Latest Post

BERWAJAH SETAN

Written By Regina Kim on Selasa, 30 April 2013 | 02.15


Pada suatu hari di negeri antah berantah, hidup seorang Raja yang sangat bengis. Ia sangat kejam dan sewenang-wenang. Tak segan-segan ia menjatuhkan hukuman mati, baik kepada rakyat maupun pengikutnya dengan alasan kurang jelas.

Raja itu tidak pernah mau dikritik. Selalu merasa benar adalah ciri khasnya. Pokoknya semuanya harus dikerjakan sesuai dengan keinginan dia, jika tidak, nyawa konsekwensinya.

Pada suatu saat, Sang Raja memiliki ambisi untuk menaklukkan dan menguasai negeri tetangga. Raja tahu betul bahwa negeri tetangga itu adalah kerajaan yang cukup kuat, prajuritnya berjumlah puluhan ribu orang, dan mereka memiliki seorang pemimpin yang sangat ahli dalam strategi perang.

Secepat mungkin Raja langsung menerapkan wajib militer bagi rakyatnya, tapi ternyata kekuatan perang yang ia miliki tetap tidak sepadan dengan musuhnya.

“Cobalah baginda menghubungi Nasredin” Salah satu penasehatnya berkata,”Dia adalah seorang bijaksana. Kata orang, dia bisa mengalahkan puluhan setan - cukup dengan berkata-kata saja”.

Dengan setengah tidak percaya, Raja segera datang menemui Nasredin.
“Kamu Nasredin ?” Raja bertanya. “Kata orang, kau adalah orang yang penuh pengetahuan, memiliki mantra dan kekuatan ajaib. Mereka bahkan mengatakan kalau kau adalah penakluk setan. Apakah benar itu ?”

“Begitulah kata orang” jawab Nasredin sekenanya.
“Kalau begitu, coba tunjukkan bagaimana wajah setan itu sendiri !” Seru Sang Raja dengan jengkel.

“Baiklah Paduka.” jawab Nasredin sambil tersenyum. Ia menyodorkan cermin kepada Raja dan berkata, “Silahkan paduka melihatnya sendiri.”

RENUNGAN:
ketika kita tidak mampu mengontrol emosi, saat itulah setan sedang bersemayam dalam diri kita

SEVEN WORDS


Aku tahu aku berbeda dari anak-anak lain. Dan aku amat membencinya. Ketika aku mulai bersekolah, teman-teman selalu mengejekku, maka aku semakin tahu perbedaan diriku. Aku dilahirkan dengan cacat. Langit-langit mulutku terbelah.Ya, aku adalah seorang gadis kecil dengan bibir sumbing, hidung bengkok, gigi yang tak rata. Bila berbicara suaraku sumbang, sengau dan kacau. Bahkan aku tak bisa meniup balon bila tak kupejet hidungku erat-erat.

Jika aku minum menggunakan sedotan, air akan mengucur begitu saja lewat hidungku. Bila ada teman sekolahku bertanya, “Bibirmu itu kenapa?” Aku katakan bahwa ketika bayi aku terjatuh dan sebilah pecahan beling telah membelah bibirku.

Sepertinya aku lebih suka alasan ini daripada mengatakan bahwa aku cacat semenjak lahir. Saat berusia tujuh tahun aku yakin tidak ada orang selain keluargaku yang mencintai aku. Bahkan tidak ada yang mau menyukaiku.

Saat itu aku naik ke kelas dua dan bertemu dengan bu Leonard. Aku tak tahu apa nama lengkapnya. Aku hanya memanggilnya bu Leonard. Beliau berparas bundar, cantik dan selalu harum. Tangannya gemuk. Rambutnya coklat keperakan. Matanya hitam lembut yang senantiasa tampak tersenyum meski bibirnya tidak. Setiap anak menyukainya. Tetapi tak ada yang menyintainya lebih daripada aku. Dan aku punya alasan tersendiri untuk itu.

Pada suatu ketika sekolah melakukan test kemampuan pendengaran; yaitu mendengar kata yang dibisikkan dengan satu telinga ditutup bergantian. Terus terang sulit bagiku untuk mendengar suara-suara dengan satu telinga. Tidak ada orang yang tahu akan cacatku yang satu ini. Aku tak mau gagal pada test ini lalu menjadi satu-satunya anak dengan segala cacat di sekujur tubuhnya.

