Mereka masing-masing membawa tas, anak pertama berjalan sangat cepat dan tergesa-gesa mengumpulkan semua permen yang ditemukan di dalam perjalanannya. Dan dengan harapan ia akan sampai di puncak dan kembali turun terlebih dahulu dengan jumlah permen terbanyak dari temannya. Alhasil terlalu sibuk berlari dan mengumpulkan permen memenuhi tasnya, sampailah ia di lereng bukit di sisi yang berbeda.
Ia bertemu dengan seorang pertapa yg bijaksana yg menyapanya: "hai, bocah mengapa nafasmu tidak teratur dan terlihat sangat cape sekali?"
Anak itu menjawab: "ya aku tergesa-gesa mengumpulkan semua permen yg berharga ini"
"Sudahkah kau mencicipi permen2 itu, apakah rasanya?" Tanya sang pertapa.
"Oooooo.... Ternyata aku hanya sibuk berlari dan mengumpulkan permen ini, tanpa menikmati rasanya"
Kemudian datanglah temannya dengan santainya, "Ooooooiiii, ternyata bukit ini penuh dengan pemandangan indah, burung-burung yg indah. Dari puncak bukit ini bisa melihat seluruh desa dan danau yg indah, juga ada kelinci yang bermain riang, rusa yg cantik.
Dan tentunya sepanjang perjalanan aku menikmati aneka rasa permen yang enak sekali... Wow begitu indah hari ini."
Pertapa tadi berkata:
"anak-anak inilah yang dinamakan kehidupan, yang terpenting adalah bagaimana proses perjalanannya, bukan tujuan yg utama, karena cepat atau lambat semua akan sampai pada tujuannya, tetapi proses perjalanan, pengalaman dan kenangan yg dilalui tidak dapat terulang kembali.
Ada yg sibuk mengumpulkan sesuatu yg menurutnya berharga, tetapi tidak menikmatinya, dan mengabaikan disekitarnya, sesungguhnya disekitar kita sangat amat banyak harta karun yg sangat berharga. Tetapi karena kesibukan kita melupakan semuanya, dan akhirnya penyesalan datang belakangan karena kita tidak bisa menikmati hidup.".
Posting Komentar