian adalah kehadiran Allah.
(Anonim)
Kesempatan terbaik adalah melakukan hal yang baik untuk orang lain.
(Anonim)
Kesuksesan tidak pernah final, kegagalan tidak pernah fatal, keberanian yang utama.
(Anonim)
Kiranya terang Anda bersinar, baik sebagai lilin disudut ruangan maupun sebagai mercusuar dipuncak bukit.
(Anonim)
Kita terlalu sering mengasihi benda dan memanfaatkan orang, seharusnya kita memanfaatkan benda dan mengasih orang.
(Anonim)
Obat untuk kaki yang beku, adalah hati yang membara bagi Tuhan.
(Anonim)
Pencobaan membuat sebagian orang jatuh, tetapi sebagian orang lagi menggunakannya sebagai tangga menuju keberhasilan
(Anonim)
Perilaku baik menghasilkan senyuman, senyuman menghasilkan sahabat, dan sahabat lebih baik dari kekayaan.
(Anonim)
Satu-satunya persiapa n terbaik untuk hari esok adalah menggunakan hari ini sebaik-baiknya.
(Anonim)
Segala kebaikan akan datang kepada orang yang tidak duduk diam saat menunggu.
(Anonim)
Sering kali kita terlalu sibuk menambah masalah-masalah baru sehingga kita lupa menghitung berkat-berkat yang kita peroleh.
(Anonim)
Tuhan memakai kemunduran untuk mendorong kita maju.
(Anonim)
Orang yang menjadi berkat bagi kehidupan orang lain tidak akan menyimpan berkat itu hanya untuk dirinya.
(Barrie)
Panggilan bukanlah masalah kesempatan, melainkan masalah pilihan.
(Bryan)
Tak seorang pun mendapat penghargaan karena telah menerima sesuatu. Penghargaan diberikan ketika seseorang memberikan sesuatu.
(Coolidge)
Sukacita adalah payung yang menjaga kita saat menghadapi hari-hari yang berhujan dalam perjalanan hidup kita.
(Engstrom)
Dalam doa adalah lebih baik mempunyai hati tanpa kata-kata, daripada kata-kata tanpa hati.
(Freeman)
Jangan memperhitungkan harga yang harus kita bayar jikalau kita berdoa, karena Allah telah membayar harga yang sangat mahal supaya kita dapat berdoa.
(Freeman)
Allah memberikan dua tangan kepada kita. Satu untuk menerima, yang lain untuk memberi.
(Graham)
Kita bukanlah waduk untuk menimbunan, kita adalah saluran untuk membagi.
(Graham)
Label:
Kisah-kisah spiritual,
motivasi diri
23.39
“Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaknya” (HR Abu Daud)
“Aku tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika ia berpendapat salah” (Imam Syafii)
“Kata – kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras” (Hamka)
“Barangsiapa memperbanyak perkataan, maka akan jatuh dirinya. Barangsiapa jatuh dirinya, maka akan banyak dosanya. Barangsiapa banyak dosanya, maka nerakalah tempatnya” (Al Hadits)
“Sedikit berbicara adalah sebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan satu faktor yang dapat meringankan dosa” (Al Hadits)
“Bahagia sekali orang – orang yang menahan lidahnya daripada berkata – kata secara berlebih – lebihan dan mendermakan hartanya yang lebih” (Al Hadits)
“Diam adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang melakukannya. Kebanyakan dosa anak Adam adalah karena lidahnya” (Al Hadits)
“Sesungguhnya sebagian perkataan itu ada yang lebih keras dari batu, lebih pahit daripada jadam, lebih panas daripada bara, dan lebih tajam daripada tusukan. Sesungguhnya hati adalah ladang, maka tanamlah ia dengan perkataan yang baik, karena jika tidak tumbuh semuanya niscaya akan tumbuh sebagian” (Al Haditz)
“Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat” (Al Hadits)
“Keselamatan manusia itu terletak dalam menjaga lidahnya” (Al Hadits)
“Tiap – tiap tempat ada kata – katanya yang tepat, dan pada setiap kata ada tempatnya yang tepat. Setiap pekerjaan itu ada upahnya, dan setiap perkataan itu ada jawabannya” (Al Hadits)
“Jaga lidahmu untuk berujar dari petaka, sebab petaka bergantung pada ucapan” (Mutiara Islami)
“Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum”
“Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah”
“Sebaik – baik perkataan itu ialah yang sedikit tapi memberikan kejelasan”
“Perhatikanlah apa – apa yang dikatakan dan janganlah memperhatikan siapa yang mengatakan” (Mutiara Islami)
“Sebelum memanah, isi dulu tempat anak panahnya (Sebelum berbicara isi dulu pengetahuan kita)”
“Jangan berbicara tanpa ilmu (dalil)”
“Berhati – matilah kalau lidahmu akan memukul lehermu sendiri”
Kata Mutiara Islam Tentang Pergaulan
“Tidaklah seseorang menyembunyikan sesuatu, melainkan Allah akan menampakkannya melalui raut mukanya dan ketergelinciran mulutnya” (Utsman bin’Alfan)
“Iringlah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya dan pergauilah semua manusia dengan budi pekerti yang baik” (Al Haditz)
“Hendaknya kau senang pada majelis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran” (Al Hadits)
“Tak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam, yaitu bila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam; bila ia memanggilmu penuhilah; bila ia meminta nasihat kepadamu nasihatilah; bila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah bacalah yarhamukallah (artinya = semoga Allah memberikan rahmat kepadamu); bila dia sakit jenguklah; dan bila dia meninggal dunia hartarkanlah (jenazahnya)” (Al Hadits)
“Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik dan dengan akhlak yang baik” (Al Hadits)
“Pergaulilah orang yang jujur dan menepati janji”
“Hindarilah bergurau, karena bergurau melenyapkan cahaya imanmu”
“Gerak – gerik seseorang itu menunjukkan rahasianya”
“Jangan berteman dengan orang yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau kaya, karena tipe teman seperti itu sungguh berbahaya sekali” (Imam Ghozali)
“Apabila kamu melihat seseorang sedang memanjatkan doa kepada Allah, tapi di sisi lain perbuatannya tidak sesuai dengan hukum syara, maka jauhilah orang itu” (Abdul Qasim an-Nawwawi)
“Berhati – hatilah dari berteman dengan: Ulama yang bersikap tidak peduli, pecinta ajaran sufi yang bodoh serta pemimpin – pemimpin yang lalai” (Sahl bin Abdullah)
“Teman yang tidak membantu dalam kesulitan seperti halnya musuh. Tanpa saling membantu maka hubungan teman tak akan lama. Telah kucari teman sejati dalam setiap masa, akan tetapi usahaku itu sia-sia belaka” (Imam Syafii)
“Berteman dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajaka hawa nafsunya sungguh lebih baik bagi kamu ketimbang berteman dengan orang alim tapi suka terhadap nafsunya” (Ibnu Athaillah as-Sakandari)
:Hati – hatilah terhadap senda gurau, karena tidak sedikit bahaya yang terdapat di dalamnya. Berapa banyak senda gurau antara dua sahabat yang berakhir pada perkelahian” (Abu Sulaiman ad-Darani)
“Dunia adalah perniagaan, pasarnya ialah menyendiri, modalnya adalah takwa, dan labanya adalah surya” (Abu Sulaiman ad-Darani)
“Pergaulan mempengaruhi didikan otak. Untuk kebersihan jiwa hendaklah bergaul dengan orang – orang beradab dan berbudi mulia yang dapat kita kutip manfaatnya” (Hamka)
“Teman manusia yang sebenar ialah akal dan musuhnya yang celaka ialah jahil” (Ali bin Abi Talib)
“Selemah – lemah manusia ialah orang yang tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yang menyia – yiakan sahabat yang telah dicari” (Ali bin Abi Thalib)
“Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku” (Umar bin Khathab)
“Persaudarailah kawan dan minyakilah lawan (Perkuat hubungan dengan teman, dan tetap berbuat baik meskipun kepada lawan)” (Mutiara Islami)
“Saudaramu adalah orang yang berkata benar kepadamu. Teman sejati adalah orang yang mengatakan apa adanya. Tidak menjilat, tidak mengada-ada” (Mutiara Islami)
“Sesungguhnya perumpamaan berkawan dengan orang yang saleh dan berkawan dengan orang jahat adalah seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup dapur tukang besi. Penjual mnyak wangi, dia mungkin akan memberikan kamu atau kamu akan beli darinya. Tetapi peniup dapur tukan besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu atau kamu akan mencium bau yang tidak sedap” (Al Hadits)
“Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka hendaklah kamu berhati – hati dalam memilih kawan pendamping” (Al Hadits)
“Jangan pernah berjanji untuk selalu bisa mengatasi permasalahan sahabatmu, namun berjanjilah untuk selalu bersamanya ketika permasalahan menimpanya” (Mutiara Islami)
“Seorang menjadi kuat karena banyak kawannya” (Al Hadits)
“Teman sejati bukanlah teman yang dapat menghilangkan semua masalahmu, namun yang pasti ia tidak akan menghilang saat masalah datang kepadamu” (Mutiara Islami)
“Jangan pernah menyakiti sahabatmu karena sahabat adalah cara-Nya menunjukkan bahwa Ia tidak ingin engkau menjalani hidupmu seorang diri” (Mutiara Islami)
“Orang yang mencari teman sempurna lagi tiada cela, maka selamanya dia tidak akan punya teman” (Mutiara Islami)
“Kecintaan teman sejati itu, akan tampak pada waktu kita kesulitan”
“Sebaik – baik teman duduk pada setiap waktu adalah buku”
“Musuh yang pandai, lebih baik daripada kawan yang bodoh”
“Temanmu ialah orang yang membuatmu menangis bukan orang yang membuatmu tertawa” (Mutiara Islami)
“Di waktu susahlah teman sejati teruji”
“Siapa pun orang yang sedikit benarnya / kejujurannya, sedikit pula lah temannya” (Mutiara Islami)
KUMPULAN KATA BIJAK ISLAM TENTANG UCAPAN & PERGAULAN
“Aku tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika ia berpendapat salah” (Imam Syafii)
“Kata – kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras” (Hamka)
“Barangsiapa memperbanyak perkataan, maka akan jatuh dirinya. Barangsiapa jatuh dirinya, maka akan banyak dosanya. Barangsiapa banyak dosanya, maka nerakalah tempatnya” (Al Hadits)
“Sedikit berbicara adalah sebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan satu faktor yang dapat meringankan dosa” (Al Hadits)
“Bahagia sekali orang – orang yang menahan lidahnya daripada berkata – kata secara berlebih – lebihan dan mendermakan hartanya yang lebih” (Al Hadits)