Maka aku mencari akal untuk menyusun rencana curang. Aku perhatikan setiap murid yang ditest. Test berlangsung demikian: setiap murid diminta berjalan ke pintu kelas, membalikkan tubuh, menutup satu telinganya dengan jari, kemudian bu guru akan membisikkan sesuatu dari mejanya tulisnya. Lalu murid diminta untuk mengulangi perkataan bu guru. Hal yang sama dilakukan pada telinga yang satunya. Aku menyadari ternyata tak ada seorang pun yang mengawasi apakah telinga itu ditutup dengan rapat atau tidak. Kalau begitu aku akan berpura-pura saja menutup telingaku. Selain itu aku tahu dari cerita murid-murid yang lain bu guru biasanya membisikkan kata-kata seperti, “Langit itu biru” atau “Apakah kau punya sepatu baru?”.

Kini tiba pada giliran terakhir; giliranku. Aku berjalan ke luar kelas, membalikkan tubuh lalu menutup telingaku yang cacat itu dengan kuat tetapi kemudian perlahan-lahan merenggangkannya sehingga aku bisa mendengar kata-kata yang dibisikkan oleh bu guru.

Aku menunggu dengan berdebar-debar kata-kata apa yang akan dibisikkan oleh bu Leonard. Dan bu Leonard, bu guru yang cantik dan harum, bu guru yang aku cintai itu, membisikkan tujuh buah kata yang aku telah mengubah hidupku selamanya. Ia berbisik dengan lembut, “Maukah kau jadi putriku, wahai gadis manis?” Tanpa sadar aku berbalik, berlari, memeluk bu Leonard erat-erat, dan membiarkan seluruh air mataku tumpah di tubuhnya.

RENUNGAN:

Sangat mudah mencintai orang yang sehat, sempurna, cerdas, baik hati, cerdas dsb...
Tetapi mencintai orang yang tidak sempurna, cacat, miskin sederhana, kumuh, nakal... dengan segala keterbatasannya.. sangat-sangat tidak mudah....
Dibutuhkan orang biasa untuk mencintai orang yang baik dan sempurna, tetapi hanya orang hebat yang berani membagi cinta dengan orang yang tidak sempurna.

Disekitar kita banyak orang yang mengalami situasi sulit seperti itu, bahkan mungkin menjadi tetangga anda..
Keberadaan orang yang "kurang" tersebut, mungkin saja terabaikan atau diabaikan oleh lingkungan bahkan keluarganya..

Pertanyaannya adalah BERANIKAH ANDA TERPANGGIL UNTUK MENCINTAI MEREKA ?

AKU ADALAH TUHAN BAGI DIRIKU SENDIRI ?

Written By Regina Kim on Minggu, 14 April 2013 | 23.48


AkuLah derita, Aku bahagia, Akulah gelak tawa
Dan aku airmata, Aku binatang, Akulah setan..
Untuk diriku sendiri aku adalah tuhan
hati pikiran dan indraku adalah miliku

atas nama jiwa , atas nama diri,
aku tuhan untuk diriku sendiri

Kulangkahkan kakiku menuju surga
Kulangkahkan kakiku menuju neraka!
setiap hak yang ku hirup adalah hak
setiap hak yang ku miliki kan ku genggam

atas nama jiwa , atas nama diri,
aku tuhan untuk diriku sendiri

Kalian mencoba merubah takdirku
Dengan menyeret rentanya sayap jiwaku
Mencoba membungkam nafas pikiranku
Caci makiku untuk kalian.

Bebaskan hempaskan setiap rantai kekang di otakmu
Bebaskan hempaskan setiap caci maki yang terucap
Teriakan setiap nafasmu..

HHmmm.. memang terdengar kontroversi sekali lirik ini, bahkan ada yg bilang itu band atheist, itu adalah kutipan band beside.(yg lagunya sih aQ gk suka banget dengernya, tapi kata2nya mengena sekali untuk dijaman sekarang yang menuntus logika dan ilmu pengetahuan) just like movie Bruce all mighty.

Sebenernya dalam bahasa indonesia tuh cakupan Tuhan luas (menurut saya), yg maha kuasa atas segalanya,atau apalah.. tp Allah s.w.t cuma satu cakupannya dan temen2 tau apa itu,dan itu berdasarkan pengalaman kita sehari2 mungkin pengalaman kalian juga.

