Bila kita berbicara tentang sebuah kata perbedaan rasanya takkan ada habis waktu.
Perbedaan seringkali membuat kita mudah terjebak pada pergesekan, perselisihan,
ketidaksalingpahaman, hingga permusuhan dan baku hantam di meja perundingan
pun seakan begitu mudah terjadi. Tak heran sebagian dari kita lebih menyukai untuk
memeras seluruh energi, pikiran, dan waktu dalam diskusi-diskusi dan pembicaraan
untuk sebuah perbedaan yang sederhana saja hanya demi sebuah kepuasan hati yang
tak perlu.
Aha .. semestinya memang kita jangan berharap untuk mencapai sebuah kesepakatan
dengan semua orang. Pahamilah oleh kita bahwa ketenangan hati tidaklah pasti tercipta
karena semua orang mengganggukan kepala sebagai petanda setuju dengan apa yang
kita sampaikan. Di sisi lainpun saat semua orang yang mendukung kita sekalipun tidak
akan selalu menciptakan suatu keharmonisan yang kita damba, bukan!
Nampaknya kita perlu menyadari bahwa setiap manusia pasti berbeda baik dengan ribuan
alasan dan pendapat yang dimilikinya meski hidup dalam kondisi alam yang sama. Termasuk
dalam isi kepala kita pun begitu banyak pikiran campur aduk menjadi satu tanpa harus merasa
berdesakan satu sama lain. Masing-masing pikiran mengisi ruang-ruangnya yang ada dalam
otak kepala kita. Itulah sebabnya setiap orang mempunyai dunia dan keunikannya masing-
masing. Mungkin saja menurut seseorang yang kurang waras kitalah yang dianggap sebagai
tidak waras, menurut teman saudara istri atau suami bahkan bawahan kita sekalipun kitalah
yang kadang dianggap tidak mengerti dengan pemahamannya.
Mulailah kita mencoba untuk belajar memahami, menerima dan menghargai segala bentuk
perbedaan. Dan seharusnya pula kita menghormati ketidak setujuan orang lain atas
pendapat kita. Ketidakmampuan kita menerima perbedaan mengakibatkan perilaku
kita terhadap orang yang berbeda menjadi sangat berbeda. Bahkan yang lebih buruk kita
menyeret orang lain untuk ikut serta dalam ketidak terimaan kita atas perbedaan orang lain.
Pemaksaan kehendak bukanlah cara terpuji untuk mencapai kesepakatan. Keharmonisan
diperoleh saat ketika kita bisa saling berjabatan tangan tanda sepakat untuk tidak sepakat.
Seperti yang disampaikan oleh suhu Covey dengan istilah "win win or no deal"
Kedamaian hati dicapai di kala kita tidak saling memaksakan kehendak menuju arah yang
satu. Karena bumi bulat, kemana pun mata angin terarah, kelak tiba di tempat semula. Jadi,
janganlah perbedaan membuat keharmonisan yang telah terbina menjadi lebur bercerai berai
diterpa angin. Marilah memahami sebuah perbedaan dengan mencoba menyelami sejenak
perbedaan dunia orang lain, dengan begitu akan memudahkan rasa simpati kita memandang
sebuah perbedaan orang lain. Karena memang perbedaan bukan untuk dilenyapkan
melainkan untuk dirayakan bukan. (Mohamad Yunus)
Have a positive day!
Posting Komentar