“Diam adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang melakukannya. Kebanyakan dosa anak Adam adalah karena lidahnya” (Al Hadits)
“Sesungguhnya sebagian perkataan itu ada yang lebih keras dari batu, lebih pahit daripada jadam, lebih panas daripada bara, dan lebih tajam daripada tusukan. Sesungguhnya hati adalah ladang, maka tanamlah ia dengan perkataan yang baik, karena jika tidak tumbuh semuanya niscaya akan tumbuh sebagian” (Al Haditz)
“Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat” (Al Hadits)
“Keselamatan manusia itu terletak dalam menjaga lidahnya” (Al Hadits)
“Tiap – tiap tempat ada kata – katanya yang tepat, dan pada setiap kata ada tempatnya yang tepat. Setiap pekerjaan itu ada upahnya, dan setiap perkataan itu ada jawabannya” (Al Hadits)
“Jaga lidahmu untuk berujar dari petaka, sebab petaka bergantung pada ucapan” (Mutiara Islami)
“Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum”
“Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah”
“Sebaik – baik perkataan itu ialah yang sedikit tapi memberikan kejelasan”
“Perhatikanlah apa – apa yang dikatakan dan janganlah memperhatikan siapa yang mengatakan” (Mutiara Islami)
“Sebelum memanah, isi dulu tempat anak panahnya (Sebelum berbicara isi dulu pengetahuan kita)”
“Jangan berbicara tanpa ilmu (dalil)”
“Berhati – matilah kalau lidahmu akan memukul lehermu sendiri”
Kata Mutiara Islam Tentang Pergaulan
“Tidaklah seseorang menyembunyikan sesuatu, melainkan Allah akan menampakkannya melalui raut mukanya dan ketergelinciran mulutnya” (Utsman bin’Alfan)
“Iringlah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya dan pergauilah semua manusia dengan budi pekerti yang baik” (Al Haditz)
“Hendaknya kau senang pada majelis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran” (Al Hadits)
“Tak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam, yaitu bila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam; bila ia memanggilmu penuhilah; bila ia meminta nasihat kepadamu nasihatilah; bila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah bacalah yarhamukallah (artinya = semoga Allah memberikan rahmat kepadamu); bila dia sakit jenguklah; dan bila dia meninggal dunia hartarkanlah (jenazahnya)” (Al Hadits)
“Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik dan dengan akhlak yang baik” (Al Hadits)
“Pergaulilah orang yang jujur dan menepati janji”
“Hindarilah bergurau, karena bergurau melenyapkan cahaya imanmu”
“Gerak – gerik seseorang itu menunjukkan rahasianya”
“Jangan berteman dengan orang yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau kaya, karena tipe teman seperti itu sungguh berbahaya sekali” (Imam Ghozali)
“Apabila kamu melihat seseorang sedang memanjatkan doa kepada Allah, tapi di sisi lain perbuatannya tidak sesuai dengan hukum syara, maka jauhilah orang itu” (Abdul Qasim an-Nawwawi)
“Berhati – hatilah dari berteman dengan: Ulama yang bersikap tidak peduli, pecinta ajaran sufi yang bodoh serta pemimpin – pemimpin yang lalai” (Sahl bin Abdullah)
“Teman yang tidak membantu dalam kesulitan seperti halnya musuh. Tanpa saling membantu maka hubungan teman tak akan lama. Telah kucari teman sejati dalam setiap masa, akan tetapi usahaku itu sia-sia belaka” (Imam Syafii)
“Berteman dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajaka hawa nafsunya sungguh lebih baik bagi kamu ketimbang berteman dengan orang alim tapi suka terhadap nafsunya” (Ibnu Athaillah as-Sakandari)
:Hati – hatilah terhadap senda gurau, karena tidak sedikit bahaya yang terdapat di dalamnya. Berapa banyak senda gurau antara dua sahabat yang berakhir pada perkelahian” (Abu Sulaiman ad-Darani)
“Dunia adalah perniagaan, pasarnya ialah menyendiri, modalnya adalah takwa, dan labanya adalah surya” (Abu Sulaiman ad-Darani)
“Pergaulan mempengaruhi didikan otak. Untuk kebersihan jiwa hendaklah bergaul dengan orang – orang beradab dan berbudi mulia yang dapat kita kutip manfaatnya” (Hamka)
“Teman manusia yang sebenar ialah akal dan musuhnya yang celaka ialah jahil” (Ali bin Abi Talib)
“Selemah – lemah manusia ialah orang yang tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yang menyia – yiakan sahabat yang telah dicari” (Ali bin Abi Thalib)
“Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku” (Umar bin Khathab)
“Persaudarailah kawan dan minyakilah lawan (Perkuat hubungan dengan teman, dan tetap berbuat baik meskipun kepada lawan)” (Mutiara Islami)
“Saudaramu adalah orang yang berkata benar kepadamu. Teman sejati adalah orang yang mengatakan apa adanya. Tidak menjilat, tidak mengada-ada” (Mutiara Islami)
“Sesungguhnya perumpamaan berkawan dengan orang yang saleh dan berkawan dengan orang jahat adalah seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup dapur tukang besi. Penjual mnyak wangi, dia mungkin akan memberikan kamu atau kamu akan beli darinya. Tetapi peniup dapur tukan besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu atau kamu akan mencium bau yang tidak sedap” (Al Hadits)
“Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka hendaklah kamu berhati – hati dalam memilih kawan pendamping” (Al Hadits)
“Jangan pernah berjanji untuk selalu bisa mengatasi permasalahan sahabatmu, namun berjanjilah untuk selalu bersamanya ketika permasalahan menimpanya” (Mutiara Islami)
“Seorang menjadi kuat karena banyak kawannya” (Al Hadits)
“Teman sejati bukanlah teman yang dapat menghilangkan semua masalahmu, namun yang pasti ia tidak akan menghilang saat masalah datang kepadamu” (Mutiara Islami)
“Jangan pernah menyakiti sahabatmu karena sahabat adalah cara-Nya menunjukkan bahwa Ia tidak ingin engkau menjalani hidupmu seorang diri” (Mutiara Islami)
“Orang yang mencari teman sempurna lagi tiada cela, maka selamanya dia tidak akan punya teman” (Mutiara Islami)
“Kecintaan teman sejati itu, akan tampak pada waktu kita kesulitan”
“Sebaik – baik teman duduk pada setiap waktu adalah buku”
“Musuh yang pandai, lebih baik daripada kawan yang bodoh”
“Temanmu ialah orang yang membuatmu menangis bukan orang yang membuatmu tertawa” (Mutiara Islami)
“Di waktu susahlah teman sejati teruji”
“Siapa pun orang yang sedikit benarnya / kejujurannya, sedikit pula lah temannya” (Mutiara Islami)
Label:
Kisah-kisah spiritual,
motivasi diri
23.31
‘Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan akan mengikutinya, bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya’
‘Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran murni, maka kebahagiaan akan mengikutinya, bagaikan bayang-bayang yang tak pernah meninggalkan bendanya’
“Ia menghina saya, ia memukul saya, ia mengalahkan saya, ia merampas milik saya.” Selama seseorang masih menyimpan pikiran seperti itu, maka kebencian tak akan pernah berakhir’
“Ia menghina saya, ia memukul saya, ia mengalahkan saya, ia merampas milik saya.” Jika seseorang sudah tidak lagi menyimpan pikiran-pikiran seperti itu, maka kebencian akan berakhir”
“Sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa, dalam pertengkaran mereka akan binasa; tetapi mereka, yang dapat menyadari kebenaran ini; akan segera mengakhiri semua pertengkaran”
“Mereka yang menganggap, ketidak-benaran sebagai kebenaran. dan kebenaran sebagai ketidak-benaran. maka mereka yang mempunyai, pikiran keliru seperti itu, tak akan pernah dapat, menyelami kebenaran”
“Di dunia ini ia bergembira. Di dunia sana ia bergembira. Pelaku kebajikan, bergembira di kedua dunia itu. Ia bergembira dan bersuka cita karena, melihat perbuatannya sendiri yang bersih”
“Di dunia ini ia menderita. Di dunia sana ia menderita. Pelaku kejahatan menderita di kedua dunia itu. Ia meratap ketika berpikir, “Aku telah berbuat jahat,”, dan ia akan lebih menderita lagi, ketika berada di alam sengsara”
“Pikiran itu sungguh sukar diawasi. Ia amat halus dan senang mengembara sesuka hati. Karena itu hendaklah orang bijaksana selalu menjaganya. Pikiran yang dijaga dengan baik akan membawa kebahagiaan”
“Bermacam luka (hal – hal yang menyakitkan) dapat dibuat oleh orang – orang yang saling bermusuhan dan membenci, namun sesungguhnya pikiran yang diarahkan secara salah akan jauh lebih berat melukai diri sendiri”
“Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh orang lain. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh diri sendiri”
“Tidaklah seberapa, harumnya bunga tagara dan kayu cendana; tetapi harumnya mereka, yang memiliki sila (kebajikan), menyebar sampai ke surga”
“Apabila dalam pengembaraan seseorang tak menemukan sahabat yang lebih baik atau sebanding dengan dirinya, maka hendaklah ia tetap melanjutkan pengembaraannya seorang diri. Janganlah bergaul dengan orang bodoh (tidak bijaksana)”
“Bila orang bodoh dapat menyadari kebodohannya, maka ia dapat dikatakan bijaksana; tetapi orang bodoh yang menganggap dirinya bijaksana, sesungguhnya dialah yang disebut orang bodoh”
” Selama buah dari suatu perbuatan jahat belum masak, maka orang bodoh (tak bijaksana) akan menganggapnya manis seperti madu; tetapi apabila buah perbuatan itu telah masak, maka ia akan merasakan pahitnya penderitaan”
“Suatu perbuatan jahat yang telah dilakukan, tidak segera menghasilkan buah, seperti air susu yang tidak langsung menjadi dadih; demikianlah perbuatan jahat itu membara mengikuti orang bodoh, seperti api yang ditutupi abu”
“Biarlah ia memberi nasehat, petunjuk, dan melarang apa yang tidak baik, orang bijaksana akan dicintai oleh orang yang baik dan dijauhi oleh orang yang jahat”
“Pembuat saluran air mengalirkan air, tukang panah meluruskan anak panah, tukang kayu melengkungkan kayu, orang bijaksana mengendalikan dirinya”
“Bagaikan batu karang yang tak tergoncangkan oleh badai, demikian pula para bijaksana tidak akan terpengaruh oleh celaan maupun pujian”