Simple sih.. dimana terkadang dalam hari2 kita di isi oleh suatu hal yg kadang kita benci dan gk pernah mau buat ngejalanin hal itu.

Mungkin 1 contoh mudahnya, agar mudah dimengerti! seperti kamu di paksa nikah ama orang yg kamu gk pernah suka, pasangan kamu bibirnya sumbing misalnya hahaha ^_^ ... tp orang tua kamu maksa abis2an seakan mereka tuh tau apa yg terbaik buat kamu, atau kamu dipaksa untuk pindah agama misalnya.. padahal kamu gk pernah yakin dengan agama yg mereka paksain buat kamu!! apa kalian mau hidup di kendalikan orang2 sekitar kamu?

Padahal kamu lebih tau apa yg kamu inginkan, dan tau yg kamu inginkan itu adalah yg terbaik buat kalian.. selama itu tidak merugikan orang lain! lakukan apa yg kalian mau (selama itu tidak mengganggu dan tidak merugikan pihak lain) !! Karna kamu Maha kuasa atas diri kamu sendiri. pikiran kamu panca indra kamu selama kamu hidup didunia.. itu milik kamu, sekali lagi.. kamu punya kuasa atas diri kalian sendiri untuk menentukan mau jadi apa kalian nanti, di ibaratkan kalian Tuhan untuk diri kalian sendiri. (garis bawahi di DI IBARATKAN !!)

Intinya kebebasan.., intinya tentang sebuah HAK.. kalian mau jadi sampah bagi masyarakat, kalian mau jadi malaikat buat hidup kalian,bahkan kalian mau jadi setan sekalipun.. bebaskan!!

kalian punya kuasa penuh buat diri kamu sendiri. Kalian adalah Tuhan buat diri kalian sendiri kalian Maha kuasa untuk diri kalian sendiri.

Seperti kata almarhum ivan scumbag : baik buruk ini jalan hidupku!! menurut saya itu emang bener..

Apa ini ada sangkut pautnya dengan atheist ?? apa ini ada sangkut pautnya dengan SARA atau penodaan agama?? jauh..

Tidak ada indikasi berbicara soal penodaan. aku adalah Tuhan membicarakan HAK atau kebebasan! bukan menyamaratakan diri kita dengan Tuhan, untuk masalah kenapa saya milih judul AKU ADALAH TUHAN BAGI DIRIKU SENDIRI ? itu juga sebuah HAK, kebebasan berekspresi.. baca dulu lyricnya.. don't judge a book from the cover, ini zaman maju teman bukan jaman purba..^_^ peace yoo!!

KISAH TENTANG PENYESALAN

Written By Regina Kim on Senin, 08 April 2013 | 02.38


Seorang dokter berpangkat kolonel di suatu negara berprestasi sangat cemerlang. Dengan demikian, dia dipercaya oleh kalangan atas, termasuk presidennya, untuk merawat kesehatan diri mereka pada dokter yang pandai tersebut.

Setiap hari, hidupnya dipenuhi oleh jadwal tugas yang membuat orang lain berdecak kagum karena tidak semua dokter mendapat kesempatan berprestasi seperti itu. Hari demi hari dilalui dengan prestasi yang menjulang. Semakin tinggi dan tak terbilang hadiah dan fasilitas hidup yang menggiurkan diterimanya.

Begitu penuh jadwal hidupnya untuk mengurus orang lain, pergi berhari- hari menemani jenderal ini dan itu, pergi berminggu-minggu untuk menemani presiden ke luar negeri, dan sebagainya. Untuk bertemu muka dengan istri dan anak-anaknya sungguh hal yang langka. Dan keadaan ini terus berlanjut dari waktu ke waktu.

Sampai suatu hari sepulang dari luar negeri menemani dan merawat pejabat tinggi yang sedang sakit, setiba di depan rumahnya, sang dokter melihat tenda terpasang dan kerumunan para kerabat dan tetangganya. Dalam hati sang dokter bertanya: ada apa gerangan di rumahku? Begitu keluar dari mobil, dia langsung bergegas masuk menguak kerumunan para tamu yang menyampaikan ucapan belasungkawa.

Setiba di ruang tamu rumahnya, terbujur sang istri tercinta, wanita yang menjadi belahan jiwanya, wanita yang selama ini ditinggalkannya untuk bepergian menjalankan tugas-tugas untuk merawat dan mempertahankan hidup orang lain. Tapi, satu-satunya wanita yang diinginkan dalam hidupnya saat ini terdiam kaku. Sang istri meninggal setelah menderita sakit parah yang cukup lama, dan dia tidak mampu merawatnya, apalagi memperpanjang masa hidupnya.

Maka, tercenunglah sang dokter. Dia bertanya ke mana saja aku ini, kapan terakhir aku makan bersama dengan wanita kesayanganku, kapan terakhir kali aku memeriksa kesehatannya, kapan terakhir kali aku mengucapkan selamat berulang tahun untuknya. Oh, sudah lama-lama sekali! Sekarang aku ingin mengucapkannya, sekarang aku ingin makan bersamanya, sekarang aku ingin tidur bersamanya, tapi sudah terlambat! Tidak ada hari esok lagi untuk melakukannya.

RENUNGAN:
Jangan sampai kita menyesal dalam hidup ini. Hidup terlalu singkat untuk dipakai "tidak peduli terhadap pasangan" serta "merasa kecewa dan marah". Jadikan sentuhan, pelukan, dan kemesraan sebagai alat untuk membangun fondasi yang kuat dalam hal membina hubungan suami- istri. Sama seperti otot, kasih dapat menjadi kuat jika sering digunakan. Sebaliknya, kasih juga bisa mati jika tidak disertai perbuatan.

Mudah-mudah belum terlambat bagi kita untuk memulai mengatakan apa yang seharusnya dikatakan, apa yang seharusnya dilakukan untuk membahagiakan pasangan hidup dan diri kita juga.

Be grateful and thanks for All The Thing Happen To Your Life


Jika Anda bangun pagi ini dengan lebih sehat daripada sakit, Anda lebih diberkati daripada jutaan orang yang tak akan selamat melewati minggu ini

Jika Anda punya makanan di kulkas Anda, pakaian di tubuh Anda, atap di kepala Anda, dan tempat untuk tidur, Anda lebih kaya daripada 75 persen dunia ini.

Jika Anda punya uang di bank atau di dompet Anda, Anda berada di antara 8 persen yang terkaya di dunia.

Jika Anda mengangkat kepala Anda dengan senyum di wajah Anda dan benar-benar bersyukur, Anda diberkati karena kebanyakan orang bisa, tapi sebagian tidak melakukannya.


Saya BERSYUKUR untuk istri yang memberiku makanan yang sama dengan malam kemarin karena berarti istriku di rumah malam ini,dan tidak bersama orang lain ...

BERSYUKUR untuk suami yang duduk bermalasan di sofa sambil baca koran males-malesan , karena itu berarti dia bersama aku di rumah dan tidak keluyuran,apalagi ke bar malam ini.

BERSYUKUR untuk anakku yang selalu PROTES di rumah, karena artinya dia sedang di rumah dan TIDAK sedang keluyuran di jalanan.

BERSYUKUR untuk pajak yang saya bayar, karena artinya saya bekerja atau punya penghasilan.

BERSYUKUR untuk rumah yang berantakan, karena artinya saya masih punya kesempatan
melayani orang-orang yang mengasihi saya.

BERSYUKUR untuk baju yang mulai kesempitan, karena artinya saya bisa lebih dari cukup untuk makan.

BERSYUKUR pada bayangan yang mengikutiku, karena artinya aku tidak disilaukan oleh matahari.

BERSYUKUR untuk Kebun yang harus dirapikan dan perkara yang harus dibetulkan di rumah, karena artinya saya punya rumah.

BERSYUKUR akan berita orang yang lagi demo, karena artinya kita masih punya kebebasan untuk berbicara.

BERSYUKUR untuk dapat tempat parkir yang paling jauh, karena artinya saya masih bisa berjalan kaki dan diberkati dengan kendaraan yang saya bisa bawa.

BERSYUKUR untuk cucian, karena artinya saya punya baju yang bisa dipakai.

BERSYUKUR karena kepenatan dan kelelahan kerja setiap hari, karena artinya saya mampu bekerja keras setiap hari.

BERSYUKUR mendengar alarm yang mengganggu di pagi hari, karena artinya saya masih hidup.

Hiduplah, Senyumlah & Kasihi sesama dengan seluruh HATIMU .. !