“Bagaikan tanah, demikian pula orang suci. Tidak pernah marah, teguh pikirannya bagaikan tugu kota (indakhila), bersih tingkah lakunya bagaikan kolam tak berlumpur. Bagi orang suci seperti ini tak ada lagi siklus kehidupan”
“Daripada seribu kata yang tak berarti, adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat, yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya”
“Walaupun seseorang dapat menaklukkan ribuan musuh dalam ribuan kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri”
“Menaklukkan diri sendiri sesungguhnya lebih baik daripada menaklukkan makhluk lain; orang yang telah menaklukkan dirinya sendiri selalu dapat mengendalikan diri”
“Biarpun selama seratus tahun seseorang menyalakan api pemujaan di hutan, namun sesungguhnya lebih baik jika ia, walaupun hanya sesaat saja, menghormati orang yang telah memiliki pengendalian diri”
“Dalam dunia ini, pengorbanan dan persembahan apapun yang dilakukan oleh seseorang selama seratus tahun, untuk memperoleh pahala dari perbuatannya itu, semuanya tidak berharga seperempat bagian pun, daripada penghormatan yang diberikan kepada orang yang hidupnya lurus”
“Ia yang selalu menghormati dan menghargai orang yang lebih tua, kelak akan memperoleh empat hal, yaitu: umur panjang, kecantikan, kebahagiaan, dan kekuatan”
“Walaupun seseorang hidup seratus tahun, tetapi malas dan tidak bersemangat, maka sesungguhnya lebih baik kehidupan sehari dari orang berjuang dengan penuh semangat”
” Pembuat kejahatan hanya melihat hal yang baik,selama buah perbuatan jahatnya belum masak, tetapi bilamana hasil perbuatannya itu telah masak, ia akan melihat akibat-akibatnya yang buruk”
“Pembuat kebajikan hanya melihat hal yang buruk,selama buah perbuatan bajiknya belum masak, tetapi bilamana hasil perbuatannya itu telah masak, ia akan melihat akibat-akibatnya yang baik”
“Apabila seseorang tidak mempunyai luka di tangan, maka ia dapat menggenggam racun. Racun tidak akan mencelakakan orang yang tidak luka. Tiada penderitaan bagi orang yang tidak berbuat jahat”
“Tidak di langit, di tengah lautan, di celah-celah gunung atau di manapun juga, dapat ditemukan suatu tempat bagi seseorang untuk dapat menyembunyikan diri dari akibat perbuatan jahatnya”
“Barang siapa mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri dengan jalan menganiaya makhluk lain yang juga mendambakan kebahagiaan, maka setelah mati ia tak akan memperoleh kebahagiaan”
“Kota (tubuh) ini terbuat dari tulang belulang yang dibungkus oleh daging dan darah. Di sinilah terdapat kelapukan dan kematian, kesombongan dan iri hati”
“Orang yang tidak mau belajar akan menjadi tua seperti sapi; dagingnya bertambah tetapi kebijaksanaannya tidak berkembang”
“Sungguh mudah untuk melakukan hal-hal yang buruk dan tak bermanfaat, tetapi sungguh sulit untuk melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri”
“Barangsiapa dapat memandang dunia ini seperti melihat busa atau seperti ia melihat fatamorgana, maka Raja Kematian tidak dapat menemukan dirinya”
“Orang yang melanggar salah satu Dhamma (sila keempat, yakni selalu berkata bohong), yang tidak memperdulikan dunia mendatang, maka tak ada kejahatan yang tidak dilakukannya”
“Dari keinginan timbul kesedihan, dari keinginan timbul ketakutan; bagi orang yang telah bebas dari keinginan, tiada lagi kesedihan maupun ketakutan”
“Kalahkan kemarahan dengan cinta kasih dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan. Kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati, dan kalahkan kebohongan dengan kejujuran”
“Tidak pada zaman dahulu, waktu yang akan datang ataupun waktu sekarang, dapat ditemukan seseorang yang selalu dicela maupun yang selalu dipuji”
“Bagaikan karat yang timbul dari besi, bila telah timbul akan menghancurkan besi itu sendiri, begitu pula perbuatan-perbuatan sendiri yang buruk akan menjerumuskan pelakunya ke alam kehidupan yang menyedihkan”
“Seseorang tidak dapat dikatakan bijaksana hanya karena ia banyak bicara. tetapi orang yang damai, tanpa rasa benci dan rasa takut dapat disebut orang bijaksana”
“Apabila dengan melepaskan kebahagiaan yang lebih kecil orang dapat memperoleh kebahagiaan yang lebih besar, maka hendaknya orang bijaksana melepaskan kebahagiaan yang kecil itu, guna memperoleh kebahagiaan yang lebih besar”
“Barangsiapa menginginkan kebahagiaan bagi dirinya sendiri dengan menimbulkan penderitaan orang lain, maka ia tidak akan terbebas dari kebencian; ia akan terjerat dalam kebencian”
“Meskipun dari jauh, orang baik akan terlihat bersinar bagaikan puncak pegunungan Himalaya. Tetapi, meskipun dekat, orang jahat tidak akan terlihat, bagaikan anak panah yang dilepaskan pada malam hari”
“Orang yang lengah dan berzina akan menerima empat ganjaran, yaitu : pertama, ia akan menerima akibat buruk; kedua, ia tidak dapat tidur dengan tenang; ketiga, namanya tercela; dan keempat, ia akan masuk ke alam neraka”
“Sebaiknya seseorang tidak melakukan perbuatan jahat, karena di kemudian hari perbuatan itu akan menyiksa dirinya sendiri. Lebih baik seseorang melakukan perbuatan baik, karena setelah melakukannya ia tidak akan menyesal”
“Mereka yang merasa malu terhadap apa yang sebenarnya tidak memalukan, dan sebaliknya tidak merasa malu terhadap apa yang sebenarnya memalukan; maka orang yang menganut pandangan salah seperti itu akan masuk ke alam sengsara”
“Bergembiralah dalam kewaspadaan dan jagalah pikiranmu dengan baik; bebaskanlah dari cara-cara yang salah, seperti seekor gajah melepaskan dirinya yang terbenam dalam lumpur”
“Dalam diri makhluk-makhluk timbul rasa senang mengejar objek-objek indria, dan mereka menjadi terikat pada keinginan-keinginan indria. Karena cenderung pada hal-hal yang menyenangkan dan terus mengejar kenikmatan-kenikmatan indria, maka mereka menjadi korban kelahiran dan kelapukan”
“Orang bijaksana menyatakan bahwa belenggu yang terbuat dari besi, kayu, ataupun rami tidaklah begitu kuat. Tetapi ikatan terhadap anak-anak, istri, dan harta benda, sesungguhnya merupakan belenggu yang jauh lebih kuat”
“Orang yang pikirannya kacau, penuh dengan nafsu, dan hanya melihat pada hal-hal yang menyenangkan saja, maka nafsu keinginannya akan terus bertambah. Sesungguhnya orang seperti itu hanya akan memperkuat ikatan belenggunya sendiri”
KUMPULAN KATA BIJAK SIDHARTA GAUTAMA (BUDDHA)
‘Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan akan mengikutinya, bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya’
‘Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran murni, maka kebahagiaan akan mengikutinya, bagaikan bayang-bayang yang tak pernah meninggalkan bendanya’
“Ia menghina saya, ia memukul saya, ia mengalahkan saya, ia merampas milik saya.” Selama seseorang masih menyimpan pikiran seperti itu, maka kebencian tak akan pernah berakhir’
“Ia menghina saya, ia memukul saya, ia mengalahkan saya, ia merampas milik saya.” Jika seseorang sudah tidak lagi menyimpan pikiran-pikiran seperti itu, maka kebencian akan berakhir”
“Sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa, dalam pertengkaran mereka akan binasa; tetapi mereka, yang dapat menyadari kebenaran ini; akan segera mengakhiri semua pertengkaran”
“Mereka yang menganggap, ketidak-benaran sebagai kebenaran. dan kebenaran sebagai ketidak-benaran. maka mereka yang mempunyai, pikiran keliru seperti itu, tak akan pernah dapat, menyelami kebenaran”
“Di dunia ini ia bergembira. Di dunia sana ia bergembira. Pelaku kebajikan, bergembira di kedua dunia itu. Ia bergembira dan bersuka cita karena, melihat perbuatannya sendiri yang bersih”
“Di dunia ini ia menderita. Di dunia sana ia menderita. Pelaku kejahatan menderita di kedua dunia itu. Ia meratap ketika berpikir, “Aku telah berbuat jahat,”, dan ia akan lebih menderita lagi, ketika berada di alam sengsara”
“Pikiran itu sungguh sukar diawasi. Ia amat halus dan senang mengembara sesuka hati. Karena itu hendaklah orang bijaksana selalu menjaganya. Pikiran yang dijaga dengan baik akan membawa kebahagiaan”
“Bermacam luka (hal – hal yang menyakitkan) dapat dibuat oleh orang – orang yang saling bermusuhan dan membenci, namun sesungguhnya pikiran yang diarahkan secara salah akan jauh lebih berat melukai diri sendiri”
“Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh orang lain. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh diri sendiri”
“Tidaklah seberapa, harumnya bunga tagara dan kayu cendana; tetapi harumnya mereka, yang memiliki sila (kebajikan), menyebar sampai ke surga”
“Apabila dalam pengembaraan seseorang tak menemukan sahabat yang lebih baik atau sebanding dengan dirinya, maka hendaklah ia tetap melanjutkan pengembaraannya seorang diri. Janganlah bergaul dengan orang bodoh (tidak bijaksana)”
“Bila orang bodoh dapat menyadari kebodohannya, maka ia dapat dikatakan bijaksana; tetapi orang bodoh yang menganggap dirinya bijaksana, sesungguhnya dialah yang disebut orang bodoh”
” Selama buah dari suatu perbuatan jahat belum masak, maka orang bodoh (tak bijaksana) akan menganggapnya manis seperti madu; tetapi apabila buah perbuatan itu telah masak, maka ia akan merasakan pahitnya penderitaan”
“Suatu perbuatan jahat yang telah dilakukan, tidak segera menghasilkan buah, seperti air susu yang tidak langsung menjadi dadih; demikianlah perbuatan jahat itu membara mengikuti orang bodoh, seperti api yang ditutupi abu”
“Biarlah ia memberi nasehat, petunjuk, dan melarang apa yang tidak baik, orang bijaksana akan dicintai oleh orang yang baik dan dijauhi oleh orang yang jahat”
“Pembuat saluran air mengalirkan air, tukang panah meluruskan anak panah, tukang kayu melengkungkan kayu, orang bijaksana mengendalikan dirinya”
“Bagaikan batu karang yang tak tergoncangkan oleh badai, demikian pula para bijaksana tidak akan terpengaruh oleh celaan maupun pujian”
“Bagaikan tanah, demikian pula orang suci. Tidak pernah marah, teguh pikirannya bagaikan tugu kota (indakhila), bersih tingkah lakunya bagaikan kolam tak berlumpur. Bagi orang suci seperti ini tak ada lagi siklus kehidupan”
“Daripada seribu kata yang tak berarti, adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat, yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya”
“Walaupun seseorang dapat menaklukkan ribuan musuh dalam ribuan kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri”
“Menaklukkan diri sendiri sesungguhnya lebih baik daripada menaklukkan makhluk lain; orang yang telah menaklukkan dirinya sendiri selalu dapat mengendalikan diri”
“Biarpun selama seratus tahun seseorang menyalakan api pemujaan di hutan, namun sesungguhnya lebih baik jika ia, walaupun hanya sesaat saja, menghormati orang yang telah memiliki pengendalian diri”
“Dalam dunia ini, pengorbanan dan persembahan apapun yang dilakukan oleh seseorang selama seratus tahun, untuk memperoleh pahala dari perbuatannya itu, semuanya tidak berharga seperempat bagian pun, daripada penghormatan yang diberikan kepada orang yang hidupnya lurus”
“Ia yang selalu menghormati dan menghargai orang yang lebih tua, kelak akan memperoleh empat hal, yaitu: umur panjang, kecantikan, kebahagiaan, dan kekuatan”
“Walaupun seseorang hidup seratus tahun, tetapi malas dan tidak bersemangat, maka sesungguhnya lebih baik kehidupan sehari dari orang berjuang dengan penuh semangat”
” Pembuat kejahatan hanya melihat hal yang baik,selama buah perbuatan jahatnya belum masak, tetapi bilamana hasil perbuatannya itu telah masak, ia akan melihat akibat-akibatnya yang buruk”
“Pembuat kebajikan hanya melihat hal yang buruk,selama buah perbuatan bajiknya belum masak, tetapi bilamana hasil perbuatannya itu telah masak, ia akan melihat akibat-akibatnya yang baik”
“Apabila seseorang tidak mempunyai luka di tangan, maka ia dapat menggenggam racun. Racun tidak akan mencelakakan orang yang tidak luka. Tiada penderitaan bagi orang yang tidak berbuat jahat”
“Tidak di langit, di tengah lautan, di celah-celah gunung atau di manapun juga, dapat ditemukan suatu tempat bagi seseorang untuk dapat menyembunyikan diri dari akibat perbuatan jahatnya”
“Barang siapa mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri dengan jalan menganiaya makhluk lain yang juga mendambakan kebahagiaan, maka setelah mati ia tak akan memperoleh kebahagiaan”
“Kota (tubuh) ini terbuat dari tulang belulang yang dibungkus oleh daging dan darah. Di sinilah terdapat kelapukan dan kematian, kesombongan dan iri hati”
“Orang yang tidak mau belajar akan menjadi tua seperti sapi; dagingnya bertambah tetapi kebijaksanaannya tidak berkembang”
“Sungguh mudah untuk melakukan hal-hal yang buruk dan tak bermanfaat, tetapi sungguh sulit untuk melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri”
“Barangsiapa dapat memandang dunia ini seperti melihat busa atau seperti ia melihat fatamorgana, maka Raja Kematian tidak dapat menemukan dirinya”
“Orang yang melanggar salah satu Dhamma (sila keempat, yakni selalu berkata bohong), yang tidak memperdulikan dunia mendatang, maka tak ada kejahatan yang tidak dilakukannya”
“Dari keinginan timbul kesedihan, dari keinginan timbul ketakutan; bagi orang yang telah bebas dari keinginan, tiada lagi kesedihan maupun ketakutan”
“Kalahkan kemarahan dengan cinta kasih dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan. Kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati, dan kalahkan kebohongan dengan kejujuran”
“Tidak pada zaman dahulu, waktu yang akan datang ataupun waktu sekarang, dapat ditemukan seseorang yang selalu dicela maupun yang selalu dipuji”
“Bagaikan karat yang timbul dari besi, bila telah timbul akan menghancurkan besi itu sendiri, begitu pula perbuatan-perbuatan sendiri yang buruk akan menjerumuskan pelakunya ke alam kehidupan yang menyedihkan”
“Seseorang tidak dapat dikatakan bijaksana hanya karena ia banyak bicara. tetapi orang yang damai, tanpa rasa benci dan rasa takut dapat disebut orang bijaksana”
“Apabila dengan melepaskan kebahagiaan yang lebih kecil orang dapat memperoleh kebahagiaan yang lebih besar, maka hendaknya orang bijaksana melepaskan kebahagiaan yang kecil itu, guna memperoleh kebahagiaan yang lebih besar”
“Barangsiapa menginginkan kebahagiaan bagi dirinya sendiri dengan menimbulkan penderitaan orang lain, maka ia tidak akan terbebas dari kebencian; ia akan terjerat dalam kebencian”
“Meskipun dari jauh, orang baik akan terlihat bersinar bagaikan puncak pegunungan Himalaya. Tetapi, meskipun dekat, orang jahat tidak akan terlihat, bagaikan anak panah yang dilepaskan pada malam hari”
“Orang yang lengah dan berzina akan menerima empat ganjaran, yaitu : pertama, ia akan menerima akibat buruk; kedua, ia tidak dapat tidur dengan tenang; ketiga, namanya tercela; dan keempat, ia akan masuk ke alam neraka”
“Sebaiknya seseorang tidak melakukan perbuatan jahat, karena di kemudian hari perbuatan itu akan menyiksa dirinya sendiri. Lebih baik seseorang melakukan perbuatan baik, karena setelah melakukannya ia tidak akan menyesal”
“Mereka yang merasa malu terhadap apa yang sebenarnya tidak memalukan, dan sebaliknya tidak merasa malu terhadap apa yang sebenarnya memalukan; maka orang yang menganut pandangan salah seperti itu akan masuk ke alam sengsara”
“Bergembiralah dalam kewaspadaan dan jagalah pikiranmu dengan baik; bebaskanlah dari cara-cara yang salah, seperti seekor gajah melepaskan dirinya yang terbenam dalam lumpur”
“Dalam diri makhluk-makhluk timbul rasa senang mengejar objek-objek indria, dan mereka menjadi terikat pada keinginan-keinginan indria. Karena cenderung pada hal-hal yang menyenangkan dan terus mengejar kenikmatan-kenikmatan indria, maka mereka menjadi korban kelahiran dan kelapukan”
“Orang bijaksana menyatakan bahwa belenggu yang terbuat dari besi, kayu, ataupun rami tidaklah begitu kuat. Tetapi ikatan terhadap anak-anak, istri, dan harta benda, sesungguhnya merupakan belenggu yang jauh lebih kuat”
“Orang yang pikirannya kacau, penuh dengan nafsu, dan hanya melihat pada hal-hal yang menyenangkan saja, maka nafsu keinginannya akan terus bertambah. Sesungguhnya orang seperti itu hanya akan memperkuat ikatan belenggunya sendiri”
Label:
Kisah-kisah spiritual,
motivasi diri
23.10
“Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang telah tercipta. Kebahagiaan datang dari tindakan anda”
“Inilah agama sederhanaku. Tak perlu ada kuil, tak perlu ada filosofi rumit. Pikiran dan hati kita adalah kuilnya, dan filosofinya adalah kebijaksanaan”
“Jadilah baik kapanpun itu memungkinkan. Karena hal itu selalu saja memungkinkan”
“Tujuan utama kita dalam hidup ini adalah menolong orang lain. Dan jika anda tak bisa menolong mereka, setidaknya jangan menyakiti mereka”
“Teman-teman lama berlalu, teman-teman baru muncul. Seperti halnya hari yang kita lalui. Hari kemarin berlalu, hari baru datang menyambut. Hal terpenting adalah membuatnya berarti: persahabatan yang berarti – atau hari-hari yang berarti”
“Sangatlah penting untuk mengembangkan perilaku baik dan hati yang baik semampu kita. Melalui hal ini, kebahagiaan jangka pendek dan jangka panjang untuk diri sendiri dan orang lain akan datang”
“Semua tradisi agama pada dasarnya membawa pesan yang sama, yaitu cinta, kasih sayang dan pengampunan. Tetapi yang penting adalah mereka harus menjadi bagian dalam kehidupan sehari – hari”
“Cinta dan kasih sayang adalah kebutuhan, bukan kemewahan. Tanpa mereka manusia tidak dapat bertahan hidup”
“Saya menemukan harapan di hari yang paling kelam, dan fokus di hari yang paling cerah. Aku tak menilai alam semesta”
“Agama kepercayaanku sangatlah sederhana. Agama saya adalah kebaikan”
“Jika anda ingin orang lain bahagia, praktekkan kasih sayang. Jika anda ingin bahagia, praktekkan kasih sayang”
“Tujuan hidup kita adalah menjadi bahagia”
“Terkadang seseorang menciptakan kesan dinamis dengan mengatakan sesuatu, dan terkadang seseorang menciptakan kesan yang signifikan dengan hanya tetap diam”
“Tidur adalah meditasi terbaik”
“Dalam praktek bertoleransi, musuh adalah guru terbaik”
“Adalah perlu untuk saling membantu sesama, tak hanya dalam doa kita, tetapi juga dalam kehidupan sehari – hari. Jika kita sadar tak bisa membantu orang lain. Yang paling bisa kita lakukan adalah berhenti merugikan mereka”
“Kita takkan pernah menperoleh kedamaian di dunia luar sampai kita menciptakan kedamaian di dalam diri kita sendiri”
“”Hari ini, lebih dari sebelumnya, hidup harus ditandai oleh rasa tanggung jawab secara Universal, tidak hanya bangsa kepada bangsa dan manusia kepada manusia, tetapi juga manusia kepada segala bentuk kehidupan lainnya”
“Kita dapat hidup tanpa agama dan meditasi, tetapi kita tidak bisa bertahan hidup tanpa kasih sayang manusia”
“Apakah seseorang percaya pada agama atau tidak, dan apakah seseorang percaya pada reinkarnasi atau tidak, tetapi tak ada seorang pu yang tidak menghargai nilai kebaikan dan kasih sayang”
“Jika anda mempunyai kepercayaan dan agama tertentu, hal tersebut baik! Tetapi anda dapat bertahan tanpa nya”
“Jika anda tidak puas, selalu ingin lebih, lebih dan lebih. Keinginan anda tak akan pernah bisa terpuaskan. Tetapi ketika anda melatih arti kepuasan, anda dapat berkata kepada diri sendiri: “Oh ya! Aku sudah memiliki segala sesuatu yang benar – benar aku butuhkan”
“Keinginan saya untuk menyerahkan wewenang tak ada hubungannya dengan keinginan untuk mengelak dari tanggung jawab”
“Sejumlah orang telah mengatakan kepada saya, setelah mendengar pemikiran anda, pikiran mereka menjadi jauh lebih bahagia”
“Dengan menyadari potensi diri seseorang juga rasa percaya diri akan kemampuan seseorang. Seseorang dapat membangun dunia yang lebih baik”