From Small Things with Great Love


Kita mungkin tidak bisa melakukan hal besar, Tapi kita bisa melakukan hal kecil dengan Cinta yang Besar. ( Da Ai )

Inilah cerita dari ibu Teresa sebelum kematiannya :
” Kalau saya memungut seseorang yang lapar dari jalan, saya beri dia sepiring nasi, sepotong roti. Tetapi seseorang yang hatinya tertutup, yang merasa tidak dibutuhkan, tidak dikasihi, dalam ketakutan, seseorang yang telah dibuang dari masyarakat - kemiskinan spiritual seperti itu jauh lebih sulit untuk diatasi.”

Mereka yang miskin secara materi bisa menjadi orang yang indah.
Pada suatu petang kami pergi keluar, dan memungut empat orang dari jalan dan salah satu dari mereka ada dalam kondisi yang sangat buruk. Saya memberitahu para suster : “Kalian merawat yang tiga; saya akan merawat orang itu yang kelihatan paling buruk.”

Maka saya melakukan untuk dia segala sesuatu yang dapat dilakukan,dengan kasih tentunya. Saya taruh dia di tempat tidur dan ia memegang tangan saya sementara ia hanya mengatakan satu kata : ” Terima kasih “, lalu ia meninggal.

Saya tidak bisa tidak, harus memeriksa hati nurani saya sendiri.Dan saya bertanya : ” Apa yang akan saya katakan, seandainya saya menjadi dia ?” dan jawaban saya sederhana sekali. Saya mungkin berusaha mencari sedikit perhatian untuk diriku sendiri. Mungkin saya berkata : ” Saya lapar, saya hampir mati, saya kedinginan, saya kesakitan, atau lainnya”.

Tetapi ia memberi saya jauh lebih banyak, ia memberi saya ucapan syukur atas dasar kasih. Dan ia meninggal dengan senyum di wajahnya. Lalu ada seorang laki -laki yang kami pungut dari selokan, sebagian badannya sudah dimakan ulat, dan setelah kami bawa dia ke rumah perawatan ia hanya berkata : “Saya telah hidup seperti hewan di jalan, tetapi saya akan mati seperti malaikat, dikasihi dan dipedulikan.”
Lalu, setelah kami selesai membuang semua ulat dari tubuhnya, yang ia katakan dengan senyum ialah : ” Ibu, saya akan pulang kepada Tuhan” lalu ia meninggal.

Begitu indah melihat orang yang dengan jiwa besar tidak mempersalahkan siapapun, tidak membandingkan dirinya dengan orang lain. Seperti malaikat, inilah jiwa yang besar dari orang-orang yang kaya secara rohani sedangkan miskin secara materi.

* Hidup adalah kesempatan, gunakan itu.
* Hidup adalah keindahan, kagumi itu.
* Hidup adalah mimpi, wujudkan itu.
* Hidup adalah tantangan, hadapi itu.
* Hidup adalah kewajiban, penuhi itu.
* Hidup adalah mahal, jaga itu.
* Hidup adalah kekayaan, simpan itu.
* Hidup adalah kasih, nikmati itu.
* Hidup adalah janji, genapi itu.
* Hidup adalah kesusahan, atasi itu.
* Hidup adalah nyanyian, nyanyikan itu.
* Hidup adalah perjuangan, perjuangkanlah itu
* Hidup adalah tragedi, hadapi itu.
* Hidup adalah petualangan, lewati itu.
* Hidup adalah keberuntungan, laksanakan itu.
* Hidup adalah terlalu berharga, jangan rusakkan itu.
* Hidup adalah hidup, berjuanglah untuk itu.

” We can do no great things, only small things with great love. ”
Mother Teresa

KISAH WANITA RENTA,SEBATANG KARA YANG BUTA MATA


Jika Anda tinggal di Madiun, dan tinggal di dekat wanita ini, Anda akan mengenal Wanita malang ini. Mbah Lasinem Namanya. Usianya sudah sangat lanjut. Kalau kita mengamati dengan seksama rautwajahnya, keriput diseluruh wajah selain mencerminkan usia yang renta juga menyiratkan penderitaan hidup yang beliau alami. Ketika semua saudara kandungnya sudah tiada dipanggil menghadap Sang Kuasa, beliau harus menjalani hidup dalam keadaan buta. Suami yang biasa menjadi tempat berbagi duka dan sukapun telah tiada. Sementara anak yang jadi penghias keindahan rumah tangga, yang diharapkan bisa menjadi teman juga tiada pernah diberikan oleh Sang Pemilik Jagat Raya.