“Akar dari segala kebaikan dalam kebohongan terdapat dalam penghargaan untuk kebaikan”
“Kurangnya keterbukaan berakibat pada ketidakpercayaan dan rasa tak nyaman yang mendalam”
“Hal terbaik untuk menyelesaikan masalah dalam dunia manusia adalah semua pihak duduk dan berbicara”
“Ketika anda melatih rasa syukur, ada rasa hormat terhadap orang lain”
“Komputer benar – benar membuat saya menjadi kosong”
“Bahkan ketika seseorang memiliki segala kenikmatan dalam hidup, makanan yang baik, tempat tinggal yang baik. Mereka tetap bisa menjadi tidak bahagia ketika menghadapi situasi yang tragis”
“Secara umum, jika manusia tidak pernah menunjukkan kemarahan, maka saya pikir ada sesuatu yang salah. Ada yang salah di dalam kepalanya”
“Dunia milik umat manusia, bukan pemimpin, raja, pangeran ataupun agama. Dunia milik umat manusia”
”Untuk mewujudkan tindakan yang positif, kita harus mengembangkan visi yang positif”
“Lihatlah situasi dari semua sudut, dan anda akan menjadi lebih terbuka”
“Dari 6 miliar manusia, para pengacau hanya segelintir saja”
“Hal terpenting adalah bahwa laki-laki harus mempunyai tujuan dalam hidupnya. Dan seharusnya menjadi sesuatu yang berguna, sesuatu yang baik”
“Ketidaksepakatan adalah sesuatu yang wajar”
“Rumah adalah dimana anda merasa berada di rumah dan diperlakukan dengan baik”
“Apakah anda menyebutnya Buddha atau agama lain, kedisiplinan diri sangatlah penting”
“Iman membantu saya mengatasi emosi negatif dan menemukan keseimbangan”
“Penampilan adalah sesuatu yang mutlak, tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Segala sesuatu adalah saling bergantung dan tidak mutlak”
“Saya selalu yakin aturan oleh raja dan pemimpin sudahlah tertinggal. Saat ini kita harus mengejar ketinggalan tersebut dengan dunia modern”
“Orang-orang yang ‘nakal’ selalu ada. Dalam beberapa ribu tahun terakhir, selalu ada. Begitupun pada masa yang akan datang, juga ada”
“Pemerintahan China menginginkan saya mengatakan bahwa selama berabad – abad lamanya Tibet telah menjadi bagian dari China. Bahkan jika saya membuat pernyataan itu, banyak orang hanya akan tertawa. Dan pernyataan saya tidak akan mengubah sejarah. Karena sejarah adalah sejarah”
“Jika beberapa orang meyakini atau pandangan bahwa Dalai Lama memiliki kekuatan yang ajaib, itu benar-benar omong kosong”
“Ke mana pun saya pergi bertemu masyarakat, menyebarkan pesan nilai-nilai kemanusiaan, menyebarkan pesan harmoni, adalah hal yang paling penting”
KUMPULAN KATA BIJAK DALAI LAMA XIV
“Inilah agama sederhanaku. Tak perlu ada kuil, tak perlu ada filosofi rumit. Pikiran dan hati kita adalah kuilnya, dan filosofinya adalah kebijaksanaan”
“Jadilah baik kapanpun itu memungkinkan. Karena hal itu selalu saja memungkinkan”
“Tujuan utama kita dalam hidup ini adalah menolong orang lain. Dan jika anda tak bisa menolong mereka, setidaknya jangan menyakiti mereka”
“Teman-teman lama berlalu, teman-teman baru muncul. Seperti halnya hari yang kita lalui. Hari kemarin berlalu, hari baru datang menyambut. Hal terpenting adalah membuatnya berarti: persahabatan yang berarti – atau hari-hari yang berarti”
“Sangatlah penting untuk mengembangkan perilaku baik dan hati yang baik semampu kita. Melalui hal ini, kebahagiaan jangka pendek dan jangka panjang untuk diri sendiri dan orang lain akan datang”
“Semua tradisi agama pada dasarnya membawa pesan yang sama, yaitu cinta, kasih sayang dan pengampunan. Tetapi yang penting adalah mereka harus menjadi bagian dalam kehidupan sehari – hari”
“Cinta dan kasih sayang adalah kebutuhan, bukan kemewahan. Tanpa mereka manusia tidak dapat bertahan hidup”
“Saya menemukan harapan di hari yang paling kelam, dan fokus di hari yang paling cerah. Aku tak menilai alam semesta”
“Agama kepercayaanku sangatlah sederhana. Agama saya adalah kebaikan”
“Jika anda ingin orang lain bahagia, praktekkan kasih sayang. Jika anda ingin bahagia, praktekkan kasih sayang”
“Tujuan hidup kita adalah menjadi bahagia”
“Terkadang seseorang menciptakan kesan dinamis dengan mengatakan sesuatu, dan terkadang seseorang menciptakan kesan yang signifikan dengan hanya tetap diam”
“Tidur adalah meditasi terbaik”
“Dalam praktek bertoleransi, musuh adalah guru terbaik”
“Adalah perlu untuk saling membantu sesama, tak hanya dalam doa kita, tetapi juga dalam kehidupan sehari – hari. Jika kita sadar tak bisa membantu orang lain. Yang paling bisa kita lakukan adalah berhenti merugikan mereka”
“Kita takkan pernah menperoleh kedamaian di dunia luar sampai kita menciptakan kedamaian di dalam diri kita sendiri”
“”Hari ini, lebih dari sebelumnya, hidup harus ditandai oleh rasa tanggung jawab secara Universal, tidak hanya bangsa kepada bangsa dan manusia kepada manusia, tetapi juga manusia kepada segala bentuk kehidupan lainnya”
“Kita dapat hidup tanpa agama dan meditasi, tetapi kita tidak bisa bertahan hidup tanpa kasih sayang manusia”
“Apakah seseorang percaya pada agama atau tidak, dan apakah seseorang percaya pada reinkarnasi atau tidak, tetapi tak ada seorang pu yang tidak menghargai nilai kebaikan dan kasih sayang”
“Jika anda mempunyai kepercayaan dan agama tertentu, hal tersebut baik! Tetapi anda dapat bertahan tanpa nya”
“Jika anda tidak puas, selalu ingin lebih, lebih dan lebih. Keinginan anda tak akan pernah bisa terpuaskan. Tetapi ketika anda melatih arti kepuasan, anda dapat berkata kepada diri sendiri: “Oh ya! Aku sudah memiliki segala sesuatu yang benar – benar aku butuhkan”
“Keinginan saya untuk menyerahkan wewenang tak ada hubungannya dengan keinginan untuk mengelak dari tanggung jawab”
“Sejumlah orang telah mengatakan kepada saya, setelah mendengar pemikiran anda, pikiran mereka menjadi jauh lebih bahagia”
“Dengan menyadari potensi diri seseorang juga rasa percaya diri akan kemampuan seseorang. Seseorang dapat membangun dunia yang lebih baik”
“Akar dari segala kebaikan dalam kebohongan terdapat dalam penghargaan untuk kebaikan”
“Kurangnya keterbukaan berakibat pada ketidakpercayaan dan rasa tak nyaman yang mendalam”
“Hal terbaik untuk menyelesaikan masalah dalam dunia manusia adalah semua pihak duduk dan berbicara”
“Ketika anda melatih rasa syukur, ada rasa hormat terhadap orang lain”
“Komputer benar – benar membuat saya menjadi kosong”
“Bahkan ketika seseorang memiliki segala kenikmatan dalam hidup, makanan yang baik, tempat tinggal yang baik. Mereka tetap bisa menjadi tidak bahagia ketika menghadapi situasi yang tragis”
“Secara umum, jika manusia tidak pernah menunjukkan kemarahan, maka saya pikir ada sesuatu yang salah. Ada yang salah di dalam kepalanya”
“Dunia milik umat manusia, bukan pemimpin, raja, pangeran ataupun agama. Dunia milik umat manusia”
”Untuk mewujudkan tindakan yang positif, kita harus mengembangkan visi yang positif”
“Lihatlah situasi dari semua sudut, dan anda akan menjadi lebih terbuka”
“Dari 6 miliar manusia, para pengacau hanya segelintir saja”
“Hal terpenting adalah bahwa laki-laki harus mempunyai tujuan dalam hidupnya. Dan seharusnya menjadi sesuatu yang berguna, sesuatu yang baik”
“Ketidaksepakatan adalah sesuatu yang wajar”
“Rumah adalah dimana anda merasa berada di rumah dan diperlakukan dengan baik”
“Apakah anda menyebutnya Buddha atau agama lain, kedisiplinan diri sangatlah penting”
“Iman membantu saya mengatasi emosi negatif dan menemukan keseimbangan”
“Penampilan adalah sesuatu yang mutlak, tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Segala sesuatu adalah saling bergantung dan tidak mutlak”
“Saya selalu yakin aturan oleh raja dan pemimpin sudahlah tertinggal. Saat ini kita harus mengejar ketinggalan tersebut dengan dunia modern”
“Orang-orang yang ‘nakal’ selalu ada. Dalam beberapa ribu tahun terakhir, selalu ada. Begitupun pada masa yang akan datang, juga ada”
“Pemerintahan China menginginkan saya mengatakan bahwa selama berabad – abad lamanya Tibet telah menjadi bagian dari China. Bahkan jika saya membuat pernyataan itu, banyak orang hanya akan tertawa. Dan pernyataan saya tidak akan mengubah sejarah. Karena sejarah adalah sejarah”
“Jika beberapa orang meyakini atau pandangan bahwa Dalai Lama memiliki kekuatan yang ajaib, itu benar-benar omong kosong”
“Ke mana pun saya pergi bertemu masyarakat, menyebarkan pesan nilai-nilai kemanusiaan, menyebarkan pesan harmoni, adalah hal yang paling penting”
Label:
Kisah-kisah spiritual,
motivasi diri
00.04
Gao Fenghan ( 高凤翰 1683-1748 SM) adalah seorang seniman terkenal pada Dinasti Qing, banyak lukisan pada dinasti Qing adalah hasil karyanya.
Pada suatu hari, ketika Gao Fenghan sedang dalam perjalanan diabertemu dengan seorang pengemis tua yang buta, yang memegang sebuah mangkuk sedang mengemis di jalanan, terlihat sangat menyedihkan.
Melihat hal tersebut didalam hati Gao Fenghan timbul rasa kasihan dan melihat mangkok di tangan pengemis sangat bagus, lalu dia membawa pengemis tersebut pulang kerumahnya, mengundang pengemis tersebut makan.
Setelah pengemis tersebut selesai makan, Gao Fenghan lalu mencuci bersih mangkok makanan pengemis, serta menggunakan pedangnya menulis sebaris kata di mangkok tersebut. “Langit kelabu gelap, jalan di depan samar-samar, langkah kaki tidak bebas berkelana di dunia, susah mendapatkan semangkok nasi cuma-cuma.” Lalu dibawahnya dibubuhi tanda tangannya.
Baris puisi sang penyair ini sangat puitis, ukirannya pedangnya sangat halus, ditambah dengan nama terkenal dari Gao Fenghan saat itu, oleh sebab itu pengemis ini membawa mangkok ini mengemis kemanapun, semua orang dengan berebutan mengundang dia makan, demi untuk menikmati karya Gao Fenghan yang terkenal.
Mulai saat itu pengemis tersebut tidak kekurangan makanan, setiap hari dia dapat makan dengan kenyang. Dan pada saat pengemis tersebut meninggal, berkat dari menjual mangkoknya itu sehingga bisa mempunyai uang untuk mengurus pengebumiannya.