Susah dan papa sudah menjadi bagian hidupnya, kemana mau cerita jika semua kerabatnya nasibnya juga tidak jauh berbeda. Tetap saja simbah kita yang satu ini setiap hari hanya merenung dan menghitung sisa hari. Jika hujan turun, rintik hujanlah yang menemani. Atap rumah yang bocor selalu menjadi bagian hidup di musim hujan yang selalu membasahi lantai rumahnya yang terbuat dari tanah dan masih alami.

Ya inilah rumah yang menjadi bagian Mbah Lasinem . Rumah yang selalu menaunginya dikala sang surya menebar cahaya garangnya. Tapi jangan dibayangkan apa yang ada di dalam rumah itu adalah barang-barang berharga. Hanya ada sebuah kursi usang yang cukup untuk duduk sendiri perempuan renta yang buta ini. Jangan berharap ada kitchen set di rumah ini. Meja makan yang reyot. Jika Anda bersandar di meja itu baru benar-benar yakin kalau meja itu sudah sangat usang. Itupun jika Anda tidak percaya dengan penglihatan Anda bahwa meja itu sudah begitu usang dan saatnya diganti.

Siapapun, jika dalam kondisi sangat renta dan lagi buta, pasti akan berharap akan tersedia makanan barang sedikit di mejanya. Tapi Anda harus yakin bahwa di rumah Mbah Lasinem itu tidak ada. Ketika LMI datang menjelang sore, yang tampak diatas meja hanyalah nasi beberapa sendok yang tertutup tempat makan transparan bukan keluaran Tupperware. Ya. Hanya itu yang terlihat. Sisa nasi tadi pagi. Nasi pemberian tetangga sebelah. Tanpa terlihat ada sayur dan lauknya, mungkin sudah habis untuk makan tadi pagi. Kalaupun Mbah Lasinem mau makan, mungkin juga terasa kurang enak. Bukan hanya karena tak ada lagi sayur dan lauknya, melainkan karena sudah banyak semut yang mendahuluinya memakan nasi itu.

Tidur adalah saat yang paling nyaman bagi Mbah Lasinem. Tapi kalau Anda yang tidur di tempat tidur Mbah Lasinem, mungkin Anda tak pernah berharap untuk mengulanginya. Bagaimana tidak, spring bed Mbah lasinem hanyalah PRING BED. Sebuah dipan bambu tanpa kasur. Dipan bambu itu hanya beralaskan tikar plastik. Jangan Anda mencari selimut disana, karena mbah Lasinem memang tak pernah memiliki atau memakainya.

Tak usah Anda mencari Air Conditioner atau sekedar kipas angin, karena rumah Mbah Lasinem tidak ada aliran listrik. Jika Anda menginginkan hembusan angin, dinding rumah Mbah lasinem akan memberikan cukup angin untuk mendinginkan badan dan mengeringkan keringat yang bercucuran. Angin akan sangat mudah masuk menerobos dinding anyaman bambu, tak peduli siang atau malam, tak peduli hari yang panas maupun malam yang dingin.

Kita tidak usah sombong menutup hidung jika malam hari bertandang, asap dari obat nyamuk bakar akan memenuhi ruangan rumah yang hanya terdiri satu ruangan itu. Itulah cara Mbah Lasinem mengusir nyamuk-nyamuk nakal yang ada di rumahnya.

RENUNGAN:
Dear All, banyak diantara kita yang bergelimangan harta, yang halal maupun yang haram. Apapun itu. Dari mulai gaji, honor kegiatan, Uang makan, tunjangan jabatan. Belum lagi hasil usaha di luar, bunga tabungan, saham, kontrakan, rental atau hanya sekedar bisnis pulsa. Kita akan buang-buang dan kita belanjakan sesuka kita.

Kita banyak lupa, Mbah Lasinem juga memiliki hak atas harta kita. Ingat, 2,5% setiap harta Anda adalah milik mereka-mereka yang tidak mampu, fakir miskin, anak-anak yatim dan orang-orang yang membutuhkan. Apakah kita akan menjadi orang yang serakah dengan memakan 100% penghasilan kita? 2,5% yang menjadi hak fakir miskin jika tidak kita keluarkan, suatu saat akan diambil oleh Allah. Jika Allah mengambil, maka Dia akan mengambil dalam bentuk musibah, Kehilangan, kerugian, penyakit dan bahkan kematian.