Tidak berapa lama setelah pengemis tersebut meninggal, pada suatu malam, Gao Fenghan bermimpi pengemis ini berkunjung kerumahnya untuk mengucapkan terima kasih atas kebaikannya, kebetulan pada malam tersebut pembantu di rumah Gao Fenghan melahirkan seorang putra. Gao Fenghan menyadari bahwa anak tersebut adalah reinkarnasi dari pengemis tersebut.
Lalu dia memberi nama kepada anak lelaki tersebut Piau Er. Setelah Piau Er besar dia menjadi pelayan dirumah Gao Fenghan, dengan sangat telaten melayani Gao Fenghan melebihi pembantu yang lain. Setelah Gao Fenghan tua, sakit dan tidak bisa berjalan dengan normal, Piau Er dengan telaten melayani serta memapahnya berjalan, siang malam berjaga di sampingnya.
Orang yang mengetahui hal tersebut berkata, “Gao Fenghan berbuat baik mendapat balasan baik, karena kebaikan hatinya menolong pengemis pada masa mudanya, sehingga di hari tua ada orang yang melayani dia dengan setia.
KISAH GAO FENGHAN MEMBANTU PENGEMIS
Written By Regina Kim on Sabtu, 20 Juli 2013 | 00.04
Pada suatu hari, ketika Gao Fenghan sedang dalam perjalanan diabertemu dengan seorang pengemis tua yang buta, yang memegang sebuah mangkuk sedang mengemis di jalanan, terlihat sangat menyedihkan.
Melihat hal tersebut didalam hati Gao Fenghan timbul rasa kasihan dan melihat mangkok di tangan pengemis sangat bagus, lalu dia membawa pengemis tersebut pulang kerumahnya, mengundang pengemis tersebut makan.
Setelah pengemis tersebut selesai makan, Gao Fenghan lalu mencuci bersih mangkok makanan pengemis, serta menggunakan pedangnya menulis sebaris kata di mangkok tersebut. “Langit kelabu gelap, jalan di depan samar-samar, langkah kaki tidak bebas berkelana di dunia, susah mendapatkan semangkok nasi cuma-cuma.” Lalu dibawahnya dibubuhi tanda tangannya.
Baris puisi sang penyair ini sangat puitis, ukirannya pedangnya sangat halus, ditambah dengan nama terkenal dari Gao Fenghan saat itu, oleh sebab itu pengemis ini membawa mangkok ini mengemis kemanapun, semua orang dengan berebutan mengundang dia makan, demi untuk menikmati karya Gao Fenghan yang terkenal.
Mulai saat itu pengemis tersebut tidak kekurangan makanan, setiap hari dia dapat makan dengan kenyang. Dan pada saat pengemis tersebut meninggal, berkat dari menjual mangkoknya itu sehingga bisa mempunyai uang untuk mengurus pengebumiannya.
Tidak berapa lama setelah pengemis tersebut meninggal, pada suatu malam, Gao Fenghan bermimpi pengemis ini berkunjung kerumahnya untuk mengucapkan terima kasih atas kebaikannya, kebetulan pada malam tersebut pembantu di rumah Gao Fenghan melahirkan seorang putra. Gao Fenghan menyadari bahwa anak tersebut adalah reinkarnasi dari pengemis tersebut.
Lalu dia memberi nama kepada anak lelaki tersebut Piau Er. Setelah Piau Er besar dia menjadi pelayan dirumah Gao Fenghan, dengan sangat telaten melayani Gao Fenghan melebihi pembantu yang lain. Setelah Gao Fenghan tua, sakit dan tidak bisa berjalan dengan normal, Piau Er dengan telaten melayani serta memapahnya berjalan, siang malam berjaga di sampingnya.
Orang yang mengetahui hal tersebut berkata, “Gao Fenghan berbuat baik mendapat balasan baik, karena kebaikan hatinya menolong pengemis pada masa mudanya, sehingga di hari tua ada orang yang melayani dia dengan setia.
Label:
Kisah Tiongkok
23.21
Dahulu di sebuah desa, hiduplah seorang tabib yang sangat pandai menyembuhkan orang. Namanya tabib Lie.
Selain pandai mengobati, tabib Lie pun tidak pernah meminta bayaran kepada penduduk. Itulah sebabnya penduduk desa senang sekali kepadanya.
Keadaan itu membuat tabib Han menjadi iri. Sebenarnya tabib Han juga pandai menyembuhkan orang. Namun, sayangnya ia selalu meminta bayaran yang tinggi. Jadi penduduk desa kurang senang kepadanya.
Melihat kesuksesan tabib Lie, timbullah niat jahat di benak tabib Han. Suatu hari tabib Han menghadap Baginda Raja Mhing. Raja Mhing terkenal sebagai penguasa yang kurang bijaksana dan cepat sekali emosi. Tabib Han pun memanfaatkan hal itu untuk mencelakakan tabib Lie.
Tabib Han melaporkan kepada Baginda Raja, “Tabib Lie ternyata mempunyai sebutir pil umur panjang. Ia sengaja menyembunyikannya untuk dipakai sendiri.”
“Pil umur panjang,” kening baginda mengerut.
“Benar yang Mulia, tabib Lie berusaha menyembunyikan pil penemuannya itu,” kata tabib Han, berusaha membohongi baginda.
Mendengar ada sebutir pil yang dapat membuat seseorang menjadi berumur panjang, Baginda Raja pun tertarik. Baginda Raja segera memerintahkan tabib Lie untuk menghadapnya.
Tabib Lie terkejut saat mendengar permintaan Baginda Raja. “Ampun, Baginda Raja. Sebenarnya hamba tidak mempunyai pil umur panjang itu,” kata tabib Lie hati-hati.
Mendengar perkataan tersebut baginda pun marah, “Jangan bohong! Aku tahu kau sengaja menyembunyikan pil itu untuk kau makan sendiri. Aku tidak mau tahu. Kau harus memenuhi permintaanku. Kuberi kau waktu satu minggu. Jika kau tidak memberikan pil itu, kepalamulah taruhannya.”
Tabib Lie tidak lagi dapat berkata-kata. Ia mengetahui bahwa ini pasti ulah tabib Han, orang yang iri dan selalu mencoba menyingkirkannya. Tabib Lie kembali ke rumah. Ia sangat sedih dan tidak dapat tidur nyenyak.
Istrinya yang mengetahui keadaan suaminya datang mendekatinya lalu membisikkan sesuatu kepadanya. Tiba-tiba saja wajah murung tabib Lie berubah ceria. Ternyata sang istri telah memberinya sebuah ide cemerlang untuk mengatasi masalahnya.
Beberapa hari berlalu. Akhirnya waktu yang ditentukan Baginda Raja telah berakhir. Tabib Han bersorak melihat keadaan tabib Lie. “Kali ini kau pasti dapat kusingkirkan,” pikir tabib Han.
Pagi itu tabib Lie datang menghadap Baginda Raja. “Mana pil pesananku?” tanya Baginda tanpa basa-basi.
“Ampun yang Mulia, sebelum hamba memberikan pil umur panjang itu, izinkan hamba menyampaikan sesuatu,” ujar tabib Lie.
“Cepat katakan,” jawab Baginda Raja tidak sabar.
“Pil umur panjang itu baru akan berkhasiat jika Baginda meminumnya sesuai dengan syarat-syaratnya,” jawab tabib Lie menjelaskan.
“Syarat?” tanya Baginda tidak mengerti.
“Sebelum pil umur panjang itu Baginda minum, Baginda harus menjalani puasa selama empat puluh hari empat puluh malam,” jelas tabib Lie.
“Syarat yang aneh,” ujar Baginda Raja. “Tetapi baiklah aku akan melakukannya,” lanjutnya. Akhirnya mulai hari itu Baginda pun menjalani puasanya. Hari pertama puasa, Baginda dapat menjalaninya dengan baik, tetapi memasuki hari ketiga Baginda merasa resah.
Ia tidak dapat tidur dan bekerja dengan konsentrasi karena rasa lapar yang dideritanya. “Apa enaknya mendapatkan pil umur panjang itu kalau aku harus berpuasa sampai empat puluh hari. Mungkin sebelum aku mendapatkan pil itu aku sudah mati kelaparan,” pikir Baginda.
Tiba-tiba Baginda sadar kalau permintaanya itu aneh. “Mana ada manusia yang abadi? Setiap manusia pasti akhirnya akan meninggal juga,” kata Baginda. “Alangkah bodohnya aku karena menerima laporan yang tidak masuk akal begitu saja dari tabib Han,” sesal Baginda.
Akhirnya Baginda sadar bahwa tabib Han sudah membohonginya. Segera saja ia menyuruh pengawalnya menangkap tabib Han dan menjebloskannya ke dalam penjara.
RENUNGAN:
“Rasa iri menggerogoti sukacita, kebahagiaan, dan kepuasan hidup seseorang sampai habis.” – Billy Graham - Aeschylus berkata, “Hanya sedikit orang yang memiliki kekuatan untuk menghormati keberhasilan seorang teman tanpa rasa iri hati”.
Rasa iri memang hanya akan merusak hati dan kehidupan seseorang. Selain menjauhkan kita dari sukacita dan damai sejahtera, iri hati hanya akan menyengsarakan hidup. Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.
Bila menyadari bahwa tidak ada satu pun keuntungan dengan menyimpan salah satu penyakit hati itu, mengapa kita tidak berusaha menyingkirkannya? Belajarlah untuk dapat menerima kesuksesan orang lain dengan lapang dada karena terkadang kita harus mengakui bahwa “Di atas langit masih ada langit”.
Atau ketika kita melihat keberhasilan seseorang, jadikanlah hal itu sebagai lecutan untuk memotivasi diri agar mampu bekerja lebih maksimal lagi. Bila perlu bergaullah dengan mereka dan jalin sebuah hubungan yang baik agar kita pun bisa belajar sesuatu untuk meraih sukses. Jika mereka mampu, kita juga pasti mampu.
Jika kita sibuk mempersiapkan diri menjadi pribadi yang semakin baik dari hari ke hari, saya rasa kita tidak akan punya cukup waktu untuk merasa iri dengan orang lain.
KISAH PIL PANJANG UMUR
Written By Regina Kim on Jumat, 19 Juli 2013 | 23.21
Selain pandai mengobati, tabib Lie pun tidak pernah meminta bayaran kepada penduduk. Itulah sebabnya penduduk desa senang sekali kepadanya.
Keadaan itu membuat tabib Han menjadi iri. Sebenarnya tabib Han juga pandai menyembuhkan orang. Namun, sayangnya ia selalu meminta bayaran yang tinggi. Jadi penduduk desa kurang senang kepadanya.
Melihat kesuksesan tabib Lie, timbullah niat jahat di benak tabib Han. Suatu hari tabib Han menghadap Baginda Raja Mhing. Raja Mhing terkenal sebagai penguasa yang kurang bijaksana dan cepat sekali emosi. Tabib Han pun memanfaatkan hal itu untuk mencelakakan tabib Lie.
Tabib Han melaporkan kepada Baginda Raja, “Tabib Lie ternyata mempunyai sebutir pil umur panjang. Ia sengaja menyembunyikannya untuk dipakai sendiri.”
“Pil umur panjang,” kening baginda mengerut.
“Benar yang Mulia, tabib Lie berusaha menyembunyikan pil penemuannya itu,” kata tabib Han, berusaha membohongi baginda.
Mendengar ada sebutir pil yang dapat membuat seseorang menjadi berumur panjang, Baginda Raja pun tertarik. Baginda Raja segera memerintahkan tabib Lie untuk menghadapnya.
Tabib Lie terkejut saat mendengar permintaan Baginda Raja. “Ampun, Baginda Raja. Sebenarnya hamba tidak mempunyai pil umur panjang itu,” kata tabib Lie hati-hati.
Mendengar perkataan tersebut baginda pun marah, “Jangan bohong! Aku tahu kau sengaja menyembunyikan pil itu untuk kau makan sendiri. Aku tidak mau tahu. Kau harus memenuhi permintaanku. Kuberi kau waktu satu minggu. Jika kau tidak memberikan pil itu, kepalamulah taruhannya.”
Tabib Lie tidak lagi dapat berkata-kata. Ia mengetahui bahwa ini pasti ulah tabib Han, orang yang iri dan selalu mencoba menyingkirkannya. Tabib Lie kembali ke rumah. Ia sangat sedih dan tidak dapat tidur nyenyak.
Istrinya yang mengetahui keadaan suaminya datang mendekatinya lalu membisikkan sesuatu kepadanya. Tiba-tiba saja wajah murung tabib Lie berubah ceria. Ternyata sang istri telah memberinya sebuah ide cemerlang untuk mengatasi masalahnya.
Beberapa hari berlalu. Akhirnya waktu yang ditentukan Baginda Raja telah berakhir. Tabib Han bersorak melihat keadaan tabib Lie. “Kali ini kau pasti dapat kusingkirkan,” pikir tabib Han.
Pagi itu tabib Lie datang menghadap Baginda Raja. “Mana pil pesananku?” tanya Baginda tanpa basa-basi.
“Ampun yang Mulia, sebelum hamba memberikan pil umur panjang itu, izinkan hamba menyampaikan sesuatu,” ujar tabib Lie.
“Cepat katakan,” jawab Baginda Raja tidak sabar.
“Pil umur panjang itu baru akan berkhasiat jika Baginda meminumnya sesuai dengan syarat-syaratnya,” jawab tabib Lie menjelaskan.
“Syarat?” tanya Baginda tidak mengerti.
“Sebelum pil umur panjang itu Baginda minum, Baginda harus menjalani puasa selama empat puluh hari empat puluh malam,” jelas tabib Lie.
“Syarat yang aneh,” ujar Baginda Raja. “Tetapi baiklah aku akan melakukannya,” lanjutnya. Akhirnya mulai hari itu Baginda pun menjalani puasanya. Hari pertama puasa, Baginda dapat menjalaninya dengan baik, tetapi memasuki hari ketiga Baginda merasa resah.
Ia tidak dapat tidur dan bekerja dengan konsentrasi karena rasa lapar yang dideritanya. “Apa enaknya mendapatkan pil umur panjang itu kalau aku harus berpuasa sampai empat puluh hari. Mungkin sebelum aku mendapatkan pil itu aku sudah mati kelaparan,” pikir Baginda.
Tiba-tiba Baginda sadar kalau permintaanya itu aneh. “Mana ada manusia yang abadi? Setiap manusia pasti akhirnya akan meninggal juga,” kata Baginda. “Alangkah bodohnya aku karena menerima laporan yang tidak masuk akal begitu saja dari tabib Han,” sesal Baginda.
Akhirnya Baginda sadar bahwa tabib Han sudah membohonginya. Segera saja ia menyuruh pengawalnya menangkap tabib Han dan menjebloskannya ke dalam penjara.
RENUNGAN:
“Rasa iri menggerogoti sukacita, kebahagiaan, dan kepuasan hidup seseorang sampai habis.” – Billy Graham - Aeschylus berkata, “Hanya sedikit orang yang memiliki kekuatan untuk menghormati keberhasilan seorang teman tanpa rasa iri hati”.
Rasa iri memang hanya akan merusak hati dan kehidupan seseorang. Selain menjauhkan kita dari sukacita dan damai sejahtera, iri hati hanya akan menyengsarakan hidup. Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.
Bila menyadari bahwa tidak ada satu pun keuntungan dengan menyimpan salah satu penyakit hati itu, mengapa kita tidak berusaha menyingkirkannya? Belajarlah untuk dapat menerima kesuksesan orang lain dengan lapang dada karena terkadang kita harus mengakui bahwa “Di atas langit masih ada langit”.
Atau ketika kita melihat keberhasilan seseorang, jadikanlah hal itu sebagai lecutan untuk memotivasi diri agar mampu bekerja lebih maksimal lagi. Bila perlu bergaullah dengan mereka dan jalin sebuah hubungan yang baik agar kita pun bisa belajar sesuatu untuk meraih sukses. Jika mereka mampu, kita juga pasti mampu.
Jika kita sibuk mempersiapkan diri menjadi pribadi yang semakin baik dari hari ke hari, saya rasa kita tidak akan punya cukup waktu untuk merasa iri dengan orang lain.
Label:
kisah Bijak
23.01
Sebuah pelajaran dengan prinsip sebab dan akibat
Lotus adalah seorang biarawan yang dikenal dalam sejarah Cina. Kisah berikut adalah tentang bagaimana ia menjelaskan makna yang lebih dalam tentang hidup seorang anak cacat mental.
Dengan wajah yang ditandai dengan kesedihan dan kelelahan, seorang ibu datang dengan anaknya yang cacat mental untuk menemui Lotus.
Meskipun ibunya menerima anaknya yang cacat seperti itu, tapi dia ingin tahu tentang nasib anak itu sehingga ditakdirkan ke anak itu dan untuk mengetahui mengapa mereka harus menanggung begitu banyak penderitaan.
Dia percaya pada prinsip "sebab dan akibat" ( Hal ini mengacu pada prinsip pembalasan karma, yaitu, bahwa kehidupan seseorang akan selaras dengan apa yang Anda lakukan dalam kehidupan masa lalu baik dan buruknya ), namun sulit untuk menerimanya sebelum mereka mempelajari alasan sebenarnya di balik itu. Dengan kasih tanpa pamrih dan pengabdian seorang ibu untuk anaknya, ia mengalami banyak frustrasi dan penderitaan. Semua ibu akan lebih memilih untuk melihat anak mereka bahagia dan bahagia.
Lotus berkata, "Dalam satu kehidupan terdahulu anak Anda sangat pintar. Tapi dia menggunakan kecerdasannya untuk berkonsentrasi pada keuntungan dan berpartisipasi dalam kegiatan ilegal. Dia menjual ganja dan opium, yang menyebabkan banyak orang kecanduan obat-obatan, tetapi juga menyebabkan kebangkrutan banyak keluarga. Akhirnya, dia sendiri meninggal karena penyalahgunaan narkoba.
Karena ia telah menimbulkan begitu banyak karma, dia dilahirkan kembali di banyak kehidupan berikutnya sebagai binatang. Dalam kehidupan ini, ia dinonaktifkan untuk aktif didunia. Dia harus membayar kembali semua itu, apa yang telah dilakukannya karena telah merusak orang lain.
Anda dan suami Anda telah membantunya saat itu, hingga mempunyai hutang. Meskipun bukan keputusan atau anda yang perintahkan, tapi Anda masih terlibat dalam kegiatan ilegal. Oleh karena itu Anda dalam hidup ini terhubung untuk menyelesaikan utangnya. "
Pasangan Ibu dan anak itu saling terhubung dengan cara ini untuk melunasi utang mereka. Dalam peran lain, hubungan mereka untuk mengambil tanggung jawab atas apa yang terjadi karena mereka membiarkan diri mereka untuk masuk ke dalam utang untuk kehidupan lampau mereka.
RENUNGAN:
Teori dari "sebab dan akibat" adalah benar-benar ada. Kisah sedih membuat saya menyadari satu hal lagi : Cepat atau lambat, setiap sebab dari semua tindakan pasti membuahkan hasil dari tindakan tersebut.
KISAH SEORANG ANAK YANG CACAT MENTAL
Lotus adalah seorang biarawan yang dikenal dalam sejarah Cina. Kisah berikut adalah tentang bagaimana ia menjelaskan makna yang lebih dalam tentang hidup seorang anak cacat mental.
Dengan wajah yang ditandai dengan kesedihan dan kelelahan, seorang ibu datang dengan anaknya yang cacat mental untuk menemui Lotus.
Meskipun ibunya menerima anaknya yang cacat seperti itu, tapi dia ingin tahu tentang nasib anak itu sehingga ditakdirkan ke anak itu dan untuk mengetahui mengapa mereka harus menanggung begitu banyak penderitaan.
Dia percaya pada prinsip "sebab dan akibat" ( Hal ini mengacu pada prinsip pembalasan karma, yaitu, bahwa kehidupan seseorang akan selaras dengan apa yang Anda lakukan dalam kehidupan masa lalu baik dan buruknya ), namun sulit untuk menerimanya sebelum mereka mempelajari alasan sebenarnya di balik itu. Dengan kasih tanpa pamrih dan pengabdian seorang ibu untuk anaknya, ia mengalami banyak frustrasi dan penderitaan. Semua ibu akan lebih memilih untuk melihat anak mereka bahagia dan bahagia.
Lotus berkata, "Dalam satu kehidupan terdahulu anak Anda sangat pintar. Tapi dia menggunakan kecerdasannya untuk berkonsentrasi pada keuntungan dan berpartisipasi dalam kegiatan ilegal. Dia menjual ganja dan opium, yang menyebabkan banyak orang kecanduan obat-obatan, tetapi juga menyebabkan kebangkrutan banyak keluarga. Akhirnya, dia sendiri meninggal karena penyalahgunaan narkoba.
Karena ia telah menimbulkan begitu banyak karma, dia dilahirkan kembali di banyak kehidupan berikutnya sebagai binatang. Dalam kehidupan ini, ia dinonaktifkan untuk aktif didunia. Dia harus membayar kembali semua itu, apa yang telah dilakukannya karena telah merusak orang lain.
Anda dan suami Anda telah membantunya saat itu, hingga mempunyai hutang. Meskipun bukan keputusan atau anda yang perintahkan, tapi Anda masih terlibat dalam kegiatan ilegal. Oleh karena itu Anda dalam hidup ini terhubung untuk menyelesaikan utangnya. "
Pasangan Ibu dan anak itu saling terhubung dengan cara ini untuk melunasi utang mereka. Dalam peran lain, hubungan mereka untuk mengambil tanggung jawab atas apa yang terjadi karena mereka membiarkan diri mereka untuk masuk ke dalam utang untuk kehidupan lampau mereka.