Untuk itu, jangan biarkan 2,5% bagian harta fakir miskin merusak harta Anda yang 97,5%.

IS TOO GOOD TO BE TRUE

Written By Regina Kim on Rabu, 03 April 2013 | 03.11


Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.

"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia..."

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.

Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.

"Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri.

Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir...

"Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya.

"Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia.

"Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang..."

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis...

RENUNGAN:
Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan.

Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita?
Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk...

KISAH TENTANG PIANO


Seorang ayah yang memiliki putra yang berusia kurang lebih 5 tahun, memasukkan putranya tersebut ke sekolah musik untuk belajar piano. Ia rindu melihat anaknya kelak menjadi seorang pianis yang terkenal.

Selang beberapa waktu kemudian, di kota tersebut datang seorang pianis yang sangat terkenal. Karena ketenarannya, dalam waktu singkat tiket konser telah terjual habis. Sang ayah membeli 2 buah tiket pertunjukan, untuk dirinya dan anaknya. Pada hari pertunjukan, satu jam sebelum konser dimulai, kursi telah terisi penuh. Sang ayah duduk dan putranya tepat berada di sampingnya. Seperti layaknya seorang anak kecil, anak ini pun tidak betah duduk diam terlalu lama, tanpa sepengetahuan ayahnya, ia menyelinap pergi. Ketika lampu gedung mulai diredupkan, sang ayah terkejut menyadari bahwa putranya tidak ada di sampingnya. Ia lebih terkejut lagi ketika melihat anaknya berada dekat panggung pertunjukan, dan sedang berjalan menghampiri piano yang akan dimainkan pianis tersebut.

Didorong oleh rasa ingin tahu, tanpa takut anak tersebut duduk di depan piano dan mulai memainkan sebuah lagu, lagu yang sederhana, twinkle-twinkle little star. Operator lampu sorot, yang terkejut mendengar adanya suara piano mengira bahwa konser telah dimulai tanpa aba-aba terlebih dahulu, dan ia langsung menyorotkan lampunya ke tengah panggung. Seluruh penonton terkejut melihat yang berada di panggung bukan sang pianis, tapi hanyalah seorang anak kecil. Sang pianis pun terkejut, dan bergegas naik ke atas panggung. Melihat anak tersebut, sang pianis tidak menjadi marah,ia tersenyum dan berkata, "Teruslah bermain" dan sang anak yang mendapat ijin, meneruskan permainannya. Sang pianis lalu duduk di samping anak itu dan mulai bermain mengimbangi permainan anak itu. Ia mengisi semua kelemahan permainan anak itu dan akhirnya tercipta suatu komposisi permainan yang sangat indah. Bahkan mereka seakan menyatu dalam permainan piano tersebut.

Ketika mereka berdua selesai, seluruh penonton menyambut dengan meriah, karangan bunga dilemparkan ke tengah panggung. Sang anak jadi besar kepala, pikirnya, "Gila, baru belajar piano sebulan saja sudah hebat!" Ia lupa bahwa yang disoraki oleh penonton adalah sang pianis yang duduk di sebelahnya, mengisi semua kekurangannya dan menjadikan permainannya sempurna.

RENUNGAN:
Kadang.. kita bangga akan segala rencana hebat yang kita buat, perbuatan-perbuatan besar yang telah berhasil kita lakukan. Tapi kita lupa bahwa semua itu terjadi karena Tekad/kemauan ada di samping kita. Kita adalah anak kecil tadi, tanpa ada tekad/kemauan di samping kita, semua yang kita lakukan akan sia-sia. Tapi bila tekad/kemauan ada di samping kita, sesederhana apapun hal yang kita lakukan hal itu akan menjadi hebat dan baik, bukan saja buat diri kita sendiri tapi juga baik bagi orang di sekitar kita. Semoga kita tidak pernah lupa bahwa semua itu ada pada diri kita sendiri.

BE CAREFULL 4 YOURSELF


Kejahatan yang menimpa manusia tidak hanya berasal dari luar diri manusia itu, tetapi yang lebih berbahaya adalah yang berasal dari dalam diri manusia.

Semua sikap dan sifat negatif kita seringkali lebih banyak mendatangkan keburukan bagi kita.

Seringkali kita bersikap hati-hati terhadap sesuatu atau seseorang secara berlebihan. Tapi kita lupa untuk berhati-hati terhadap diri kita sendiri. Terhadap sikap kita, cara bicara kita, kelakuan kita. Padahal apakah kita bisa menjamin bahwa apa yang ada pada kita selalu membuahkan kebaikan bagi kita.

Inilah kenapa, kita sering melihat dan mendengar orang yang dari lahirnya terlihat baik-baik saja, ternyata ketahuan melakukan sesuatu yang memalukan atau melanggar hukum. Apalagi sebabnya kalau bukan dirinya sendiri yang bermasalah. Ia dikalahkan oleh kejahatan dirinya sendiri.

APA ITU IMPIAN SEJATI?


Hampir sebagian besar manusia memiliki sebuah keinginan dan impian, namun hanya sedikit diantara mereka yang benar-bebar bisa mewujudkannya. (tanya kenapa?)

Suatu hari, ada seorang muda yang bertemu dengan seorang tua yang bijaksana. Si anak muda bertanya, “Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya anda bisa menjawab semua pertanyaan saya”.

“Apa yang ingin kau ketahui anak muda ?” tanya si orang tua. “Saya ingin tahu, apa sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini”. Jawab si anak muda.

Orang tua itu tidak menjawab pertanyaan si anak, tapi mengajaknya berjalan-jalan di tepi pantai. Sampai di suatu sisi, kemudian mereka berjalan menuju ke tengah laut. Setelah sampai agak ke tengah di tempat yang lumayan dalam, orang tua itu dengan tiba-tiba mendorong kepada si anak muda ke dalam air.

Anak muda itu meronta-2, tapi orang tua itu tidak melepaskan pegangannya. Sampai kemudian anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong keatas, dan bisa lepas dari cekalan orang tua tersebut.

“Hai, apa yang barusan bapak lakukan, bapak bisa membunuh saya” tegur si anak muda kepada orang bijak tersebut. Orang tua tersebut tidak menjawab pertanyaan si anak, malah balik bertanya ,”Apa yang paling kau inginkan saat kamu berada di dalam air tadi ?”. “Udara, yang paling saya inginkan adalah udara”. Jawab si anak muda.

“Hmmm, bagaimana kalo saya tawarkan hal yang lain sebagai pengganti udara, misalnya emas, permata, kekayaaan, atau umur panjang ?”tanya si orang tua itu lagi.

“Tidak ….. tidak …… tidak ada yang bisa menggantikan udara. Walaupun seisi dunia ini diberikan kepada saya, tidak ada yang bisa menggantikan udara ketika saya berada di dalam air” jelas si anak muda.

“Nah, kamu sudah menjawab pertanyaanmu sendiri kalau begitu. KALAU KAMU MENGINGINKAN SESUATU SEBESAR KEINGINANMU AKAN UDARA KETIKA KAMU BERADA DI DALAM AIR, ITULAH IMPIAN SEJATI” kata si orang tua dengan bijak.

RENUNGAN:
sebagian besar manusia memiliki sebuah keinginan dan impian. namun hanya sedikit yang mampu merealisasikannya. sebagian besar yang lain hanya sekedar punya keinginan tanpa berani merealisasikannya. hanya sekedar berharap tapi tidak berusaha untuk mewujudkannya.
hanya sekedar mempunyai angan-angan bukan sebuah IMPIAN SEJATI.

Bagaimana dengan kita? apakah kita benar-benar telah memiliki impian sejati atau hanya sekedar angan-angan? hanya sekedar memiliki keinginan tanpa berusaha mewujudkannya, atau senantiasa semangat berjuang untuk menggapainya. Mari sama-sama berjuang mewujudkan impian kita

KISAH TUKANG KAYU DAN RUMAHNYA


Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya. Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya.

Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan. Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu, ” katanya, “hadiah dari kami.” Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali.

Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

RENUNGAN:
Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda. Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. Biarpun kita hanya hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan. Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi.

Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini. Hari perhitungan adalah milik kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan kemenangan.

“Hidup adalah proyek yang kau kerjakan sendiri”. (Adapted from The Builder - Cecilia Attal)
Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Kisah Motivasi Hidup | Kisah Motivasi Hidup
Copyright © 2011. Kisah Motivasi Hidup - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Kisah Motivasi Hidup
Proudly powered by Blogger