RENUNGAN:
Teori dari "sebab dan akibat" adalah benar-benar ada. Kisah sedih membuat saya menyadari satu hal lagi : Cepat atau lambat, setiap sebab dari semua tindakan pasti membuahkan hasil dari tindakan tersebut.
Label:
Kisah-kisah spiritual
21.24
Di Taiwan, ada seorang Ibu yang sudah berumur tujuh puluh tahun yang menunggu telepon putrinya setiap hari. Dia selalu mendengar pesan suara putrinya, "Maaf, aku sibuk sekarang, silakan tinggalkan pesan."
Oh...! Itu suara pesan putriku Qingqiao. Hal itu membuat ibunya tidak bisa menahan senyumnya. Walaupun mengetahui bahwa putrinya tidak bisa di telepon, tapi ia masih tetap senang untuk menjawab, "Nak, Anda sekarang sedang sibuk dan Ibu akan meneleponmu lagi besok !"
Sebenarnya, sang pemilik suara itu telah meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil tiga tahun yang lalu. Sebuah pesan suara yang akrab dan ramah adalah satu-satunya cara Ibunya untuk menemukan putrinya.
Hal ini sepertinya sebuah kunci ajaib, Anda selalu dapat membuka pintu yang menuju ke taman rahasia.
Seperti sekuntum bunga yang selalu mekar dan penuh dengan semua kelembutan tentang memori putrinya. Walaupun kini putrinya tidak menggunakan telepon lagi, tapi Ibunya masih tetap membayar biaya bulanan tepat waktu.
Setiap mendengarkan pesan suara setiap kalimat, ia masih merasa bahwa putrinya masih ada dan di perusahaan itu bekerja. Ibunya selalu tampak duduk di samping putrinya dan tersenyum padanya. Melihat jari lincah putrinya menekan keyboard, mendengar putrinya berbicara dengan rekan-rekannya di ruang konferensi dan melihat putrinya fotokopi dokumen ke mesin fotokopi ......
Dalam lamunan manis, Ibunya setiap malam menahan rasa sakit inci demi inci seperti laut yang luas. Walaupun kadang-kadang hanya sebuah kata, tetapi hal ini dapat membuat Anda dapat mengangkut hati yang lembut.
Tapi pada suatu hari, ketika seperti biasanya dia ingin mendengar pesan suara putrinya di telepon, pesan suara itu benar-benar telah menghilang ! Dia hanya bisa mendengar bunyi suara bip satu kali dan sesudah itu ditutup.
Ibunya seketika itu menjadi panik, tampaknya seperti seolah-olah dia telah kehilangan seluruh dunia. Dengan susah payah, Ibunya berusaha untuk menemukan pelanggan layanan panggilan telepon putrinya.
Telepon tersambung sesaat, tapi yang terdengar suara operator layanan sehingga membuat air matanya berkabut. Sambil mendengar pertanyaannya, ia menjelaskan dengan sabar.
Awalnya, perusahaan telekomunikasi sudah menginformasikan pada pelanggan melalui SMS, bahwa sistem suara akan ditingkatkan. Jadi silakan tinggalkan pesan dengan ucapan suara lama untuk transisi ke sistem baru untuk menyimpan, jika tidak maka akan hilang.
Tapi sang Ibu tidak pernah melihat SMS. Jadi sistem baru online yang seminggu kemudian itu membuatnya telah kehilangan pesan suara putrinya yang berharga itu..
Ibunya benar-benar kehilangan akal, "Ini adalah pesan putriku yang mati, lalu apa yang bisa saya lakukan lagi......" Ibunya yang sudah berumur tujuh puluh tahun, menangis terseduh-seduh seperti anak yang tak berdaya.
Petugas layanan pelanggan segera menyampaikan kepada Direktur tentang masalah ini, sehingga Direktur cepat-cepat melaporkannya kepada departemen perusahaan TI. Staf layanan menghabiskan waktu selama satu bulan untuk mencari dari jutaan pengguna kotak pesan suara lama.
Akhirnya mereka menemukan rekaman pesan suara putrinya. Mereka segera mulai belajar bagaimana membuat reproduksi suara dengan menggunakan perusahaan telepon ke ponsel putrinya. Kemudian dari sistem perekaman call center, kata-kata ini ditulis dan mengimpor sistem suara baru.
Siang dan malam Ibu Qingqiao menantikannya, akhirnya dia bisa mendengarkan kembali pesan suara putrinya, Qingqiao. Saat itu, dengan perasaan riang dia tertawa, "Dengarlah! Dengarlah !" Dia merasa seperti putrinya yang tersayang sedang bersandar di sisinya dan satu tangannya sedang mengelus kepalanya.
Untuk tidak pernah kehilangan pesan ini, maka rekaman dari personil perusahaan menyalin pesan suara itu ke CD dan memberikan Pada Ibu Qingqiao sebagai hadiah untuknya.
RENUNGAN:
Kita adalah orang-orang biasa, tidak dapat mencegah bencana alam, kecelakaan mobil, tsunami, tapi kita bisa memberikan cinta kasih dan perhatian pada seorang Ibu yang telah peduli pada anaknya untuk memulihkan patah hatinya, agar tetap semangat untuk menghadapi yang telah terjadi.
Menghormati orang tua pada kenyataannya tidak menghabiskan banyak waktu dan uang.
Sebuah kata, ucapan, ciuman, pesan teks, karangan bunga, pelukan ......Kadang-kadang hal itu telah membuat orang tua menangis terharu. Orang tua di dunia sebenarnya sangat ingin untuk bertemu.
Pohon itu mungkin lebih tenang, jika angin tidak bertiup. Seorang anak tentu tidak ingin orang tuanya menunggu.
KISAH SEORANG IBU TERUS MENERUS MENELPON PUTRINYA QINGQIAO YANG TELAH MENINGGAL
Oh...! Itu suara pesan putriku Qingqiao. Hal itu membuat ibunya tidak bisa menahan senyumnya. Walaupun mengetahui bahwa putrinya tidak bisa di telepon, tapi ia masih tetap senang untuk menjawab, "Nak, Anda sekarang sedang sibuk dan Ibu akan meneleponmu lagi besok !"
Sebenarnya, sang pemilik suara itu telah meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil tiga tahun yang lalu. Sebuah pesan suara yang akrab dan ramah adalah satu-satunya cara Ibunya untuk menemukan putrinya.
Hal ini sepertinya sebuah kunci ajaib, Anda selalu dapat membuka pintu yang menuju ke taman rahasia.
Seperti sekuntum bunga yang selalu mekar dan penuh dengan semua kelembutan tentang memori putrinya. Walaupun kini putrinya tidak menggunakan telepon lagi, tapi Ibunya masih tetap membayar biaya bulanan tepat waktu.
Setiap mendengarkan pesan suara setiap kalimat, ia masih merasa bahwa putrinya masih ada dan di perusahaan itu bekerja. Ibunya selalu tampak duduk di samping putrinya dan tersenyum padanya. Melihat jari lincah putrinya menekan keyboard, mendengar putrinya berbicara dengan rekan-rekannya di ruang konferensi dan melihat putrinya fotokopi dokumen ke mesin fotokopi ......
Dalam lamunan manis, Ibunya setiap malam menahan rasa sakit inci demi inci seperti laut yang luas. Walaupun kadang-kadang hanya sebuah kata, tetapi hal ini dapat membuat Anda dapat mengangkut hati yang lembut.
Tapi pada suatu hari, ketika seperti biasanya dia ingin mendengar pesan suara putrinya di telepon, pesan suara itu benar-benar telah menghilang ! Dia hanya bisa mendengar bunyi suara bip satu kali dan sesudah itu ditutup.
Ibunya seketika itu menjadi panik, tampaknya seperti seolah-olah dia telah kehilangan seluruh dunia. Dengan susah payah, Ibunya berusaha untuk menemukan pelanggan layanan panggilan telepon putrinya.
Telepon tersambung sesaat, tapi yang terdengar suara operator layanan sehingga membuat air matanya berkabut. Sambil mendengar pertanyaannya, ia menjelaskan dengan sabar.
Awalnya, perusahaan telekomunikasi sudah menginformasikan pada pelanggan melalui SMS, bahwa sistem suara akan ditingkatkan. Jadi silakan tinggalkan pesan dengan ucapan suara lama untuk transisi ke sistem baru untuk menyimpan, jika tidak maka akan hilang.
Tapi sang Ibu tidak pernah melihat SMS. Jadi sistem baru online yang seminggu kemudian itu membuatnya telah kehilangan pesan suara putrinya yang berharga itu..
Ibunya benar-benar kehilangan akal, "Ini adalah pesan putriku yang mati, lalu apa yang bisa saya lakukan lagi......" Ibunya yang sudah berumur tujuh puluh tahun, menangis terseduh-seduh seperti anak yang tak berdaya.
Petugas layanan pelanggan segera menyampaikan kepada Direktur tentang masalah ini, sehingga Direktur cepat-cepat melaporkannya kepada departemen perusahaan TI. Staf layanan menghabiskan waktu selama satu bulan untuk mencari dari jutaan pengguna kotak pesan suara lama.
Akhirnya mereka menemukan rekaman pesan suara putrinya. Mereka segera mulai belajar bagaimana membuat reproduksi suara dengan menggunakan perusahaan telepon ke ponsel putrinya. Kemudian dari sistem perekaman call center, kata-kata ini ditulis dan mengimpor sistem suara baru.
Siang dan malam Ibu Qingqiao menantikannya, akhirnya dia bisa mendengarkan kembali pesan suara putrinya, Qingqiao. Saat itu, dengan perasaan riang dia tertawa, "Dengarlah! Dengarlah !" Dia merasa seperti putrinya yang tersayang sedang bersandar di sisinya dan satu tangannya sedang mengelus kepalanya.
Untuk tidak pernah kehilangan pesan ini, maka rekaman dari personil perusahaan menyalin pesan suara itu ke CD dan memberikan Pada Ibu Qingqiao sebagai hadiah untuknya.
RENUNGAN:
Kita adalah orang-orang biasa, tidak dapat mencegah bencana alam, kecelakaan mobil, tsunami, tapi kita bisa memberikan cinta kasih dan perhatian pada seorang Ibu yang telah peduli pada anaknya untuk memulihkan patah hatinya, agar tetap semangat untuk menghadapi yang telah terjadi.
Menghormati orang tua pada kenyataannya tidak menghabiskan banyak waktu dan uang.
Sebuah kata, ucapan, ciuman, pesan teks, karangan bunga, pelukan ......Kadang-kadang hal itu telah membuat orang tua menangis terharu. Orang tua di dunia sebenarnya sangat ingin untuk bertemu.
Pohon itu mungkin lebih tenang, jika angin tidak bertiup. Seorang anak tentu tidak ingin orang tuanya menunggu.
Label:
Kisah Nyata
Diberdayakan oleh Blogger.